PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pelayanan KB Pasca Persalinan & Keguguran
Advertisements

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) & SISTEM INTRAUTERINE
DISAMPAIKAN PADA ORIENTASI TEKNIK KIE KKB BAGI TPK SE KOTA BANDUNG
PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA (KB)
Spermisida Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update – CTU) Jakarta, 20 – 24 Mei 2003.
MLA merupakan metode kontrasepsi alamiah yang mengandalkan pemberian ASI pada bayinya Akan tetap mempunyai efek kontrasepstif apabila Menyusukan secara.
OM SWASTYASTU.
Keluarga Berencana =Kontrasepsi.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (Contraseptive for womens)
KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN
Rahayu Mustikaningtyas
KELUARGA BERENCANA ALAMIAH (KBA)
KANKER PAYUDARA.
MENOPAUSE HIDAYAT WIJAYANEGARA.
OLEH : LIDYA POPPY FRANSISCA A, S.SIT
KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI Drs. Heru Susanto PKB Program Keluarga Berencana telah diterima oleh masyarakat.
MENJANGKAU PESERTA KB DARI RUANG BERSALIN OLEH : AMELIA MERDEKAWATI.
Tubektomi atau Kontap Wanita Merupakan tindakan operasi Tuba falopi (saluran telur) yang menghubungkan indung telur dan rahim dipotong dan disumbat (rahim.
METODE KONTRASEPSI ALAMI
FITRI RACHMAD KH (AKUNTANSI) 2. SUCI RACHMAWATI (AKUNTANSI)
KELUARGA BERENCANA Inya Winyo Lia Laurensia
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM - IUD -
ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)
METODE KONTRASEPSI MODERN ( Sterilisasi) DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST
akan mengalami pubertas tahun Pubertas
PERDARAHAN DILUAR HAID
Konseling KTD
INFERTILITAS Vita novia Iii b.
Oleh: SILVIA PRADIPTA IIIB
Nama_nama kelompok Angnes Angnesia Alberta dachi Angel laowo
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BERENCANA
INFERTILITAS YONI MAI PUTRI
POLIP SERVIKS,EROSI PORSIO
POLIP SERVIKS DAN EROSI PORSIO
Klimakterium dan menapause
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT:IIIB.
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI
KELUARGA BERENCANA ALAMIAH (KBA)
Polip Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit.
METODE KONTRASEPSI MODERN ( Sterilisasi) DEWI RINI ASTUTI ZEGA, SST
OLEH : LIDYA POPPY FA, S.SIT
KONSEP PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
Konsep Kesehatan Reproduksi
Perdarahan di luar haid
Pengertian IUD Suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan.
Asuhan kebidanan pada infertilitas
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ENDOMETRIOSIS
MENGERTI SIKLUS HAID.
PENGRTIAN AKDR.
Pembinaan Kesehatan Reproduksi Bagi Lansia
OLEH KELOMPOK V DARMAN HASTUTI SUHAIMI VIDIA LOUKITA SARI ZHILHIJAH
“ TEKNOLOGI KONTRASEPSI TERKINI” (Contraceptive Technology Update)
METODE KONTRASEPSI DISAMPAIKAN PADA PENYULUHAN PAGUYUBAN PASANGAN USA SUBUR Oleh : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jogja.
GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
OLEH Ns. ANGGA ARFINA, S.Kep ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ENDOMETRIOSIS.
PENGERTIAN KONTRASEPSI Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi Kontra yang artinya “mencegah atau melawan” Konsepsi yang artinya “pembuahan”
PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA. PROGRAM KB DI INDONESIA Pengertian Program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang perkembangan.
ALAT KONTRASEPSI PADA KELUARGA BERENCANA DENGAN METODE STERILISASI
ALAT KONTRASEPSI IMPLAN
BY ASMAUL HUSNA,S.ST.,M.Kes
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
Pengertian Infeksi HIV pada anak terutama disebabkan penularan dari ibunya. Dengan kata lain infeksi HIV pada anak terjadi akibat penularan selama masa.
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI Oleh Susianti Asry, S.ST.,M.Keb.
Transcript presentasi:

PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA A. Pengertian Program KB UU.No.10 Th. 1992 tentang perkembangan kependudukan dan Pembangunan Keluarga sejahtera adalah Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Tujuan Program KB Membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB Nasional yang kuat dimasa mendatang . Tujuan Utama Program KB Nasional adalah untuk memenuhi perintah masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan tingkat/angka kematian ibu,bayi,anak serta penanggulangan masalah kespro dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas.

Tujuan Program Kesehatan Reproduksi Remaja(KRR) adalah:meningkatkan pemahaman,pengetahuan , dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi , guna meningkatkan derajad kesehatan reproduksinya utuk mempersiapkan kehidupan dalam mendukung upaya meningkatkan kualitas generasi mendatang.

Sasaran program KB Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) secara nasional menjadi satu, 14% per tahun Menurunkan angka kehamilan total fertility rate (TFR) menjadi 2,2 per perempuan Meningkatnya peserta KB pria menjadi 4,5% Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang efektif dan efisien Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbang anak Meningkatnya jumlah keluarga sejahtera Meningkatkan jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi

Ruang lingkup program KB Pemanfaatan PIK-KRR yang sudah ada Pembentukan PIK-KRR yang baru terutama di kabupaten/kota yang belum memiliki PIK-KRR Pembinaan PIK-KRR dalam rangka meningkatkan kualitas pengolahan PIK-KRR Pelatihan bagi pendidik sebaya dan konselor sebaya

Strategi pendekatan dan cara operasional program pelayanan KB Respon pasangan usia subur (PUS) terhadap KIE- KB terbagi dalam 3 kelompok: 15% PUS langsung merespon “Ya” untuk ber KB 15%-55% merespon “ragu” untuk berKB 30% merespon “tidak” untuk berKB

Strategi tiga dimensi ini juga diterapkan untuk merespon kemendesakannya untuk secepatnya untuk menurunkan TFR dan membudayakan NKKBS sebagai norma program KBN Strategi yang dimaksud di bagi dalam tiga tahap pengelilaan program KBN sbb: Tahap perluasan jangkauan Tahap perlembagaan Tahap pembudayaan program KB

Dampak Program KB Terhadap Kehidupan Sosial 1. Implikasi Program KB Terhadap Bidang Pendidikan A. Aspek Mikro Merubah komposisi penduduk dari posisi expensipe menjadi kemampuan constructive, perubahan ini berpengaruh pada pengembangan antara kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dengan kemampuan negara untuk melaksanankan investasi di bidang pendidikan.

B. Aspek Makro Dengan ber KB menuju keluarga kecil akan memberi peluang lebih untuk menyekolahkan anak. Ukuran yang lazim dipakai dalam bidang pendidikan adalah : 1. Angka Partisipasi Kasar (APK). Mengukur proporsi anak sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur jenjang pendidikan tersebut.

2. Angka Partisipasi Murni (APM) Mengukur proporsi anak yang bersekolah sesuai pada kelompok umur tertentu. 3. Angka melek huruf Adalah prosentase penduduk yang me- memiliki kemampuan membaca dan menulis huruf lain .

4. Pendidikan yang ditawarkan Indikator ini menunjukkan keterkaitan sistem pendidikan dalam mendidik kelompok penduduk dewasa. 5. Rata-rata lama sekolah Dihitung dengan menggunakan dua variabel secara simultan yaitu tingkat yang sedang/pernah dijalani dan pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan

4. Pengaruh Program KB terhadap Kehidupan Budaya 2. Implikasi Program KB Terhadap Angkatan Kerja Pengaruh proram KB terhadap angkatan kerja adalah mereduksi penduduk usia kerja dengan merubah komposisi penduduk usia kerja dari ekspansi menjadi produktif. 3. Pengaruh Implikasi Pelaksanaan Program KB terhadap Kehidupan sosial ekonomi. Kehidupan sosial ekonomi dalam hal ini tidak lepas dari pembangunan ekonomi. 4. Pengaruh Program KB terhadap Kehidupan Budaya Aspek budaya yang banyak dipengaruhi dan mempengaruhi pelaksanaan program KB adalah pada perilaku/tingkah laku/a pikir yang rasional dan bertanggung jawab, kebersihan lingkungan

KONSELING Pengertian Pertemuan tatap muka antara 2 pihak, diamana satu pihak membantu pihak lain dalam mengambil keputusan yang tepat bagi dirinya sendiri dan kemudian bertindak sesuai keputusannya 2. Tujuan Memberikan informasi yang tepat serta obyektif mengenai berbagai metode mengenai kontrasepsi sehingga klien mengetahui manfaatnya

b. Mengidentifikasi dan menampung perasaan-perasaan negatif, keraguan atau kekhawatiran sehubungan dengan metode kontrasepsi c. Membantu klien memilih metode kontrasepsi yang tebaik bagi mereka sehingga aman dan sesuai keinginan klien. d. Membantu klien agar menggunakan cara kontrasepsi yang mereka pilih secara aman dan efektif. e. Memberi informasi tentang cara mendapatkan bantuan dan tempat pelayanan KB. f. Khusus kontrasepsi mantab, menyeleksi calon akseptor yang sesuai dan cari metode kontrasepsi alternatif

g. Memahami diri secara lebih baik h. Mengarahkan perkembangan diri sesuai dengan potemsinya i. Lebih realistis dalam melihat diri dan masalah yang dihadapi, sehingga : mampu memecahkan masalah secara kreatif dan produktif Memiliki taraf akumulasi sesuai dengan potensi yang dimiliki Terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan salah penyesuaian diri Mampu menyesuaikan dengan situasi dan lingkungan Memperoleh dan merasakan kebahagiaan

3. Jenis Konseling Konseling KB awal atau pendahuluan Konseling KB pemilihan cara Konseling KB pemantapan Konseling KB pengayoman Konseling KB perawatan dan pengobatan Ada juga jenis konseling sebagai berikut : Konseling umum (misal:oleh PLKB) Konseling Spesifik (misal:oleh dokter/bidan/konselor) Konseling pra dan pasca tindakan

4. Langkah-langkah dalam konseling SATU TUJUH SA- Salam T- Tanyakan U- Uraikan TU- Bantulah J- Jelaskan U- Ulangi

5. Teknik Konseling Cara suportif untuk memberi dukunagn kepada peserta/calon peserta Kataris: dengan memberi kesempatan pada mereka untuk mengungkapkan dan menyalurkan semua perasaannya Membuat refleksi dan kesimpulan atas ucapan serta perasaan yang tersirat dalam ucapannya Memberi semua informasi yang diperlukan untuk membantu peserta/calon peserta membuat keputusan

Informasi yang diberikan meliputi : Arti KB Manfaat KB Cara ber-KB atau metode kontrasepsi Desas-desus tentang kontrasepsi dan penjelasannya Pola perencanaan keluarga dan penggunaan kontrasepsi yang rasional Rujukan pelayanan kontrasepsi

PRAKTEK PELAYANAN KONTRASEPSI DENGAN BERBAGAI METODE Metode Sederhana KB Alamiah Profil : Ibu harus belajar mengetahui kapan masa suburnya berlangsung Efektif bila dipakai dengan tertib Tidak ada efek samping Pasangan secara sukarela menghindar senggama pada masa subur ibu (ketika ibu tersebut dapat menjadi hamil). Atau senggama pada masa subur untuk mencapai kehamilan

Macam KB Alamiah : Metode Lendir Serviks atau dikenal sebagai Metode Ovulasi Billing/MOB atau metode 2 hari serviks dan metode semtomtermal adalah yang paling efektif. Cara yang kurang efektif misalnya sistem kalender atau pantang berkala dan metode suhu basal yang sudah tidak dianjurkan lagi oleh pengajar KBA

Teknik Pantang Berkala Untuk Kontrasepsi Senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat pertengahan siklus haid. Untuk perhitungan masa subur dipakai rumus siklus terpanjang dikurangi 11, siklus terpendek dikurangi 18 antara kedua waktu, senggama dihindari.

Manfaat : Kontrasepsi Dapat digunakan untuk menghindari/mencapai kehamilan Tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi Tidak ada efek samping sistemik Murah atau tanpa biaya Non kontrasepsi Meningkatkan keterlibatan suami dalam KB Menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi pada suami dan istri Memungkinkan mengeratkan hubungan melalui peningkatan komunikasi antara suami dan istri

Keterbatasan: Sebagai kontraseptif sedang (9-20 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama pemakaian) Keefektifan tergantung dari kemauan dan disiplin pasangan untuk mengikuti intruksi Perlu ada pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang paling efektif secara benar Dibutuhkan pelatih/guru KBA Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan Perlu pencatatan setiap hari Infeksi vagina membuat lendir serviks sulit dinilai Termometer basal diperlukan untuk metode tertentu Tidak terlndung dari IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS

Yang dapat menggunakan KBA Untuk kontrasepsi Semua perempuan usia subur Semua perempuan dengan paritas berapapun termasuk nulipara Perempuan kurus ataupun gemuk Perempuan yang merokok Perempuan yang tidak dapat menggunakan metode lain Pasangan yang ingin pantang senggama > seminggu pada setiap siklus haid Pasangan yang ingin & termotivasi untuk mengobservasi, mencatat & menilai tanda & gejala kesuburan Untuk konsepsi Pasangan yang ingin mencapai kehamilan senggama dilakukan pada masa subur untuk mencapai kehamilan

Yang seharusnya tidak menggunakan KBA: Perempuan yang segi umur, paritas/masalah kesehatannya membuat kehamilan menjadi satu kondisi resti Perempuan sebelum mendapat haid (menyusui, segera setelah abortus), kecuali MOB Perempuan dengan siklus haid yan tidak teratur, kecuali MOB Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerja sama (berpantang) selama waktu tertentu dalam siklus haid Perempuan yang tidak suka menyentuh daerah genetalianya

Intruksi kepada klien Metode Lendir Serviks Billings/Metode Ovulasi Billings (MOB) Anda dapat mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina Untuk menggunakan MOB seorang perempuan harus belajar mengenali Pola Kesuburan dan Pola Dasar Ketidak Suburannya. Pola kesuburan adalah pola yang terus berubah dan pola dasar ketidaksuburannya adalah pola yang sama sekali tidak berubah dari hari ke hari Suatu catatan yang sederhana dan tepat adalah kunci untuk keberhasilan

Definisi Hari-hari kering : setelah darah haid bersih, kebanyakan ibu mempunyai 1 sampai beberapa hari tidak terlihat adanya lendir, dan daerah vagina kering Hari-hari subur: lendir subur yang basah & licin mungkin ada di serviks dan hari subur sudah dimulai Hari puncak : hari terakhir adanya lendir paling licin, mulur, & ada perasaan basah

Contoh kode yang dipakai untuk mencatat kesuburan: Pakai tanda * atau merah untuk menandakan perdarahan (haid) Pakai huruf K atau hijau untuk menandakan perasaan kering. Gambar suatu tanda (#) / biarkan kosong untuk memperlihatkan lendir subur yang basah, jernih, licin, & mulur Pakai huruf L / warna kuning untuk memperlihatkan lendir tak subur yang kental, putih, keruh, & lengket

Untuk kontrasepsi/menghindari kehamilan Lendir mungkin berubah pada hari yang sama, periksa lendir setiap kali ke belakang & sebelum tidur Pantang senggama untuk paling sedikit siklus sehingga ibu akan kenali hari-hari lendir, mengenali pola kesuburan dan pola dasar ketidaksuburan ibu Hindari senggama pada waktu haid Pada hari kering setelah haid, aman untuk bersenggama selang satu malam (aturan selang seling) Segera setelah ada lendir jenis apapun juga atau perasaan basah muncul, hindari senggama atau kontak seksual Tandai hari terakhir dengan lendir paling licin & mulur dengan tanda X Setelah hari puncak, hindari senggama untuk 3hari berikut siang & malam Pada siklus yang tidak teratur seperti pasca persalinan/pra menopause maka perlu memperhatikan (pola dasar ketidaksuburan) dimana ada waktu 1-2 hari subur yang menyelingi diantara hari-hari tidak subur

Untuk konsepsi/mencapai kehamilan Bersenggama pada setiap siklus pada hari-hari terdapat lendir yang terasa mulur, basah dan licin Ukur suhu ibu pada waktu yang hampir sama setiap pagi (sebelum bangkir dari tempat tidur) & catat suhu ibu pada kartu yang disediakan oleh instruktur KBA ibu Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama dari siklus haid ibu untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu yang “normal,rendah” Tarik garis pada 0,05-0,1°C diatas suhu tertinggi dari suhu 10 hari tersebut Masa tak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-turut suhu berada di atas garis pelindung (Aturan Perubahan Suhu)

Untuk kontrasepsi Pantang senggama mulai dari awal siklus haid sampai sore hari ketiga berturut-turut setelah suhu berada di atas garis pelindung (cover line)

b. Metode Kalender Metode kalender/knaus-ongino bergantung pada perhitungan hari untuk mengkira-kira kapan jatuhna fase subur Kekurangan : Tidak akurat karena panjang siklus menstruasi setiap wanita tidaklah sama Kelebihan : Tanpa efek samping Gratis Tidak menggunakan bahan kimia Dapat digunakan baik untuk mencapai kehamilan maupun untuk kontrasepsi Dapat digunakan oleh semua wanita, baik tua maupun muda, bahkan untuk wanita yang siklus menstruasinya tidak teratur Apabila dipraktekkan dengan benar, keefektivannya mencapai 99% setara dengan pil KB

4. Keterbatasan /kekurangan Metode Kalender a} Diperlukan banyak pelatihan. b).Memerlukan pemberi asuhan. c).Memerlukan penahanan nafsu selama fase kesuburan.

5 Effektifitas Bergantung pada keiklasan mengikuti petunjuk

Cara penggunakan Metode Kalender Seorang wanita menentukan masa suburnya dengan: a). – 18 hari siklus terpendek . Asal angka 18 = 14 + 2 +2 > hari hidup spermatozoa. b). – 11 hari dari siklus haid terpanjang untuk menentukan akhir dari masa suburnya. Asal angka 11 = 14 – 2 – 1 hari hidup 0vum

Masa subur secara tradisional didasarkan 3pada 3 asumsi: a). Ovulasi terjadi pada hari ke-14 +/- 2 hari sebelum masa haid berikutnya. b). Spermatozoa bertahan hidup 2-3 hari c). Ovum hidup selama 24 jam .

Contoh : Ny.A Selama 6bulan mengamati siklus haid , siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari, Hitunglah? Jawab. Hari pertama persangkaan masa subur = siklus terpendek - 18 = 25 – 18 = 7

Hari terakhir persangkaan Masa subur = siklus terpanjang – 11 = 30 – 11 = 19 Jadi Ny. A tidak boleh hubungan seksual hari ke 7 sampai dengan hari ke 19.

Fase Infertile Menurut Weschler, berikut adalah penentuan fase infertile dalam metode ini : Metode Amenorea Laktasi (MAL) Kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara ekslusif. MAL dapat dipakai kontrasepsi bila : Menyusui secara penuh (Full Breast Feeding); lebih efektif bila pemberian>8x sehari Belum haid Umur bayi < 6 bulan Efektif sampai 6 bulan Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya

Cara Kerja Penundaan/penekanan ovulasi Keuntungan Kontrasepsi: Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca persalinan) Segera efektif Tidak mengganggu senggama Tidak ada efek samping secara sitemik Tidak perlu pengawasan medis Tidak perlu obat atau alat Tanpa biaya

Keuntungan Nonkontrasepsi Untuk Bayi Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibody perlindungan lewat ASI) Sumber asupan gizi yang terbaik & sempurna untuk tumbang bayi yang optimal Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain/formula/alat minum yang dipakai Untuk Ibu Mengurangi perdarahan pasca persalinan Mengurangi resiko anemia Meningkatkan hubungan psikologik ibu & bayi

Keterbatasan Perlu persipan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit pasca persalinan Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial Tidak melindungi terhadap IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS Yang dapat menggunakan MAL Ibu yang menyusui secara ekslusif, bayinya berumur < 6 bulan, dan belum mendapatkan haid setelah melahirkan

Yang seharusnya tidak pakai MAL Sudah mendapatkan haid setelah berslain Tidak menyusui secara ekslusif Bayinya sudah berumur > 6 bulan Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam

c. Metode Suhu Basal Metode ini berdasarkan kenaikan suhu tubuh setelah ovulasi sampai sehari sebelum menstruasi sebelumnya. Untuk mengetahui bahwa suhu tubuh benar-benar naik, maka harus selalu diukur dengan termometer yang sama dan pada tempat yang sama (di mulut, anus, atau vagina) setiap pagi setealh bangun tidur sebelum mengerjakan pekerjaan apapun dan dicatat pada tabel. Syaratnya tidur malam paling sedikit selama 5-6jam secara berturut-turut, suhu rendah (36,4C-36,7C), kemudian 3 hari berturut-turut suhu lebih tinggi (36,9C-37,5C), maka setelah itu dapat dilakukan senggama tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

METODE MODERN A. Kontrasepsi Hormonal Pil Kombinasi Efektif & reversible Harus diminum setiap hari Pada bulan-bulan pertama efek samping berupa mual & perdarahan bercak yang tiak berbahaya & segera akan hilang Efek samping serius sangat jarang terjadi Dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun belum Dapat mulai diminum setiap saat pada ibu yang menyusui Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat

Jenis Monofasik Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif esterogen/progesterone (E/P) dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif Bifasik Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progesterone (E/P) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif Trifasik Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif esterogen/progesterone (E/P) dengan 3 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif

Cara Kerja Menekan ovulasi Mencegah implantasi Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma Penggeseran tuba tergantung sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula Manfaat Memiliki efektivitas yang tinggi Resiko terhadapt kesehatan sangat kecil Tidak mengganggu hubungan seksual Siklus haid menjadi teratur Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih menggunakannya untuk mencegah kehamilan

Dapat digunakan seak usia remaja hingga menopause Mudah dihentikan setiap saat Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat Membantu mencegah Kehamilan ektopik Kanker ovarium Kanker endometrium Kista ovarium Penyakit radang panggul Kelainan jinak pada payudara Dismenore Akne

Keterbatasan Mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap hari Mual terutama pada 3 bulan pertama Perdarahan bercak/perdarahan sela terutama 3 bulan pertama Pusing Nyeri payudara BB naik sedikit Berhenti haid (amenorea) jarang pada pil kombinasi Tidak boleh diberikan pada perempuan menyusui (mengurangi ASI) Pada sebagian kecil perempuan menimbulkan depresi & perubaha suasana hati, sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan. Tidak mencegah IMS, HBV, HIV/AIDS

Yang dapat menggunakan pil kombinasi Usia reproduksi Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak Gemuk/kurus Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas tinggi Setalah melahirkan & tidak menyusui Pasca keguguran Anemia karna haid berlebihan Nyeri haid hebat Siklus haid tidak teratur Riwayat kehamilan ektopik Kelainan payudara jinak Kencing manis tanpa komplikasi Penyakit tiroid, penyakit radang panggul, endometriosis, atau tumor ovarium jinak Menderita TBC Varises Vena

Yang tidak boleh menggunakan Pil Kombinasi Hamil/dicurigai hamil Menyusui ekslusif Perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya Penyakit hati akut (hepatitis) Perokok dengan usia >35 tahun Riwayat penyakit jantung, stroke/TD >180/110mmHg Riwayat gangguan faktor pembekuan darah/kencing manis >20tahun Kanker payudara/dicurigai kanker payudara Migrain & gejala neurologik fokal (epilepsi/riwayat epilepsi) Tidak dapat menggunakan pil secara teratur

Waktu mulai menggunakan pil kombinasi Setiap saat selagi haid Hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid Setelah melahirkan : Setelah 6 bulan pemberian ASI esklusif Setelah 3 bulan dan tidak menyusui Pasca keguguran (segera/dalam waktu 7 hari) Bila berhenti menggunakan kontrasepsi injeksi dan ingin menggantikan denagn pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa menunggu haid

2) Kontrasepsi pil progestin/Mini pil Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB Sangat efektif pada masa laktasi Dosis rendah Tidak menurunkan produksi ASI Tidak memberikan efek samping esterogen Efek samping utama adalah gangguan perdarahan; perdarahn bercak/perdarahan tidak teratur Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat Jenis minipil Kemasan dengan isi 5 pil : 300 µg levonorgestrel atau 350 µg norentindron Kemasan dengan isi 28 pil : 75 µg desogestrel

Cara kerja minipil Menekan sekresi gonadotropi & sintesis steroid ses di Ovarium (tidak begitu kuat) Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit Mengentalkan lendirserviks sehingga menghambat penetrasi sperma Mengubah mortilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu Efektivitas Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan sampai terlupa satu dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah, diare), karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar

Keuntungan Kontrasepsi Sangat efektif bila digunakan secara benar Tidak mengganggu hubungan seksual Tidak mempengaruhi ASI Kesuburan cepat kembali Nyaman, mudah digunakan Sedikit efek samping Dapat dihentikan setiap saat Tidak mengandung esterogen

Keuntungan Nonkontrasepsi Mengurangi nyeri haid Mengurangi jumlah darah haid Menurunkan tingkat anemia Mencegah kanker endometrium Melindungi dari penyakit radang panggul Tidak meningkatkan pembekuan darah Dapat diberikan pada penderita endometriosis Kurang menyebabkan peningkatan tekanan darah, nyeri kepala & depresi Dapat mengurangi keluhan premenstrual sindrom (sakit kepala, perut kembung, nyeri payudara, nyeri pada betis, lekas marah) Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat

Keterbatasan Hampir 30-60% mengalami gangguan haid Peningkatan/penurunan BB Harus digunakan setiap hari & pada waktu yang sama Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis/jerawat Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100 kehamilan) Efektivitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obat TBC/epilepsi Tidak melindungi diri dari IMS, HIV/AIDS Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan didaerah muka), tetpi sangat jarang terjadi

Yang boleh menggunakan minipil Usia reproduksi Telah memiliki anak, atau yang belum memiliki anak Menginginkan suatu metode kontrasepsi yang sangat efektif selama periode menyusui Pascapersalinan dan tidak menyusui Pascakeguguran Perokok segala usia Mempunyai TD tingi/ dengan masalah pembekuan darah Tidak boleh menggunakan estrogen atau lebih senang tidak menggunakan estrogen

Yang tidak boleh menggunakan minipil Hamil/diduga hamil Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid Menggunakan obat TBC rifmpisisn, atau obat untuk epilepsi fenition dan barbiturat Kanker payudara/riwayat kanker payudara Sering lupa menggunakan pil Miom uterus. Progestin memicu pertumbuhan mion uterus Riwayat stroke. Progestine menyebabkan spasme pembuluh darah

Waktu mulai menggunakan minipil Mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid Dapat digunakan setiap saat, asal tidak terjadi kehamilan Bila tidak haid, minipil dapat digunakan setiap saat, asal saja hadi/diyakiti tidak hamil Bila menyusi antara 6 minggu & 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid, minipil dapat dimulai setiap saat Bila >6minggu pasca persalinan & klien telah mendapat haid, minipil dapat dimulai pada hari 1-5 siklus haid Minipil dapat diberikan segera pasca keguguran

B. Suntikan Suntikan kombinasi Jenis suntikan kombinasi adalah 25mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5mg estrogen sipionat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (cyclofem) dan 50mg estrodiol valerat yang diberikan injeksi I.M Cara kerja Menekan ovulasi Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu Perubahan pola endometrium (atrofi) sehingga implantasi terganggu Menghambat transportasi Efektivitas Sanga efektiv (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) sebelum tahun pertama penggunaan

Keuntungan kontrasepsi Risiko terhadap kesehatan kecil Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri Tidak diperlukan pemeriksaan dalam Jangka panjang Efek samping sangat kecil Keuntungan nonkontrasepsi Mengurangi jumlah perdarahan Mengurangi nyeri saat haid Mencegah anemia Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium & kanker endometrium Mengurangi penyakit payudara jinak & kista ovarium Mencegah kehamilan ektopik Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause

Kerugian Terjadi perubahan pada puncak pola haid (haid tidak teratur, spotting, perdarahan selam sampai 10 hari) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, & keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua/ketiga Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsi (fenition dan berbiturat) /obat TBC (rimpafisin) Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti: serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak dan kemungkinan timbulnya tumor hati Penambahan BB Tidak menjamin perlindungan terhadap IMS, HBV, HIV/AIDS Kemungkinan terhambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian

Yang boleh menggunakan suntikan kombinasi Usia reproduksi Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan Pasca persalinan dan tidak menyusui Anemia Nyeri haid hebat Haid teratur Riwayat kehamilan ektopik Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi Hamil atau diduga hamil Menyusui dibawah umur 6 minggu pasca persalinan Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Penyakit hati akut (virus hepatitis) Usia >35 tahun yang merokok Riwayat penyakit jantung, stroke atau TD tinggi (>180/110mmHg) Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing amnis > 20 tahun Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migran Keganasan pada payudara

2) Kontrasepsi Suntikan Progestin Sangat efektif Aman Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi Kembalinya kesuburan lebih lambat rata-rata 4 bulan Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI Jenis Depo medroksiprogesteron asetat (depo provera), mengandung 150mg DMPA, diberikan setiap 3 bulan Depo noretisteron enantat (depo noristerat) yang mengandung 200mg noretdron enantat, siberikan setiap 2 bulan

Cara kerja Mencegah ovulasi Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi Menjadikan selaput lendir rahim tipis & strofi Menghambat transportasi gamet oleh tuba Efektivitas Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun

Keuntungan Sangat efektif Pencegahan kehamilan jangka panjang Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung & gangguan pembekuan darah Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI Sedikit efek samping Dapat digunakan oleh perempuan usia >35 tahun sampai perimenopause Membantu mencegah kanker endrometrium & kehamilan ektopik Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)

Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin Usia reproduksi Nulipara & yang telah memiliki anak Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas yang tinggi Menyusui & membutuhkan kontrasepsi yang sesuai Setelah melahirkan & tidak menyusui Setelah abortus/keguguran Perokok TD > 180/110 mmHg Menggunakan obat untuk epilepsi/TBC Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung esterogen Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi Anemia defisiensi besi Mendekati usia menopaue yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi

Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan progestin Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea Menderita kanker payudara/riwayat kanker payudara Diabetes melitus disertai komplikasi

Peringatan bagi pemakai kontrasepsi suntikan progestin Setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejaal kehamilan ektopik terganggu Timbulnya abses/perdarahan tempat injeksi Sakit kepala migran, sakit kepala berulang yang berat atau kaburnya penglihatan Perdarahan berat yang ke 2 kali lebih panjang dari masa haid/2 kali lebih banyak dlam satu periode masa haid

c. Implan Kontrasepsi Implan Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk jadena, indoplant atau implanon Nyaman Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenorea Aman dipakai pada masa laktasi

Jenis Norplant Implanon Jadena dan indoplant Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg levanorgestrel & lama kerjanya 5 tahun Implanon Terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40mm, dan diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg 3 keto desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun Jadena dan indoplant Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun

Cara Kerja Lendir serviks menjadi kental Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi Mengurangi transportasi sperma Menekan ovulasi Efektivitas Sangat efektif (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan)

Keuntungan kontrasepsi Guna tinggi Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan Tidak memerlukan pemeriksaan dalam Bebas dari pengaruh estrogen Tidak mengganggu kegiatan senggama Tidak mengganggu ASI Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

Keuntungan Nonkontrasepsi Mengurangi nyeri haid Mengurangi jumlah darah haid Mengurangi/memperbaiki anemia Melindungi terjainya kanker endometrium Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul Menurunkan angka kejadian endometriosis

Yang boleh menggunakan implan Usia reproduksi anak ataupun yang belum Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi Pascapersalinan dan tidak menyusui Pasca keguguran Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi Riwayat kehamilan ektopik TD <180/110mmHg Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen Sering lupa menggunakan pil

Yang tidak boleh menggunakan implan Hamil atau diduga hamil Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi Mioma uterus dan kanker payudara Gangguan toleransi glukosa

2. Intra Uterine Devices/IUD AKDR dengan progestin Jenis AKDR yang mengandung hormon steroid adalah progestin yang mengandung progesteron dari mirena yang mengandung levonorgestrel Cara kerja Endometrium mengalami transformasi yang ireguler, epitel atrofi sehingga mengganggu implamantasi Mencegah terjadinya pembuahan dengan mengeblok bersatunya ovum dengan sperma Mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba falopii Menginaktifkan sperma Efektivitas Sangat efektif, yaitu 0,5-1 kehamilan per 100 perempuan selama satu tahun pertama penggunaan

Keuntungan kontrasepsi Efektif dengan proteksi jangka panjang (satu tahun) Tidak mengganggu hubungan suami istri Tidak berpengaruh terhadap ASI Kesuburan segera kembali sesudah AKDR diangkat Efek sampingnya sangat kecil Memiliki efek sistemik yang sangat kecil Keuntungan nonkontrasepsi Mengurangi nyeri haid Dapat diberikan pada usia perimenopause bersamaan dengan pemberian estrogen, untuk pencegahan hiperplasia endometrium Mengurangi jumlah darah haid Sebagai pengobatan alternatif pengganti operasi Merupakan kontrasepsi pilihan utama pada perempuan perimenopause Tidak mengurangi kerja obat tuberkolosis ataupun obat epilepsi, AKDR yang mengandung progestin kerjanya terutama lokal pada endometrium

Yang boleh menggunakan AKDR dengan progestin Usia reproduksi Telah memiliki anak maupun belum Menginginkan kontrasepsi yang efektif jangka panjang untuk mencegah kehamilan Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi Pascakeguguran dan tidak ditemukan tanda-tanda radang panggul Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal:kombinasi Sering lupa menggunakan pil Usia perimenopause dan dapat digunakan bersamaan dengan pemberian esterogen Mempunyai resiko rendah mendapat penyakit menular seksual

Yang tidak boleh menggunakan AKDR dengan progestin Hamil atau diduga hamil Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Menderita vaginitis, salpingitis, endometritis Menderita penyakit radang panggul/pasca keguguran septik Kelainan kongenital rahim Miom submukosum Rahim yang sulit digerakkan Riwayat kehamilan ektopik Penyakit trofoblas ganas Terbukti menderita penyakit tuberkolosis panggul Kanker genetalia/payudara Sering ganti pasangan Gangguan toleransi glukosa

b. Alat kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Sangat efektif, reversibel dan berjanga panjang (dapat sampai 10 tahun : CuT-380 A) Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi Tidak boleh dipakai perempuan yang terpapar IMS Jenis AKDR CuT-380 A Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel berbentuk T diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu) NOVA T (Schering)

Cara kerja Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii Memperngaruhifertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus

Keuntungan Efektivitasnya tinggi Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan) AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A & tidak perlu diganti) Sangat efektif karena tidka perlu meningat-ingat Tidak mempengaruhi hubungan seksual Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380 A) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI Dapat dipasang segera setelah melahirkan Dapat digunakan sampai menopause Tidak ada interaksi dengan obat-obatan Membantu mencegah kehamilan ektopik

Kerugian Perubahan siklus haid Haid lebih lama dan banyak Perdarahan (spotting) Saat haid lebih sedikit Persyaratan pemakaian Usia reproduktif Keadaan nulipara Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi Setelah melahirkan & tidak menyusui bayinya Setelah mengalami abortus & tidak terlihat adanya infeksi Resiko rendah dari IMS Tidak menghendaki metode hormonal Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama

Yang tidak diperkenankan menggunakan AKDR Sedang hamil Perdarahan vagina yang tidak diketahui Sedang menderita infeksi alat genital 3 bulan terakhir sedang mengalami/sering menderita PRP/abortus septik Kelainan bawaan uterus yang abnormal/tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri Penyakit trofoblas yang ganas Diketahui menderita TBC pelvik Kanker alat genital Ukuran rongga rhim kurang dari 5 cm

3. Strerilisasi Tubektomi Sangat efektif dan permanen Tindak pembedahan yang aman dan sederhana Tidak ada efek samping Konseling dan informed consent mutlak diperlukan Jenis Minilaparotomi Laparaskopi Mekanisme kerja Dengan mengoklusi tuba falopii (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum

Manfaat Kontrasepsi Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan) Tidak mempengaruhi proses menyusui (breastfeeding) Tidak bergantung pada faktor senggama Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi lokal Tidak ada efek samping dalam jangka panjang Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual Nonkontrasepsi Berkurangnya resiko kanker ovarium

Yang dapat menjalani tubektomi Usia > 6 tahun Paritas > Yakin telah mempunyai keluarga yang sesuai dengan kehendaknya Pada kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius Pasca persalinan Pasca keguguran Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini Yang sebaiknya tidak menjalani tubektomi Hamil sudah terdeteksi/dicurigai Perdarahan vaginal yang belum terjelasan Infeksi sistemik/pelvik yang akut Tidak boleh menjalani proses pembedahan Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas di masa depan Belum memberikan persetujuan tertulis

b. Vasektomi Keunggulan kontap : Kontrasepsi mantab merupakan salah satu metode kontrasepsi yang sangat efektif bagi pria dan permpuan, tidak memiliki efek samping klinis karena bersifat non hormonal, pengaruhnya jangka lama dengan sekali tindakan saja Dalam pelayanan KB nasional keberadaan pelayanan kontrasepsi mantab sudah berlangsung sekitar 30 tahun & telah menjadi alternatif pilihan dari masyarakat Indonesia dalam pengaturan kelahiran Permintaan masyarakat terhadap kontab masih rendah & masih belum merata di seluruh Indonesia, hal ini merupakan peluang yang masih bisa ditingkatkan Telah dikembangan sistem pelayanan kontab yang terintegrasi dengan sistem pelayanan kesehatan reproduksi

Kondisi yang memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi Infeksi kulit pada daerah operasi Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien Hidrokel atau varikokel yang besar Hernia inguinalis Filariasis elefantiasis Undesensus testikularis Massa intraskrotalis Anemia berat, gangguan pembekauan darah atau sedang menggunakan anti koagulansia

Informasi bagi klien Pertahanan band aid selama 3 hari Luka yang sedang dalam penyembuhan jangan ditarik-tarik atau digaruk Boleh mandi setelah 24 jam, asal daerah luka tidak basah Pakaila penunjang skrotum, usahakan daerah operasi kering Jika ada nyeri, berikan tablet analgetik seperti parasetamol atau ibuprofen setiap 4-5 jam Hindari mengangkat barang berat dan kerja keras untuk 3 hari Boleh bersenggama sesudah hari ke 2-3 Periksa semen 3 bulan pascavasektomi atau sesudah 15-20 kali ejakulasi