JENIS PENELITIAN DAN HIPOTESIS NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
M.Arie Wuryanto, SKM, MKes. (Epid)
Advertisements

METODOLOGI PENELITIAN. Oleh. Dr.Resna AS MPH. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten BSD- CITY, STIKes BANTEN / 5. BSD City.
MERUMUSKAN HIPOTESIS DAN MENENTUKAN VARIABEL
BIAS.
KURVA NORMAL DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
II. TIPE PENELITIAN Dr. Nuhfil Hanani
MEMILIH METODE PENELITIAN
2. RAGAM PENELITIAN DAN CARA MENGADAKAN PENELITIAN
PENGANTAR RISET KEPERAWATAN
PENGUJIAN HIPOTESIS Mugi Wahidin, M.Epid Prodi Kesehatan masyarakat
B a b 8 Merumuskan Hipotesis.
Pelatihan SPSS Basic.
Intan Silviana Mustikawati,
Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
METODE PENELITIAN DALAM KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
STUDI EPIDEMIOLOGI.
Pendahuluan Tinjau ulang dasar-dasar statistik
NELLY FARIDA RODIANA N NIM :
EPIDEMIOLOGI DESKTRIPTIF
Metode Penelitian Ilmiah
METODOLOGI PENELITIAN.
Pengujian Hipotesis Hipotesis: Hupo (sementara/lemah kebenarannya) dan Thesis (pernyataan/teori) “Pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya” Hipotesis:
PENGANTAR PELATIHAN STATISTIK (SPSS)
BESAR SAMPEL.
Metode Penelitian.
Struktur Penelitian Eni Mahawati, M.Kes.
M.Arie Wuryanto, SKM, MKes. (Epid)
BERFIKIR DEDUKTIF DAN INDUKTIF JENIS PENELITIAN
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI
MEMILIH METODE PENELITIAN
ESTIMASI PARAMETER DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
Merumuskan Hipotesis B a b 8.
DESAIN PENELITIAN.
TEMU - 4 TUJUAN Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan dasar tentang faktor risiko , studi epidemiologi analitik: Studi Ekologi, Studi Cross Sectional.
KUMPULAN PERTANYAAN DAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN
RANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI PERTEMUAN 12 DEASY ROSMALA DEWI, SKM,MKES
Riset secara tradisional dibagi menjadi dua kategori :
Pertemuan 7 Perumusan Hipotesis.
Pengantar Statistik Irfan
Desain Cross Sectional
METODE PENELITIAN KOMUNIKASI
METODOLOGI Waktu dan tempat penelitian Jenis penelitian
III. Penelitian Kesehatan
LAPORAN METODE PENELITIAN PROJECT WORK/TUGAS AKHIR
PENELITIAN KESEHATAN dr.Juliandi Hrp,MA
KELOMPOK 2 : Abdul mahmud yumassik Deny saputra Eko setiawan
Pertemuan 7 Perumusan Hipotesis.
Gisely Vionalita SKM. M.Sc. Program Studi Kesehatan Masyarakat
OLEH: MAYOR CKM (K) Ns. MUSTRIWI, M. Kep
HIPOTESIS Pertemuan 7 Laras Sitoayu, S.Gz., MKM
RISET KEPERAWATAN ~METODOLOGI PENELITIAN~
Penelitian Epidemiologi dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra.
DESAIN PENELITIAN Created by : Andi khairunnisa Ayudya Sekar
HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM
PENGERTIAN HIPOTESIS.
Week 11-Statistika dan Probabilitas
UJI BEDA MEAN DUA SAMPEL
Variable Penelitian. Pengertian Variable dan Konsep  Ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota – anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki.
Landasan Teori dan Penyusunan Hipotesis
Pertemuan IV Perumusan Hipotesis.
Pengantar Statistik Inferens
Analisis data dengan statitistik
Disampaikan : Bambang Yunianto
Pengujian Sampel Tunggal (1)
Sesi 10: Metode dan Besar Sampel untuk Disain Kohort
RESEARCH DESIGN AN OVERVIEW MAYA KLEMENTINA DASMASELA PRODI SARJANA GIZI STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA.
ESTIMASI DAN KEPUTUSAN STATISTIK (HIPOTESIS)
DESAIN PENELITIAN Merupakan rancangan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh.
Sesi 5 Tradisi Positivisme Dalam Epidemiologi (2)
Transcript presentasi:

JENIS PENELITIAN DAN HIPOTESIS NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM PERTEMUAN 5 NAURI ANGGITA TEMESVARI, SKM., MKM PRODI MIK, FIKES

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menguraikan jenis penelitian dan hipotesis

Jenis penelitian Metode penelitian survei (Research Method) Dalam survei, penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh obyek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya mengambil sebagian dari populasi tersebut (sampel) Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili populasinya

Jenis penelitian Penelitian survei, digolongkan lagi menjadi 2, yaitu penelitian survei yang bersifat deskriftif (descriptive) dan analitik (analytical) Dalam penelitian survei deskriptif, peneliti diarahkan untuk mendeskrifsikan atau menguraikan suatu keadaan dalam suatu komonitas atau masyarakat. Mis; distribusi penyakit dalam suatu masyarakat dan kaitannya dengan umur, jenis kelamin, dan karakteristik lain. Oleh sebab itu penelitian deskriftif ini sering disebut penelitian penjelajahan (exploratory study) dalam survey diskriptif pada umumnya penelitian menjawab pertanyaan bagaimana (how)

Jenis penelitian Survey analitik, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi mis; mengapa penyakit menyebar disuatu masyarakat, mengapa penyakit terjadi pada seseorang. Mengapa masyarakat tidak menggunakan fasilitas yang telah tersediah, Mengapa orang tidak mau membuat jamban keluarga dan sebagainya . Survey analitik ini pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa (why ?) oleh sebab itu juga disebut penelitian penjelasan (explanatory study)

Jenis penelitian Penelitian survei yang bersifat analitik ini dibedakan lagi menjadi 3 macam , yaitu : Seksional Silang (Cross Sectional) Dalam penelitian sektional silang, variabel sebab atau risiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada obyek penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan) mis; penelitian tentang hubungan antara bentuk tubuh dengan hipertensi, hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan dengan penyakit menular dsb. Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini, baik untuk variabel sebab (independent variabel) maupun variabel akibat (dependent variable) dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus

Jenis penelitian Studi Restrospektif (Retrospective Study) Penelitian ini adalah penelitia yang berusaha melihat kebelakang (bacward looking), artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi. Dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya atau variabel-variabel yang mempengaruhi akibat tersebut Penelitian retrospektif ini berangkat dari dependen variabel, kemudian dicari indevendent variabelnya Mis; penelitian yang akan mencari hubungan antara merokok dengan kanker paru-paru, maka dimulai dari mengumpulkan kasus penderita kanker paru-paru, kemudian dari kasus tersebut dinyatakan tentang riwayat merokok pada waktu yang lampau sampai sekarang

Jenis penelitian Dari sini akan dapat diketahui berapa persen dari kasus tersebut yang merokok, dan berapa batang rokok yang diisap tiap hari, serta berapa persen dari kasus tersebut tidak merokok, dari proporsi besarnya perokok dan bukan perokok terhadap jumlah kasus tersebut, akan dapat disimpulkan hubungan antara merokok dan kanker paru-paru Ilustrasi : Kasus Kontrol Merokok Penderita Ca Paru Non Penderita Tak Merokok

Jenis penelitian Studi Prospektif (Prospective Study) Penelitian ini adalah penelitian yang melihat ke depan (forward looking) artinya penelitian ini dimulai dari variabel penyebab atau Faktor resiko, kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan datang Penelitian ini berangkat dari variabel independen kemudia diikuti akibat dari independen variabel tersebut terhadap dependen variabel. Mis; Penelitian tentang hubungan antara merokok dan kanker paru-paru, tersebut tidak dimulai dari kasus atau penderita , tetapi dari orang yang merokok dan bukan perokok.. Penelitian dimulai dari mengambil sampel dari perokok dan bukan perokok, dan diikuti mis sampai 15 tahun mendatang

Jenis penelitian Setelah 15 tahun, maka terhadap orang-orang tersebut diadakan peneriksaan kesehatan khususnya paru-paru. Dari analisis hasil atau proporsi orang-orang yang merokok dan menderita kanker paru-paru, dan bukan perokok juga menderita kanker paru-paru, serta orang yang merokok tidak menderita kanker paru-paru, dan orang yang tidak merokok tidak menderita paru-paru, dapat disimpulkan hubungan antara merokok dan kanker paru-paru

Jenis penelitian Ilustrasi Risiko : Ca Paru Merokok Tidak Ca Paru -------------------------------------------------------------- Kontrol Tak Merokok

Jenis penelitian Metode penelitian experimen Dalam penelitian eksperimen atau percobaan, peneliti melakukan percobaan atau perlakuan terhadap variabel independennya, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada dependen variabel Yang dimaksud dengan perlakukan atau percobaan disini adalah suatu usaha modifikasi kondisi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta pengamatan terhadap perubahan yang terjadi akibat dari peristiwa tersebut Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk menguji hipotesis sebab akibat dengan melakukan intervensi. Oleh sebab itu sering disebut penelitian intervensi (intervention studies)

Hipotesis Hipotesis merupakan gabungan dari kata "hipo" yang artinya dibawah, dan "tesis" yang artinya kebenaran. Secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. (Arikunto, 2000). Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harius uji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau ingin kita pelajari. Hipotesis adalah keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks.

Hipotesis Sebelum proses pemecahan masalah tersebut dilakukan, seorang peneliti mempunyai berbagai alternatif-alternatif pemecahan yang bersifat dugaan atau ada unsur ketidakpastian. Dugaan-dugaan tersebut selanjutnya akan dibuktikan secara empiris dengan menggunakan metode ilmiah. Dugaan tersebut dikenal sebagai Hipotesis.

Hipotesis Tujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam kegiatan penelitiannya, perhatian peneliti tersebut terfokus hanya pada informasi atau data yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Agar pemilihan alternatif dapat tepat, peneliti dituntut untuk hati-hati dan cermat. Bentuk Penelitian-penelitian yang berhipotesis antara lain: Case Studies. Penelitian menghitung banyak sesuatu (magnitude). Causal Comparative Studies. Penelitian tentang perbedaan (differencies), yaitu menyatakan adanya kesamaan atau perbedaan diantara 2 variabel. Correlations Studies. Penelitian hubungan (relationship). yaitu berisi dugaan adanya hubungan antara 2 variab

Syarat Hipotesis Menurut Borg dan Gall dalam Suharsimi (2000) ada empat persyaratan bagi hipotesis yang baik, yaitu: Hipotesis hendaknya merupakan rumusan tentang hubungan dua atau lebih variabel. Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau dasar-dasar teoritik dan hasil penemuan terdahulu. Hipotesis harus dapat diuji Rumusan hipotesis hendaknya yang singkat dan padat.

Jenis Hipotesis Hipotesis Nol Atau Hipotesis Nihil atau hipotesis null dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan "Ho"adalan hipotesis yang meniadakan perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan sebab akibat antar variabel yang artinya selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil. Hipotesis nihil berisi deklarasi yang meniadakan perbedaan atau hubungan antar variabel, mempunyai ciri: Menyatakan tidak adanya saling hubungan atau tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan lainnya Disebut juga Hypotesis Statistik Dalam analisis statistik, uji statistik biasanya mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran hypotesis nol tersebut Dalam Simbol H0: x = y

Jenis Hipotesis Hipotesis Alternatif Atau Hipotesis Kerja, dalam notasi hipotesis ini ditulis dengan "Ha", adalah yaitu penerjemahan hipotesis penelitian secara operasional. Statistik sendiri digunakan tidak untuk langsung menguji hipotesis alternatif, akan tetapi digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis nihil (nol). Penerimaan atau penolakan hipotesis alternatif merupakan konsekuensi dari penolakan atau penerimaan hipotesis nihil. yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel dengan ciri-ciri: Menyatakan adanya saling hubungan/adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan lainnya Disebut Hypotesis penelitian Kesimpulan uji statistik berupa penerimaan HA sebagai hal yang benar Dalam Simbol: Ha: x = > y

Bentuk Hipotesis Berdasarkan ‘Tingkat Penjelasan Variabel yang Diteliti (Level of Explanation)’, maka Hipotesis dapat dibedakan menjadi 3 Bentuk, yaitu: (Sugiyono,2009) HIPOTESIS DESKRIPTIF Hipotesis Deskriptif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap nilai Satu Variabel dalam Satu Sampel walaupun didalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Contoh: H0 : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobil gelap. Ha : Kecenderungan masyarakat di desa X memilih warna mobilbukan warna gelap. 2. HIPOTESIS KOMPARATIF Hipotesis Komparatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap perbandingan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis Komparatif dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:

Bentuk Hipotesis 2. HIPOTESIS KOMPARATIF Hipotesis Komparatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap perbandingan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis Komparatif dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu: Komparatif Berpasangan (Dependent; Paired) BERPASANGAN yang dimaksudkan disini adalah Apabila data berasal dari Individu /Subyek/Sampel yang SAMA. ILUSTRASI KELOMPOK DATA BERPASANGAN: Ada sekelompok mahasiswa yang diukur berat badannya sebanyak dua kali, yaitu pada Bulan Januari 2014 dan Bulan Februari 2014. Data Berat Badan mahasiswa pada Bulan Januari dapat dikatakan sebagai Satu kelompok data, kemudian Berat Badan mahasiswa pada Bulan Februari adalah sekelompok data lagi yang kedua. Dari segi JUMLAH, kita berarti mempunyai DUA kelompok data (yaitu berat badan mahasiswa pada Bulan Januari dan Berat Badan mahasiswa bulan Februari. Dari segi BERPASANGAN, berarti kota mempunyai Kelompok Data yang BERPASANGAN karena individu dari kedua kelompok data yang ada, BERASAL dari individu yang sama. Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Berpasangan: H0 : Tidak terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara sebelum dan sesudah ujian akhir semester. Ha : Terdapat perbedaan berat badan mahasiswa antara sebelum dan sesudah ujian akhir semester

Bentuk Hipotesis b) Komparatif Tidak Berpasangan (Independent; Unpaired) Tidak Berpasangan yang dimaksud adalah Apabila data berasal dari Individu/Subyek yang BERBEDA. ILUSTRASI KELOMPOK DATA TIDAK BERPASANGAN: Andaikan kita akan mengukur tekanan darah pada subjek penelitian, dimana Subjek penelitian tersebut berasal dari DUA KELOMPOK, yaitu KELOMPOK DAERAH PEDESAAN dan KELOMPOK DAERAH URBAN. Nah, data tekanan darah pada KELOMPOK PEDESAAN adalah Satu Kelompok Data sedangkan data tekanan darah pada KELOMPOK URBAN adalah Kelompok Data Yang Lain. Dengan demikian, dari segi JUMLAH, terdapat DUA Kelampok Data yaitu Kelompok Data tentang Tekanan darah pada Responden daerah Pedesaan dan Kelompok Data tentang Tekanan Darah pada Responden di daerah Urban. Sedangkan dari segi BERPASANGAN, terdapat Kelompok Data yang TIDAK BERPASANGAN karena individu yang merupakan Subyek Penelitian (Responden) terdiri dari DUA Kelompok yang Berbeda. Contoh Rumusan Hipotesis Komparatif Tidak Berpasangan: H0 : Tidak terdapat perbedaan tekanan darah antara ibu hamil di daerah perkotaan dengan ibu hamil di daerah pedesaan. Ha : Terdapat perbedaan tekanan darah antara ibu hamil di daerah perkotaan dengan ibu hamil di daerah pedesaan.

Bentuk Hipotesis 3. HIPOTESIS ASOSIATIF Hipotesis Asosiatif merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Contoh: H0 : Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat tentang Down Syndrome. Ha : Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat tentang Down Syndrome.