PERENCANAAN PEMBANGUNAN BANDAR UDARA DI KABUPATEN PANGKAJENE DENGAN MENCONTOH BANDAR UDARA KANSAI Dosen : Dr.Ir.Firdaus Chairuddin M.S Mata Kuliah : Perencanaan Bandar Udara Nama Kelompok : 1234001 Yoseph Chunarto 1234017 Juan Harist S. 1234020 Serly Tumanan
Lokasi Kabupaten pangkajene
Kabupaten pangkajene Kabupaten Pangkajene, dan Kepulauan (dahulu bernama Pangkajene Kepulauan, biasa disingkat Pangkep) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibukotanya adalah Pangkajene. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.112,29 km², tetapi setelah diadakan analisis bersama Bakosurtanal, luas wilayah tersebut direvisi menjadi 12.362,73 Km² dengan luas wilayah daratan 898,29 Km² dan wilayah laut 11.464,44 Km². Berdasarkan letak astronomi, Kabupaten pangkajene, dan kepulauan berada pada 11.00’ Bujur Timur, dan 040. 40’ – 080. 00’ Lintang Selatan. Secara Administratif Luas wilayah Kabupaten Pangkajene, dan Kepulauan12.362,73 Km2 (setelah diadakan analisis Bakosurtanas) untuk wilayah laut seluas 11.464,44 Km2, dengan daratan seluas 898,29 Km2, dan panjang garis pantai di Kabupaten Pangkajene, dan Kepulauan yaitu 250 Km, yang membentang dari barat ke timur. Dimana Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terdiri dari 13 kecamatan, dimana 9 kecamatan terletak pada wilayah daratan, dan 4 kecamatan terletak di wilayah kepulauan.
Batas administrasi, dan batas fisik Kabupaten Pangkajene, dan Kepulauan adalah sebagai berikut : – Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barru. – Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Maros. – Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bone. – Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, dan Madura, Pulau Nusa Tenggara, dan Pulau Bali. Kabupaten Pangkajene, dan Kepulauan merupakan kabupaten yang struktur wilayah terdiri atas 2 bagian utama yang membentuk kabupaten ini yaitu : 1. Wilayah Daratan Secara garis besar wilayah daratan Kabupaten Pangkajene, dan Kepulauan ditandai dengan bentang alam wilayah dari daerah dataran rendah sampai pegunungan, dimana potensi cukup besar juga terdapat pada wilayah daratan Kabupaten Pangkajene, dan Kepulauan yaitu ditandai dengan terdapatnya sumber daya alam berupa hasil tambang, seperti batu bara, marmer, dan semen. Disamping itu potensi pariwisata alam yang mampu menembah pendapatan daerah.Kecamatan yang terletak pada wilayah daratan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu terdiri dari : Kecamatan Pangkajene, Kecamatan Balocci, Kecamatan Bungoro, Kecamatan Labakkang, Kecamatan Ma’rang, Kecamatan Segeri, Kecamatan Minasa Te’ne, Kecamatan Tondong Tallasa, dan Kecamatan Mandalle.
2. Wilayah Kepulauan Wilayah kepulauan Kabupaten Pangkajene, dan Kepulauan merupakan wilayah yang memiliki kompleksitas wilayah yang sangat urgen untuk dibahas, wilayah kepulauan Kabupaten Pangkajene, dan Kepulauan memiliki potensi wilayah yang sangat besar untuk dikembangkan secara lebih optimal, untuk mendukung perkembangan wilayah Kabupaten Pangkajene, dan Kepulauan. Kecamatan yang terletak di wilayah Kepulauan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yaitu : Kecamatan Liukang Tupabiring,Kecamatan Liukang Tupabiring Utara, Kecamatan Liukang Kalmas, dan Kecamatan Liukang Tangaya.Kabupaten Pangkep berpenduduk sebanyak ± 300 jiwa. Penduduk Pada hasil Sensus tahun 2010 menyatakan penduduk Kabupaten Pangkajene, dan Kepulauan sekitar 305.737 Jiwa yang terdiri atas 147.229 Laki-Laki, dan 158.508 Jiwa Perempuan.
PEMBANGUNAN BANDARA UDARA KANSAI Pulau buatan yang dibuat untuk pembangunan bandara memiliki panjang 4 km (2,5 mil) dan lebar (1,6 mil). Pembangunan bandara ini direncanakan sangat hati-hati karena memikirkan juga terhadap efek gempa dan badai yang mungkin saja dapat terjadi jika pembangunan bandara telah selesai. Konstruksi bandara ini dimulai pada tahun 1987 dengan fokus pertama adalah pembangunan pondasi bagi pulau buatan ini. Konstruksi pembangunan pondasi ini memerlukan perencanaan yang sangat matang utamanya untuk menentukan jenis pondasi yang akan dipergunakan dan juga bahaya ombak yang mungkin saja dapat masuk ke dalam area bandara. Untuk pembuatan pondasi atau dinding laut ini diperlukan 48.000 balok beton berbentuk tetrahedral dan juga material-material yang lainnya seperti tanah yang dibutuhkan mencapai 21.000.000 m3. Waktu pembuatan pondasi atau dinding laut ini selama 2 tahun dan selesai pada tahun 1989. 10.000 pekerja dan 80 kapal diperlukan untuk menyelesaikan 30 meter (98 ft) lapisan pertama yang berada di atas pondasi atau dinding laut ini. Pada tahun 1990, jembatan yang menghubungkan antara bandara di tengah laut dengan daratan telah rampung sepanjang 3 kilometer.
Permasalahan utama yang dihadapi saat konstruksi adalah kemungkinan turunnya pondasi atau lapisan yang berada di atas pondasi. Kemungkinan ini telah diprediksikan sebelumnya mengingat kondisi bandara yang dibangun di tengah laut. Pada tahun 1991, pembangunan terminal bandara mulai dilaksanakan dan dilanjutkan dengan pembangunan runway, jembatan, dan juga fasilitas-fasilitas lainnya. Runway kedua dibangun pada 2 Agustus 2007 untuk menambah fasilitas runway karena volume penerbangan semakin meningkat. Pada tanggal 19 April 2001, Bandara Kansai mendapatkan penghargaan “Civil Engineering Monument of the Millennium” yang diberikan oleh American Society of Civil Engineers. Biaya yang dibutuhkan untuk untuk pembangunan bandara ini mencapai $ 20 billion yang mencakup biaya reklamasi lahan, pembangunan 2 runway, pembangunan terminal bandara, pembangunan jembatan penghubung, dan pembangunan fasilitas-fasilitas lainnya.
GAMBAR BANDAR UDARA KANSAI
Site plan Bandar udara
Master plan Bandar udara
Fasilitas bandara
Fasilitas Bandar udara
Taxiway
Runway
Maskapai pesawat