Askep klien dengan pneumonia Oleh: Ns. Nunung Ernawati, M. Kep
Konsep Medis Pneumonia merupakan penyakit infeksi pada jaringan paru-paru Penyebab pneumonia biasanya adalah: - bakteri-- streptococcus pneumonia - virus -- RSV ( respiratory Syntial Virus), virus influenza - protozoa- Pneumocystitis Carinii
Streptokokus pneumonia Pneumoni bakterial Streptokokus piogenesis Tabel 2.1. Klasifikasi Pneumonia Berdasarkan Etiologinya Sumber : Alsagaff dan Mukty, 2010. Grup Penyebab Tipe Pneumonia Bakteri Streptokokus pneumonia Pneumoni bakterial Streptokokus piogenesis Stafilokokus aureus Klebsiela pneumonia Eserikia koli Yersinia pestis Legionnaires bacillus Legionnaires disease Aktinomisetes Aktinomisetes Israeli Aktinomisetes pulmonal Nokardia asteroides Nokardia pulmonal Fungi Kokidioides imitis Kokidioidomikosis Histoplasma kapsulatum Histoplasmosis Blastomises dermatitidis Blastomikosis Aspergilus Aspergilosis Fikomisetes Mukormikosis Riketsia Koksiela burneti Q fever Klamidia Chlamydia trachomatis Chlamydial Pneumonia Mikoplasma Mikoplasma pneumonia Pneumonia mikoplasmal Virus Influenza virus, adeno Pneumonia virus Virus respiratory Syncytial Protozoa Pneumositis karini Pneumonia pneumosistis (pneumonia plasma sel)
Factor Predisposisi Usia Prematuritas Malnutrisi Penyakit keganasan Penyakit Imobilisasi Status imunisasi Lingkungan
Manifestasi klinis Panas tinggi Batuk Nasal discharge Malaise Sesak nafas Berkeringat Tacypnea Anorexia Tampak tarikan dinding dada Suara nafas lemah Stridor Cyanosis sentral Penurunan kesadaran Kejang
Klasifikasi a. Pneumonia sangat berat Batuk atau kesulitan bernapas yang disertai dengan sianosis sentral, tidak dapat minum, adanya penarikan dinding dada, anak kejang dan sulit dibangunkan. b. Pneumonia berat Batuk atau kesulitan bernapas dan penarikan dinding dada, tetapi tidak disertai sianosis sentral dan dapat minum. c. Pneumonia Batuk atau kesulitan bernapas dan pernapasan cepat tanpa penarikan dinding dada.
Klasifikasi d. Bukan pneumonia (batuk pilek biasa) Batuk atau kesulitan bernapas tanpa pernapasan cepat atau penarikan dinding dada. e. Pneumonia persisten Balita dengan diagnosis pneumonia tetap sakit walaupun telah diobati selama 10-14 hari dengan dosis antibiotik yang kuat dan antibiotik yang sesuai, biasanya terdapat penarikan dinding dada, frekuensi pernapasan yang tinggi, dan demam ringan (WHO, 2003)
Penularan penyakit penularan langsung yaitu melalui percikan droplet yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin dan berbicara kepada orang di sekitar penderita, transmisi langsung dapat juga melalui ciuman, memegang dan menggunakan benda yang telah terkena sekresi saluran pernapasan penderita
Penunjang diagnostik Rontgen thorak: Ditemukan infiltrat pada paru-paru menyerupai sarang tawon Pemeriksaan darah Peningkatan leucocyt, LED Kultur sputum Mengetahui kuman penyebab dan sensitivitas kuman terhadap obat
Penatalaksanaan Pencegahan hindarkan anak balita dari penderita perbaikan gizi Imunisasi lengkap pemberian ASI ajarkan PHBS Pengobatan - antibiotika - Gol. Roborantia - anti inflamasi
Asuhan Keperawatan Pengkajian Anamnese Pemeriksaan fisik Permeriksaan penunjang
Anamnese Keluhan : batuk , sesak, panas tinggi, tampak kesulitan bernafas Riwayat penyakit: Sering mengalami batuk-batuk, ISPA, riwayat pernah menderita infeksi pernafasan/paru, riwayat lahir premature, riwayat kontak dengan penderita penyakit paru, riwayat mengalami malnutrisi, riwayat penurunan kesadaran Riwayat imunisasi: lengkap/tidak lengkap Lingkungan tempat tinggal: tanyakan kebersihan lingkungan, area padat penduduk, kondisi ventilasi, penyediaan air bersih, PHBS lainnya
Pola kebiasaan sehari-hari: Kebiasaan merokok, gaya hidup yang tidak sehat ( kurang gerak, alkoholism, ketergantungan obat2, malnutrisi) Pemeriksa Fisik: sistem pernafasan: Pasien tampak kesulitan bernafas,pernafasan cuping hidung, sesak berat, penggunaan otot2 bantu pernafasan, retraksi otot2 dada, fremitus focal melemah
Bunyi paru pekak, auskultasi suara mulai lemah sampai ada tanda-tanda suara stridor, tachypnea sistem muskuloskeletal: Lemes, nyeri otot, malaise Sistem kardiovasculer: Nadi cepat, tensi biasanya normal, jika terjadi distress pernafasan maka akan tampak cyanosis dari central sampai perifer Sistem pencernaan: Perut tegang, penurunan nafsu makan, mual muntah
Sistem kesadaran Pasien dapat sadar penuh / composmentis sampai dengan coma ( tergantung derajat pneumonia)
Diagnosa keperawatan Perubahan thermoregulasi tubuh b.d proses infeksi Pola nafas tidak efektif b.d peningkatan upaya bernafas Gangguan pertukaran gas b.d perubahan kadar gas darah Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d in take yang tidak adekuat Intoleransi aktivitas b.d hipermetabolisme