BAB. XIV PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI
Advertisements

PANCASILA SEBAGAI TATA NILAI HIDUP BANGSA INDONESIA
Oleh: Leni Anggraeni, S.Pd., M.Pd.
PANCASILA DITINJAU ASAL MULANYA
Filsafat Pancasila.
PENGHEGEMONI ALIRAN KRITIS
PANCASILA sebagai IDEOLOGI BANGSA IDONESIA
IDEOLOGI.
BAB I IDEOLOGI PANCASILA.
Pert. 3 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
bagi suatu bangsa dan negara
NILAI FILOSOFIS SILA I.
PANCASILA.
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu mendeskripsikan kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan.
Pert. 3 Dr. H. Syahrial Syarbaini, MA.
Pancasila sebagai ideologi negara
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Kelompok 5 : Bernandhika Kusuma Putri (08) Dhiana Indah Lestari (13)
Prof. Dr. Sjamsiar Sjamsuddin
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA
Pancasila sebagai ideologi negara
Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan
SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Pancasila Sebagai Ideologi nasional (2)
Pancasila Sebagai Ideologi nasional (2)
Ideologi yang Berkembang di Dunia
Gimana Jadinya Negara Indonesia tanpa Ideologi Pancasila ?????
Pancasila Sebagai Ideologi nasional (1)
Pancasila dan Implementasinya
Pert. 3 Dosen: Dr. Syahrial Syarbaini, MA.
PANCASILA SEBAGAI IDIOLOGI TERBUKA
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Dalam wacana ilmu pengetahuan, banyak orang yang memandang bahwa filsafat adalah merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks.
Pancasila Sebagai Etika Politik (2)
Ideologi dan Nilai-nilai Pancasila
Pancasila sebagai Ideologi terbuka
PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
Pancasila sebagai PARADIGMA KEHIDUPAN BERBANGSA & BERNEGARA
Dasar Negara dan Konstitusi
Pancasila dan Implementasinya
Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
GEOPOLITIK INDONESIA KELOMPOK 6A MENTAWATI SILAEN (A1D515017)
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
PENDIDIKAN PANCASILA BAB. X. Petumbuhan Faham Kebangsaan
Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
FILSAFAT PANCASILA By: Citra Asyah Tri N( )
Pancasila Sebagai Ideologi
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA
FILSAFAT PANCASILA DISAMPAIKAN OLEH: FATHONI.
PANCASILA SBG IDEOLOGI TERBUKA PERANAN PERS DLM MASY. DEMOKRASI
KELOMPOK 2 Resita Sri Wahyuni Hardillah Nurrahmahdini Yulia Kurniasih
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Kedudukan dan Peran Pancasila bagi Bangsa Indonesia
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
PANCASILA.
PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
WAWASAN NUSANTARA Latar Belakang, Konsep, Implementasi dan Tantangan.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA
“PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL”
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1945
OLEH : ARIE SULISTYOKO, S.Sos, M.H. Nilai, norma, dan moral adalah konsep- konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya.
Transcript presentasi:

BAB. XIV PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA 1. Pengertian Ideologi 2. Makna Ideologi Pancasila Bagi Negara 3. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Negara Lain 4. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka 1

Pembahasan : Untuk menjelaskan Pancasila sebagai suatu Ideologi perlu memberikan uraian Ideologi. Ideologi yang lain seperti Ideleolgi Liberal sebagai Ideologi Barat dan Ideologi Komunis/Sosialis sebagai Ideologi Timur agar diketahui kekurangan dan kelebihannya 1. Pengertian Ideologi. Ideologi secara Etimologis terdiri atas 2 (dua) asal kata yaitu : 1). IDEA = Konsep, gagasan, cita-cita dan pandangan. 2). LOGUS = Suatu ilmu atau rasio. Ideologi dapat diartikan Suatu gagasan atau pandangan yang berdasarkan kepada Ratio (ilmu) Atau : Ideologi adalah Ilmu pengetahuan tentang ide-ide. Pengertian Ideologi (menurut BP7 Pusat, tahun 1992) adalah : Suatu ajaran , doktrin, teori atau ilmu yang diyakini kebenarannya yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat berbangsa dan bernegara. ia 2

Istilah “ Ideologi” untuk pertama kali dicetuskan oleh seorang Filosof Prancis bernama : Anthoine Destuh de Tracy” 1976 Yang menyebutkan Ideologi adalah : “ Suatu ilmu tentang pikiran manusia yang mampu menunjukkan arah yang benar ke arah masa depan”. Ideologi adalah Ilmu yang dalam perkembangannya Ideologi bergeser dari semacam ilmu menjadi suatu faham atau doktrin. Dalam prakteknya orang menganut Ideologi adalah sebagai Cita-Cita, karena Ideologi merumuskan Cita-Cita Hidup. Pengertian Ideologi (Gunawan Setiardja, 1993) yaitu : “ Seperangkat Ide orasi tentang manusia dan seluruh realitas. yang dijadikan pedoman dan ciata-cita hidup”. ia 3

4 Filsafat berbeda dengan Ideologi 1). Filsafat, digerakkan oleh Kecintaan kepada kebenaran atau Kebijaksanaan tanpa pamrih. 2). Ideologi, digerakkan oleh Tekad untuk merubah keadaan yang lebih baik. Karena sesungguhnya Ideologi itu bersumber kepada suatu Filsafat. Catatan, 1). Dalam Filsafat, merupakan kegemaran sebagian masyarakat kecil saja. 2). Dalam Ideologi, sudah ada suatu kesepakatan, sudah ada wawasan masa depan yang akan dicapai dalam kenyataan. Maka Ideologi : Banyak diminati, disenangi oleh lebih banyak masyarakat. Berkonotasi politik, karena Ideologi merupakana wawasan yang hendak dicapai. 4

Maka Ideologi Negara adalah cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem Kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa berupa azas Kerohanian., yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (1). Memiliki derajat yang tertinggi sebgai nilai hidup bangsa dan negara. (2). Terwujudnya azas kerohanian yaitu pandangan hidup, pegangan hidup yang dipelihara , dikembangkan dan dilestarikan. Ada 4 (empat) type Ideologi yaitu (1). Ideologi Konservatif. Yaitu : Ideologi yang memelihara keadaan yang ada (Status Quo). (2). Kontra Ideologi. Yaitu : Melegitimasikan penyimpangan (melegalkan penyimpangan yang ada dalam masyarakat sebagai sesuatu yang sesuai dan malah dianggap baik. (3). Ideologi Reformis Yaitu : Ideolgi yang bertujuan dan berkehendak untuk mengubah keadaan. (4). Ideologi Revolusioner Yaitu : Ideologi yang bertujuan mengubah seluruh sistim nilai-nilai dalam masyarakat. aitu 5

6 2. Makna Ideologi Pancasila Bagi Negara. Pancasila sebagai Ideologi Nasonal mengandung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yaitu dengan : - Cara berpikir - Cara kerja perjuangan Untuk memahami konsep Pancasila yang bersifat integralistik (kebersamaan) maka kita perlu mengenal beberapa teori (faham) dasar negara yaitu : 1). Teori perseorangan atau individualistik. Inti dari teori ini adalah dimana suatu negara melaksanakan kontrak hukum kepada seluruh masyarakat untuk wajib taat hukum. 2). Teori Golongan (Class Theory) Dimana negara merupakan penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan ekonomi negara dipergunakan sebagai alat oleh mereka yang kuat menindas golongan ekonomi yang lemah. i 6

7 3). Teori Kebersamaan (Integralistik) Adalah : Dimana negara tidak memiliki kepentingan sendiri, sesama fihak memiliki kebersamaan dalam suatu kesatuan yang utuh. Pancasila bersifat Integralistik yaitu : (1). Mengandung semangat kekeluargaan dalam kebersamaan. (2). Adanya semangat kerja sama. (3). Memelihara perubahan dan kesatuan. (4). Mengutamakan musyawarah untuk mufakat. Dengan demikian Ideologi Pancasila memiliki arti sebaga berikut : (1). Sebagai keseluruhan pandangan. (2). Sebagai cita-cita, keyakinan dan nilai - nila bangsa Indonesia dalam tata kehidupan berbangsa dan bernegara. i 7

8 3. Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideilogi Negara Lainnya. Pancasila berbeda dengan ideologi-ideologi negara lain seperti : - Negara Kapitalis. - Negara Komunisme Kedua (2) Ideologi ini sudah terlebih dulu lahir sebagai pemikiran filosofis. kemudian dituangkan dalam rumusan Idiologi kemudian diwujudkan dalam konsep-konsep politik. 1). Ideologi Liberalisme. Negara Inggris adalah negara pertama yang memulai timbulnya Idiologi Liberalisme yang disebabkan alam pemikiran yang disebut jaman pencerahan yang menyatakan : “ Bahwa manusia memberikan penghargaan dan kepercayaan yang besar kepada Rasio. Ajaran Liberalisme ini bertitik tolak dari HAM sejak lahir sampai dengan meninggal. i 8

2). Ideologi Sosialisme. Tokoh utama yang mengajarkan Komunisme adalah Karl Mark (1818-1813). Yaitu tokoh sosialis Revolusioner yang banyak menulis naskah di bidang sosial ekonomi. Ajaran Karl Mark kemudian ditambah dengan pandangan Engels dan Lenin, sehingga ajarannya melandaskan pada teori Marxisme-Leninisme. Ajaran Komunisme didasarkan atas kebendaan, oleh karena itu Komunisme tidak percaya kepada Tuhan. Bahkan agama dikatakannya sebagai racun bagi masyarakat, ini jelas bertolak belakang dengan ajaran Pancasila. Masyarakat Komunisme masa depan adalah masyarakat tanpa kelas, tanpa ada hak pribadi dan hapusnya pembagian kerja. Perombakan masyarakat seperti ini hanya daapat dilakukan oleh kaum Proleter dengan mengadakan Revolusi. i 9

10 4. Pancasila Sebagai Ideilogi Terbuka. 1). Arti Ideologi Terbuka. Adalah Ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan jaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat Ideologi terbuka terdapat dalam : “ Penjelasan umum UUD 1945 pada huruf (IV) UUD 45 bersifat singkat dan supel yang menyatakan : ………. terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada UU yang lebih mudah cara membuat, merubah dan mencabutnya”. Selanjtnya dinyatakan : ……….. yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hidupnya bernegara ialah semangat para penyelenggara negara, semangat para pemimpin pemerintahan. i 10

2). Faktor - faktor yang mendorong pemikiran tentang keterbukaan Ideologi Pancasila . (BP.7 Pusat, 1993) sebagai berikut : (1). Kenyataan proses pembangunan Nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat. (2). Bangkrutnya Idiologi yang tertutup yang cenderung sulit berkembang. (3). Pengalaman sejarah politik kita di masa lalu (4). Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dalam rangka mencapai tujuan Nasional. 11

12 3). Batas-batas keterbukaan Ideologi Pancasila. Keterbukaan Ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak boleh di langgar yaitu : (1). Stabilitas Nasional yang mantap. (2). Larangan masuknya faham, Idiologi, marxisme, leninisme dan komunisme. (3). Mencegah berkembangnya faham Liberal di Indonesia (4). Mencegah terhadap gerakan-gerakan ekstrim dan faham-faham lain yang merusak bangsa Indonesia. (5). Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus 12

13 4). Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. (1). Pancasila sebagai suatu Ideologi tidak bersifat kaku, tertutup tetapi bersifat terbuka. (2). Ideologi Pancasila bersifat : - Aktual - Mampu menyesuaikan dengan - Dinamis perkembangan jaman. - Antisipatik. (3). Keterbukaan Ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar Pancasila, tetapi mengeksplisitkan wawasannya secara konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-masalah baru dan aktual. (4). Dalam Ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar yang bersifat tetap, dan tidak berubah, dan tidak langsung bersifat operasional. 13

14 5). Ciri-ciri Ideologi terbuka adalah : (1). Nilai - nila dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat sendiri. (2). Dasarnya dari konsensus masyarakat dan tidak diciptakan oleh negara. (3). Ideologi terbuka adalah milik semua rakyat. (4). Ideologinya berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan bangsa. 6). Ideologi Terbuka memiliki sifat-sifat sbb : (1). Saling bertentangan, yang satu memberikan ketegasan sifat keterbukaan. (2). Yang lain membatasi keterbukaan. 14

15 7). Ideologi Pancasila mengajarkan : (1). Manusia untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME. (2). Menghormati dan menjunjung tinggi HAM. (3). Memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi. (4). Memiliki jiwa kesatuan dan persatuan. (5). Memiliki jiwa demokrasi dan mengutamakan musyawarah. (6). Memiliki jiwa kesusilaan yang tinggi. 15

Selesai