KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES

KOMUNIKASI SEBAGAI ESENSI DASAR MANUSIA KEBUTUHAN MANUSIA (Abraham Maslow) Fisik Biologis Keamanan/Jaminan Hidup Diri dan Penghargaan Pencapaian Diri Sosial/Berkelompok

KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES SOSIAL Hubungan antara Perubahan Sosial dengan Komunikasi (Goran Hedebro (1982)) Teori Komunikasi mengandung makna pertukaran pesan. Komunikasi hadir membawa perubahan,tetapi bukan satu satunya alat yang dapat membawa perubahan. Media yang digunakan dalam komunikasi berperan melegitimasi bangunan sosial yang ada. Komunikasi adalah alat yang luar biasa guna mengawasi salah satu kekuatan penting masyarakat, konsepsi mental yang membentuk wawasan orang mengenai kehidupan.

Komunikasi sebagai proses sosial adalah bagian Integral dari Masyarakat Komunikasi menghubungkan antar berbagai komponen masyarakat. Komunikasi membuka peradaban (civilization) baru manusia. Komunikasi adalah manifestasi kontrol sosial dalam masyarakat. Berbagai nilai (value), norma (norm), peran (role), cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat (customs) dalam masyarakat yang mengalami penyimpangan (deviasi) akan dikontrol melalui komunikasi. Tanpa bisa diingkari komunikasi berperan dalam sosialisasi nilai ke masyarakat. Individu berkomunikasi dengan orang lain menunjukkan jati diri kemanusiaannya.

Determinasi Dalam Konteks Perubahan Sosial Dalam melengkapi wawasan tentang komunikasi sebagai proses sosial maka ada beberapa determinasi, yaitu : Determinasi Ekonomi, suatu masyarakat dikatakan berhasil melaksanakan pembangunan apabila pertumbuhan ekonominya cukup tinggi. Determinasi Teknologi, yang terpenting dalam pembangunan adalah teknologi. Perkembangan teknologi sebagai indikator kemajuan pembangunan. Determinasi Humanistik, yang terpenting dalam poses sosial adalah pembangunan nilai-nilai kemanusiaan sebagai pengimbang terhadap determinasi ekonomi dan teknologi. Determinasi Informasi, ketergantungan masyarakat terhadap informasi sangat tinggi, sehingga masyarakat berada dalam “abad informasi”.

KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES BUDAYA Asumsi dasarnya adalah komunikasi merupakan suatu proses budaya, artinya komunikasi yaang ditujukan pada orang atau kelompok lain adalah sebuah pertukaran kebudayaan. Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya. Kebudayaan mempunyai wujud : 1) wujud sebagai sesuatu kompleks gagasan, konsep dan fikiran manusia; 2) wujud sebagai suatu kompleks aktivitas; 3) wujud sebagai benda.

Wujud Kebudayaan secara Operasional bisa dilihat dari Isi Kebudayaan, yang disebut Cultural Universal meliputi : Peralatan dan perlengkapan hidup manusia ( pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata, alat produksi, transportasi ). Mata pencarian hidup dan sistem-sisten ekonomi ( pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi). Sistem kemasyarakatan ( sistem kekerabatan, organisasi, politik, sistem hukum dan sistem perkawinan ). Bahasa ( lisan maupun tertulis ) Kesenian ( seni rupa, seni suara, seni gerak ) Sistem Pengetahuan, Religi ( sistem kepercayaan)

Hubungan Komunikasi dengan Isi Kebudayaan Dalam mempraktekan komunikasi manusiamembutuhkan peralatan-peralatan tertentu. Komunikasi menghasilkan mata pencaharian hidup manusia. Sistem kemasyarakatan menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi, misalnya sistem hukum indonesia. Sebab komunikasi akan efektif manakala diatur dalam sebuah regulasi agar tidak melanggar norma-norma masyarakat. Komunikasi akan menemukan bentuknya secara lebih baik manakala menggunakan bahasa sebagai alat menyampaikan pesan pada orang lain. Sistem pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan substansi yang tidak lepas dari komunikasi.

KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES POLITIK Oliver Garceau menyatakan proses politik sebagai pola interaksi yang berganda, setara, bekerjasama, dan bersaing yang menghubungkan warga negara partisipan yang aktif dalam posisi utama pembuat keputusan. Sebagai proses politik, komunikasi menjadi alat yang mampu mengalihkan pesan politik (tuntutan dan dukungan) kekuasaan untuk diproses, proses itu kemudian dikeluarkan kembali dan selanjutnya menjadi umpan balik Ciri-Ciri Pemikiran Politik Indonesia Nilai-nilai sosial yang dianut oleh masyarakat jawa sangat dominan dalam pemikiran politik indonesia Masyarakat indonesia yang bersifat paternalistik. Ekspresi komunikasi masyarakat terpolarisasi antara cara ungkap inplisit dengan eksplisit. Komunikasi politik cenderung dari atas ke bawah (Top Down).

Komunikasi Politik Menurut Alfian, Komunikasi Politik diasumsikan sebagai yang menjadikan sistem politik ini hidup dan dinamis.” Komunikasi Politik mempersembahkan semua kegiatan sistem politik, baik masa kini maupun masa lampau sehingga aspirasi dan kepentingan dikonversikan menjadi sebagai kebijaksanaan”. Beberapa Studi Komunikasi Politik Paul F. Lazarsfeld, Membuktikan adanya pengaruh komunikasi terhadap perilaku pemilihan umum di AS. Karl Hovlan, Komunikasi massa dapat mengubah opini (politik) masyarakat. Sydney Kraus, Peranan radio ,TV memberikan efek pada perilaku politik masyarakat AS. Di Jepang sudah menjadi tradisi, pers merupakan penyulut kemunduran diri pejabat yang terlibat skandal suap.

Apa Yang Diperbuat Komunikasi Proses Politik berkenaan dengan proses Input-Output Infrastruktur (Partai Politik,Ormas,LSM) Input -Gagasan -Tuntutan -Kritikan -Dukungan Sufrastruktur (Eksekutif,Legislatif,Yudikatif) -Undang-undang -Peraturan Pemerintah -Surat Keputusan

Berdasarkan Skenario Berfikir Diatas Maka : Komunikasi merupakan cara dan teknik penyerahan sejumlah tuntutan dan dukungan sebagai input dalam sistem politik. Komunikasi digunakan sebagai penghubung antara pemerintah dengan rakyat baik dalam rangka mobilisasi sosial untuk implementasi tujuan memperoleh dukungan, kepatuhan dan integrasi politik. Komunikasi juga digunakan sebagai bentuk umpan balik (feedback) atas sejumlah output (kebijakan pemerintah). Komunikasi menjalankan fungsi sosialisasi politik kepada warga negara. Komunikasi menjalankan peran menjalankan ancaman untuk memperoleh kepatuhan sebelum alat paksa digunakan sekaligus juga memberi batasan-batasan ruang gerak aktiviatas politik masyarakat. Komunikasi mengkoordinasi tata nilai politik yang diinginkan, sehingga mencapai tingkat homogenitas yang relatif tinggi Komunikasi sebagai kekuatan kontrol sosial yang memelihara idealisasi sosial dan keseimbangan politik.