Lecture Note : Ir. Mhd. Yamin Siregar, MM MENGELOLA PERUBAHAN Lecture Note : Ir. Mhd. Yamin Siregar, MM

Pentingnya Mengelola Perubahan Manajemen perubahan merupakan langkah nyata yang diambil untuk dapat menguasai perubahan secara efektif sehingga didapatkan manfaat sebesar-besarnya denga resiko sekecil-kecilnya

Dalam Manajemen Perubahan terkandung Implementasi perubahan melalui visi yang jelas Kepemimpinan yang efektif Perencanaan yang matang Dukungan yang cukup Komunikasi yang jelas dan terarah Edukasi yang memberdayakan Stabilisasi perubahan melalui pengelolaan terhadap resistensi dan pengawasan

Kaidah Perubahan Law of Native. Perubahan yang dilakukan harus melibatkan seluruh organisasi Law of Chaos. Sesuatu yang harus disadari, bahwa dalam setiap perubahan pasti timbul kekacauan. Law of Eden. Kegiatan perubahan membutuhkan peran teladan positif yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi

MATURITY Commitment Competence Tingkat kematangan seorang adalah kombinasi dari seberapa tinggi kompetensi-nya dan seberapa besar komitmennya. Commitment Competence Confidence (Kepercayaan diri) Knowledge (Pengetahuan) Skill (ketrampilan) Will (kemauan) Tahu vs Tidak Tahu Sanggup vs Tidak Sanggup Yakin vs Tidak Yakin Mau vs Tidak Mau Bisa vs Tidak bisa

Tahapan Proses Perubahan Shock and Surprise. Konfrontasi dengan situasi yang tidak terduga, bisa terjadi “secara kebetulan”, misalnya kerugian yang dilami unit bisnis tertentu. Situasi-situasi ini membuat orang sadar bahwa pola yang mereka lakukan dalam mengerjakan pekerjaan tidak lagi sesuai dengan kondisi yang baru. Jadi mereka merasa kompetensi atau kemampuan mereka menurun. Denial and Refusal. Orang mengaktifkan nilai-nilai sebagai pembenaran bahwa perubaan tidak diperlukan. Karenanya kompetensi yang mereka rasa mereka miliki (perceived competence) kembali meningkat.

Tahapan Proses Perubahan Rational Understanding. Orang menyadari perlunya perubahan. Berdasarkan pandangan ini, perceived competence mereka kembali menurun. Orang-orang memfokuskan diri kepada solusi jangka pendek, hanya menghilangkan gejalanya saja, tidak ada keinginan untuk merobah pola perilaku yang mereka miliki Emotional Acceptance. Tahap ini disebut tahap “kritis” dan tahap yang paling penting. Hanya jika manajemen berhasil menciptakan willingness untuk perubahan nilai-nilai, keyakinan dan perilaku, organisasi akan mampu mengoptimalkan potensi riil mereka.

Tahapan Proses Perubahan Exercising and Learning. Penerimaan baru terhadap perubahan menghasilkan sebuah keinginan baru untuk belajar. Orang-orang mulai mencoba perilaku-perilaku dan proses-proses baru. Tugas para Change Manager untuk menghasilkan kesuksesan awal, early win, misalnya dengan memulai proyek yang lebih mudah. Realization. Orang-orang mengumpulkan lebih banyak informasi melalui belajar dan latihan. Pada gilirannya akan membuka pikiran mereka bagi pengalaman-pengalaman baru. Perceived competency telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dibandingkan sebelum dilakukan perubahan.

Tahapan Proses Perubahan Integration. Orang-orang secara total mengintegrasikan pola berpikir dan bertindak yang baru.

Strategi Mengelola Perubahan Harus menyediakan ruang untuk langkah-langkah perbaikan secara bertahap dan memungkinkan untuk dilakukan evaluasi disetiap milestone Contoh : JCG Mastery of Change Model : a Holistic Approach

JCG Mastery of Change Model : a Holistic Approach LEADERSHIP OF CHANGE VISION OF CHANGE EXTERNAL FACTORS INTERNAL FACTORS INDIVIDUAL FACTORS ORGANIZATION CULTURE MINDSET HOLISTIC CHANGE