BONUS DEMOGRAFI DESY ACHIRILFANI RIZKA INDAYANI Pendidikan Lingkungan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Laju Pertumbuhan Penduduk
Advertisements

Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan
Mendeskripsikan angkatan kerja, tenaga kerja dan kesempatan kerja
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
Yonny Koentjoro Agroteknologi – Faperta – UPN “Veteran” Jatim
Transisi Demografi, Bonus Demografi dan the Window of Oppoertunity
Permasalahan lingkungan hidup dan penanggulangannya
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
SURVEI INDIKATOR KINERJA PROGRAM KKB (RPJMN) TAHUN 2014 PUSLITBANG KB DAN KELUARGA SEJAHTERA BKKBN, 2014  
PROGRAM PENGENDALIAN PENDUDUK TAHUN 2015
INDIKATOR KEPENDUDUKAN DI INDONESIA (Antara Harapan dengan Kenyataan)
BONUS DEMOGRAFI ADALAH DIVIDEN DARI MELIMPAHNYA TENAGA MUDA YANG JUMLAHNYA BESAR SEBAGAI HASIL DARI PENURUNAN TINGKAT FERTILITAS DAN MORTALITAS YANG TINGGI.
Wakil Presiden RI Drs. H . Muhammad Jusuf Kalla
KEBIJAKAN PROGRAM LANSIA DI KABUPATEN CILACAP
GAMBARAN DEMOGRAFI Prof. Dr. Sri Moertiningsih S. Adioetomo.
PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh : Dr. Zulkifli Rangkuti
Disampaikan pada Kuliah Umum di Universitas Muria Kudus, 16 Mei 2016
Orang muda katolik, quo vadis?
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
TEORI DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN
KELOMPOK 10 ANALISIS DAMPAK PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA DAFTAR ISI DATA A B TEORI A B ANALISIS A B c KESIMPULAN.
Isu dan Kebijaksanaan Kependudukan
KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN LITERASI
ASPEK PEMBANGUNAN MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM PENGENDALIAN PENDUDUK
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROV. SUMBAR
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
untuk Memperkuat Daya Saing SDM di Pasar Global
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
PROYEKSI PENDUDUK PROVINSI JAMBI
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN PEMECAHANNYA
Pertemuan ke-5 Fitriani Ulfatus Sa’adah
oleh : EMAN SULAIMAN, ST, MM
Kualitas penduduk Oleh: Muhamad Hanif.
KOMPOSISI penduduk.
Pendidikan dan Kehidupan Ekonomi
PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh: DR. Mochamad Ridwan.
PENDUDUK DAN PEMBANGUNAN NASIONAL Rina Herartri
Chapter 6 Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi : Penyebab, Konsekuensi dan Kontroversi oleh : Arif Rahman H Armand Walay Asril.
ANTROPOSFER.
IPADI (Ikatan Peminat dan Ahli Demografi Indonesia)
KONDISI KEPENDUDUKAN DALAM MENYAMBUT BONUS DEMOGRAFI DI PROVINSI ACEH
KETENAGAKERJAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Struktur data dan persebaran penduduk
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Pembangunan Ekonomi.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah : Aspek Demografi
Optimalisasi Demographic Dividend
PENGUMPULAN, ANALISIS DATA TINGKAT KABUPATEN
Isu-Isu Terkini Kependudukan
Kom III SUHARI MM.
Indikator Kualitas Penduduk: Income Perkapita, PQLI (IMH), dan HDI (Human development Index) Nama Kelompok Aufar ryan ( ) Budi Santoso ( )
<Soshika/Penurunan angka kelahiran > Pertemuan <4>
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
PEREMPUAN, PEMISKINAN, DAN PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA
KELOMPOK 2 ANDIKA ANNISA DWI NIRMALA NIRWAN BELLA SAFIRA
Masalah Kependudukan dan Pembangunan (II)
Peluang dan Tantangan BONUS DEMOGRAFI INDONESIA.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
Evaluasi dan Rencana Kerja
Masalah Kependudukan dan Pembangunan (II)
GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA PGO 6230
Globalisasi Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi
MAHASISWA PEDULI KEPENDUDUKAN
RENCANA AKSI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENDUKUNG PROGRAM KKBPK MENYONGSONG BONUS DEMOGRAFI.
September 2, 2019 KELAS VII A-F DINAMIKA KKEPENDUDUKAN INDONESIA RJK.
Transcript presentasi:

BONUS DEMOGRAFI DESY ACHIRILFANI RIZKA INDAYANI Pendidikan Lingkungan Disusun oleh: DESY ACHIRILFANI RIZKA INDAYANI Pendidikan Lingkungan Hidup KELAS 5B

Muthiatun Nuriah, S.Si, M.Si Narasumber : Muthiatun Nuriah, S.Si, M.Si Bagian : DITDAMDUK (Direktorat Analisis Dampak Penduduk) Alamat : Jl. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur 13650

Berdasarkan paparan Surya Chandra, anggota DPR Komisi IX, dalam Seminar masalah kependudukan di Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bahwa jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen, sedangkan sisanya, 30 persen, adalah penduduk yang tidak produktif (di bawah 15 tahun dan diatas 65 tahun ). Dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180 juta, sementara nonproduktif hanya 60 juta. Hal ini sejalan dengan laporan PBB, yang menyatakan bahwa dibandingkan dengan negara Asia lainnya, angka ketergantungan penduduk Indonesia akan terus turun sampai tahun 2020.

BONUS DEMOGRAFI Bonus demografi (demographic dividend) adalah perubahan proporsi penduduk dan menurunnya beban ketergantungan (rasio ketergatungan). Dikaitkan dengan munculnya suatu kesempatan, the window of opportunity yang dapat dimanfaatkan untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat.

The Window of Opportunity (Jendela Peluang) Celah sempit diawali dengan bonus demografi terjadi mulai tahun 1990an. The window of opportunity terjadi tahun 2020-2030 dimana Dependency Ratio mencapai titik terendah 44 per 100. Meningkat lagi sesudah 2030 karena meningkatnya proporsi penduduk lansia. Hanya terjadi satu kali dalam sejarah suatu penduduk.

Gambaran profil angkatan kerja mendatang

The Window of Opportunity akan berubah menjadi The Door to Disaster Bila kualitas pendidikan SDM tidak meningkat. Bila kecukupan gizi dan kesehatan reproduksi serta kesehatan masyarakat tidak meningkat. Bila kesempatan kerja tidak meningkat. Bila tidak ada sinergi (concerted action) dalam perencanaan pembangunan. Pembangun perekonomi dengan mensinkronisasikan antara konsep keadilan dan kesejahteraan tidak terkendali. Jumlah penduduk tidak terkendali akan menjadi 360 juta apabila tingkat kelahiran tidak dapat diturunkan menjadi 1.8 pada tahun 2050

Fenomena Burden of Disease yakni usia produktif yang tidak optimal karena gangguan kesehatan mulai merambah di Indonesia, Penduduk usia 15 - 24 tahun mulai banyak dihabiskan waktu produktifnya karena persoalan tekanan mental dan masalah kecelakaan lalu lintas yang mencapai 1 Juta jiwa petahun.

Berkaca dari fakta yang ada sekarang, indeks pembangunan manusia atau human development index (HDI), Indonesia masih rendah. Dari 182 negara di dunia, Indonesia berada di urutan 111. Sementara dikawasan ASEAN, HDI Indonesia berada di urutan enam dari 10 negara ASEAN. Posisi ini masih di bawah Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei dan Singapura. Tingkat HDI ini terbukti dari tidak kompetitifnya.pekerja Indonesia di dunia kerja baik di dalam ataupun luar negeri.

salah satu daerah yg sudah mempersiapkan diri untuk bonus demografi Bapak Heryawan menegaskan, Jawa Barat benar-benar berkeinginan mengendalikan penduduk untuk menghadapi bonus demografi. Tanpa pengendalian penduduk, imbuh Heryawan, maka bonus demografi bisa menjadi beban. “Karena itu, Kesatuan Gerak PKK KB-Kes dan Bakti TNI KB-Kes ini sangat penting adanya dalam rangka pengendalian penduduk,” tuturnya. Diambil di website Duaanak.com

Upaya BKKBNdalam menyambut bonus demografi Menurut Kepala BKKBN, Prof. Dr. Fasli Jalal, PhD., SpG(K)., bersama dengan pengembangan potensi sumberdaya alam yang melimpah, kebijakan ekonomi yang prudent, besarnya proporsi penduduk usia produktif khususnya usia muda merupakan faktor kunci yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan saat ini. Serta mengupayakan program KB dan kesejahteraan keluarga dengan cara yang masif dan pendekatan baru. Dimana akan berpijak pada prinsip "4 terlalu", yakni jangan terlalu muda untuk menikah, jangan terlalu sering beranak, jangan terlalu dekat jarak antara satu anak dengan anak yang lain, dan jangan terlalu tua menikah Oleh karena itu untuk mempersiapkan bonus demografi ini sebagai peluang, BKKBN, bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asosiasi Profesor Indonesia (API),

SOLUSI Dalam hal ini pemerintah harus mampu menjadi agent of development dengan cara memperbaiki mutu modal manusia, mulai dari pendidikan, kesehatan, kemampuan komunikasi, serta penguasaan teknologi. Solusi lainnya bisa dengan memberikan keterampilan kepada tenaga kerja produktif sehingga pekerja tidak hanya bergantung pada ketersediaan lapangan pekerjaan tapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri. Selain itu pemerintah juga harus mampu menjaga ketersediaan lapangan pekerjaan, menjaga aset-aset Negara agar tidak banyak dikuasai pihak asing yang pastinya akan merugikan dari sisi peluang kerja. Bukan hanya pemerintah, masyarakat juga harus menjadi pendukung utama pembangunan mutu manusia dengan cara menyadari pentingnya arti pendidikan, kesehatan dan aspek-aspek yang dapat mengembangkan kualitas manusia itu sendiri.