Contoh Penerapan Fuzzy System 1

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Water heating system Dasar kendali cerdas.
Advertisements

Sistem kontrol penyiram air
<Artificial intelligence>
SISTEM PAKAR DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
Logika Fuzzy.
Logika Fuzzy.
Kecerdasan Buatan Sepak bola pragmatis Dengan Teori Algoritma fuzzy
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASISWA BAGI MAHASISWA BERBASIS LOGIKA FUZZY ADE SYAYUTI MANNAF K
Logika Fuzzy.
LOGIKA FUZZY PERTEMUAN 3.
Penalaran Mamdani dan Tsukamoto Pada pendekatan Fuzzy Inference System
Fuzzy Systems.
ARTIFICIAL INTELLIGENCE 6 Fuzzy Logic
CONTOH PENERAPAN LOGIKA FUZZY Fuzzy tsukamoto, mamdani, sugeno
FUZZY LOGIC LANJUTAN.
Struct 2nd Part.
Pertemuan 22 FUZZIFIKASI DAN DEFUZZIFIKASI
Kuliah Sistem Fuzzy Pertemuan 5 “Sistem Inferensi Fuzzy”
Logika Fuzzy.
LOGIKA FUZZY Anifuddin Azis.
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Calon Mahasiswa Penerima Beasiswa PPA Dengan Metode SAW (Study Kasus Undiksha) Oleh I Putu Adi Juni Suantara.
KECERDASAN BUATAN LOGIKA FUZZY (Fuzzy Logic) Edy Mulyanto.
LOGIKA FUZZY (Lanjutan)
Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil
FUZZY INFERENCE SYSTEMS
Logika Fuzzy Lanjut.
FUZZY INFERENCE SYSTEMS
Model Fuzzy Mamdani.
Pertemuan 11 FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS)
KONTRAK PERKULIAHAN.
CARA KERJA SISTEM PAKAR
4 TEORI PRODUKSI DAN BIAYA
FUZZY TSUKAMOTO UTHIE.
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - MAMDANI
FIS – Metode SUGENO Pert- 6.
Sistem Inferensi Fuzzy
REASONING FUZZY SYSTEMS.
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS)
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS)
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - TSUKAMOTO
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - SUGENO
SISTEM FUZZY.
DASAR FUZZY.
KECERDASAN BUATAN (ARTIFICIAL INTELLIGENCE)
METODE FIS Pertemuan Ke-5.
Pertemuan 11 FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS)
Tugas Kelompok Studi Kasus :
Sistem Inferensi Fuzzy
Operasi Himpunan Fuzzy
FIDELIO SOARES DE CARVALHO
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - TSUKAMOTO
Rusmala, S.Kom., M.Kom Pertemuan 9, 10, 11
Fuzzy Systems – Bagian 1 Ide dasar fuzzy systems adalah fuzzy sets dan fuzzy logic. Fuzzy logic sudah lama dipikirkan oleh para filsuf Yunani kuno. Plato:
Sistem Berbasis Aturan Fuzzy
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - TSUKAMOTO
PENERAPAN KONSEP BARISAN DAN DERET
Logika Fuzzy Lanjut.
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) - SUGENO
Mesin Cerdas 17/9/2015 Kode MK : MK :.
Contoh 2 – Penerapan Konsep Sistem Fuzzy
METODE FIS Pertemuan Ke-5.
FUZZY TSUKAMOTO UTHIE.
CCM110 Matematika Diskrit Pertemuan-11, Fuzzy Inference System
CSG3G3 Kercerdasan Mesin dan Artifisial Reasoning 2: Fuzzy
Fuzzy Expert Systems.
FUZZY TSUKAMOTO UTHIE.
Reasoning CCH3F3 Kecerdasan Buatan
PERTANYAAN PENUNTUN 4 Dari MASALAH ke SOLUSI.
DASAR FUZZY.
LOGIKA FUZZY. Definisi Logika Fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang mengenalkan konsep kebenaran sebagian. Di mana logika klasik menyatakan.
Transcript presentasi:

Contoh Penerapan Fuzzy System 1

Masalah: Pemberian Beasiswa Mahasiswa IPK Gaji Ortu (Rp/bulan) A 3,00 10 juta B 2,99 1 juta

FK untuk IPK

IPK mahasiswa A

FK Gaji Orangtua

Gaji Ortu mhs A

Fuzzification untuk mhs A IPK = 3,00 Gaji Orangtua = 10 juta/bulan IPK = Cukup (0,5) IPK = Bagus (0,5) Gaji Orangtua = Besar (0,4) Gaji Orangtua = Sangat Besar (0,6)

Fungsi Keanggotaan Nilai Kelayakan

Aturan Fuzzy untuk Nilai Kelayakan

Inferensi pada model Mamdani: Clipping dan Scaling

Aturan fuzzy yang diaplikasikan

Nilai fuzzy untuk mhs A IPK = 3,00 Gaji Orangtua = 10 juta/bulan IPK = Cukup (0,5) IPK = Bagus (0,5) Gaji Orangtua = Besar (0,4) Gaji Orangtua = Sangat Besar (0,6)

Conjunction () & Disjunction () NK = Rendah (0,5) NK = Tinggi (0,4)

IPK mahasiswa B

Gaji Orangtua mhs B

Conjunction () & Disjunction () NK = Rendah (0) NK = Tinggi (0,52)

Keputusan Model Mamdani Mahasiswa B dengan IPK = 2,99 dan Gaji orangtuanya sebesar 1 juta rupiah per bulan memperoleh Nilai Kelayakan sebesar 69,66. Lebih besar dibandingkan dengan Nilai Kelayakan mahasiswa A yang sebesar 52,39. Jadi, mahasiswa B layak mendapatkan beasiswa.

Model Mamdani

Model Sugeno Model ini sering digunakan untuk membangun sistem kontrol yang membutuhkan respon cepat. Proses perhitungannya sangat sederhana sehingga membutuhkan waktu relatif cepat sehingga sangat sesuai untuk sistem kontrol. Bagaimana jika digunakan untuk masalah pemberian beasiswa?

Kasus 1: Pemberian Beasiswa Mahasiswa IPK Gaji Ortu (Rp/bulan) A 3,00 10 juta B 2,99 1 juta

Fuzzification & Rule Evaluation Misalkan proses fuzzification-nya sama persis dengan model Mamdani. Misalkan Rule yang digunakan juga sama persis dengan model Mamdani.

Mahasiswa A NK = Rendah (0,5) NK = Tinggi (0,4)

FK singleton untuk Nilai Kelayakan

Untuk mahasiswa A NK = Rendah (0,5) NK = Tinggi (0,4)

Proses Composition

Defuzzyfication: Weighted Average

Mahasiswa B NK = Rendah (0) NK = Tinggi (0,52)

Untuk Mahasiswa B NK = Rendah (0) NK = Tinggi (0,52)

Defuzzyfication: Weighted Average

Keputusan Model Sugeno Mahasiswa B dengan IPK = 2,99 dan Gaji orangtuanya sebesar Rp 1 juta per bulan memperoleh Nilai Kelayakan sebesar 80. Lebih besar dibandingkan dengan Nilai Kelayakan mahasiswa A yang sebesar 63,33. Jadi, mahasiswa B layak mendapatkan beasiswa.

Model Sugeno

Model Mamdani Model Sugeno

Nilai Kelayakan mahasiswa A & B Nilai Kelayakan mendapat beasiswa Model Mamdani Model Sugeno A 52,39 63,33 B 69,66 80 Selisih A dan B 17,72 16,67

Sistem Berbasis Crisp Sets dan FOL

Aturan FOL untuk proses inference

Aturan FOL untuk proses inference

Kelemahan Dengan menggunakan 20 aturan FOL di atas, tentu saja sistem akan mengeluarkan output berupa salah satu dari 20 nilai yang kita definisikan tersebut. Dengan kata lain, sistem ini sangat statis. Untuk masalah yang membutuhkan tingkat ketelitian tinggi atau yang adil secara intuitif, tentu saja cara ini tidak bisa digunakan.