IMUNOLOGI DASAR dr. Ali Sodikin, SpPD dr. Bangun Oktavian, SpJP

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Imun (Antibodi)
Advertisements

REAKSI HIPERSENSITIVITAS
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
IMUNOLOGI DASAR DAN IMPLIKASI KLINIS
Matrissya Hermita Biopsikologi UG
IMMUNOLOGI Antibodi.
Imunitas Selular dan Humoral
Kelompok 6 AHMAD NURHUDA ari yanto rama donI AUDILA PARDOVA DESY PURNAMA SARI MARUF kurniawan NOVRIANDO RAHMAD FEBRIYANDI RISKI DWI KEMALA SRI aslinda.
HIPERSENSITIVITAS Oleh : Netti Suharti.
RADANG = INFLAMASI HERU SWN.
Imunitas Humoral.
REAKSI IMUNITAS TERHADAP Infeksi Bakteri
IMUNOLOGI Oleh : Titta Novianti.
Suatu respon imun yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan bahkan dapat menyebabkan kematian Alergen: antigen yg dpt memprovokasi respon hipersensitif.
TUGAS KEBUTUHAN AMAN NYAMAN
ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
ERNAWATI-SITH DEBBIE S. RETNONINGRUM- SF INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
RESPON IMUN SEL IMUNOKOMPETEN.
Respon Imun Nonspesifik
Fisiologi dan mekanisme respon imun adaptif
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM IMUNITAS.
Respons Efektor Humoral dan Cell – Mediated, Inflamasi Dr. Fedik A
SITOKIN Dr. Haris Budi Widodo.
RESPONS IMUN ALAMIAH ADAPTIF HUMORAL SELULAR HUMORAL SELULAR KOMPLEMEN
SISTEM IMUN.
Reaksi Hipersensitivitas
Fagositosis Inflamasi Sel-sel yang berperan dalam respon imun
Sistem Pertahanan Tubuh
Imunitas humoral Yang bertanggung jawab: sel limfosit B (Bursa fabicus/Bone) Sel B membawa antibodi pada permukaan selnya, juga dapat mengeluarkan antibodi.
Sistem Kekebalan Tubuh
Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpKMB
Sistem Imun.
SISTEM IMUNOLOGI BY. WINDA ELSA
TUGAS BIOLOGI DASAR MANUSIA ELMA SURYANI PANE NIM :151362
Major Histocompatibility Complex (MHC)
Sistem Imunologi dan Organ Limfatik pada Manusia
Sistem Komplemen Kelompok 2 Ali Budhi Kusuma
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
Pengantar Biopsikologi – KUL VII
IMUNOLOGI O L E H SESRA YUNITA NIM: D 111 KEBIDANAN.
IMONOLOGI Disusun Oleh : Resti Riani IA Akbid Alifah Padang.
RESPON IMUN ALAMI (NON SPESIFIK)
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
Sistem Imun.
Kelainan pada Sistem Pertahanan Tubuh
RESPON IMUN.
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
Lisa Andina, S.Farm, Apt. RESPON IMUN SPESIFIK.
SISTEM IMUNOLOGI BY. MAIYANTI.
KONSEP DASAR IMUNOLOGI
HIPERSENSITIFITAS Lisa Andina, S.farm, Apt..
LEUKOSIT (Sel Darah Putih) Disusun Oleh : ANNISA RIZQI DAMYANTI
Imunologi Oleh: Irene Katrin 1A AKBID ALIFAH PADANG.
HIPERSENSITIVITAS TYPE III
Senjata Cerdas Manusia : “ANTIBODY”
Materi Ajar Sistem Kekebalan
BAB 11 Sistem Imun.
Sitokin Dr.Henny Saraswati, S.Si, M,Biomed.
INHERNI MARTI ABNA, S.SI, M.SI PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
BIOLOGI SEL.
Pertahanan Humoral.
ANTIGEN-ANTIBODI PENGERTIAN : ANTIGEN ANTIBODI
DASAR IMUNOLOGI 11 JANUARI 2018.
Respon Imun Non Spesifik (Respon Imun Innate)
Sistem Kekebalan Pada Manusia.
Organ Limfoid & Sel-sel Imun yang berperan
ADAPTASI A. Pengertian Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan.
 Imunologi: Ilmu yang mempelajari sistim imunitas tubuh  Sistim imunitas : mekanisme pertahanan tubuh terhadap foreign antigen.
“Imunologi dan Sistem Imunitas” KELOMPOK III Dedi Yanto B. A Andi NadilaA Dwi Surya NigrumA HasnaA RahmayantiA
BAB 11 SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Transcript presentasi:

IMUNOLOGI DASAR dr. Ali Sodikin, SpPD dr. Bangun Oktavian, SpJP Bagian Penyakit Dalam FK Unej/RSUD dr. Soebandi Jember

Sel B IgD IgM IgG IgE IgA Sel T Th1 Th2 Ts/Tr Tdth CTL

ANTIBODI PROTEIN YANG DIBENTUK SEL PLASMA SETELAH BERTEMU ANTIGEN BERFUNGSI : - Penghubung antigen dengan efektor - mengaktifkan komplemen - opsonisasi - meningkatkan reaksi inflamasi - menetralisir toksin - mencegah ikatan kuman patogen dengan sel penjamu - Aglutinator kuat bagi antigen - mencegah gerakan mikroorganisme

INTERFERON PROTEIN YANG DIHASILKAN SEL TUBUH SEBAGAI RESPON TERHADAP VIRUS FUNGSI - Aktifasi NK sel - Menginduksi sel sekitar menjadi resisten terhadap virus

SITOKIN HUMORAL YG DIPRODUKSI OLEH SEL IMUNOLOGI YANG AKTIF DISEKRESI BIL SEL IMUNOLOGI DIAKTIFKAN OLEH : - Antigen atau - Sitokin lainnya TERDIRI : - IL- 1 sampai 13 - IFN, TNF, GM-CSF, TGF-beta

KOMPLEMEN MELISISKAN BAKTERI DGN MERUSAK DINDINGNYA MENGERAHKAN MAKROFAG KE TEMPAT BAKTERI DAN MENGAKTIFKANNYA OPSONISASI BAKTERI

C REACTIVE PROTEIN DIBENTUK SEL BILA TERDAPAT INFEKSI FUNGSI - Opsonisasi - Mengaktifkan komplemen

REAKSI HIPERSENSITIFITAS

RESPON IMUN YANG BERLEBIHAN MENIMBULKAN KERUSAKAN JERINGAN TUBUH

REAKSI HIPERSENSITIFITAS REAKSI TIPE I (reaksi cepat) REAKSI TIPE II (reaksi sitotoksik) REAKSI TIPE III (reaksi komplek imun) REAKSI TIPE IV (reaksi hipersensitifitas lambat)

REKASI TIPE I Dikenal sebagai reaksi alergi Timbul segera sesudah alergen masuk Patogenesis antigen ditangkap fagosit -> dipresentasikan ke sel Th2 -> Th2 melepas sitokin yang merangsang sel B menghasilkan IgE -> IgE diikat sel Mast. Bila alergen yang sama masuk tubuh -> alergen di ikat IgE yang terikat sel Mast -> sel Mast mengalami degranulasi -> dikeluarkan mediator inflamasi -> reaksi tipe I Penyakit : asma bronkhiale, rhinitis, urtikaria, dermatitis atopik

REAKSI TIPE II REAKSI SITOTOKSIK ANTIBODI IgG DAN IgM MENGIKAT ANTIGEN YG MERUPAKAN BAGIAN TUBUH PATOGENESIS antibodi mengikat antigen milik tubuh penjamu -> mengaktifkan sistim komplemen -> lisisnya sel atau jaringan tubuh. CONTOH : DESTRUKSI ERITROSIT PADA REAKSI TRANFUSI, MIASTENIA GRAVIS, TIROTOKSIKOSIS

REAKSI TIPE III REAKSI KOMPLEK IMUN ANTIBODI : IgG dan IgM ANTIGEN : KUMAN PATOGEN, JARINGAN TUBUH SENDIRI, BAHAN TERGHIRUP KOMPLEK Ag-Ab TIDAK BISA DIHILANGKAN SEPENUHNYA AKIBAT GANGGUAN FUNGSI FAGOSIT PATOGENESIS antigen membentuk komplek Ag-Ab -> menempel pada jaringan atau pembuluh darah -> mengaktifkan komplemen -> melepaskan macrophage chemotactic factor -> makrofag datang ke komplek Ag-Ab -> makrofag merusak jaringan CONT0H : PENYAKIT AUTOIMUN

REAKSI TIPE IV HIPERSENSITIFITAS LAMBAT (>24 jam) DIBAGI MENJADI : - Delayed Type Hypersensitivity (melalui CD 4+) - T sel Mediated Cytolysis (melalui CD 8+) PATOGENESIS DTH antigen merangsang T CD4+ menjadi Th1 -> Th1 melepaskan INFalfa -> mengaktifkan makrofag -> makrofag melepaskan enzimhidrolitik, oksigen reaktif, oksida nitrat dan sitokin proinflamasi -> kerusakan jaringan Contoh : rekasi granuloma, dermatitis kontak PATOGENESIS T Cell Mediated Cytolysis SEL CD8+ berubah CTL -> bertemu dengan jaringan tubuh yang dikenal sebagai musuh -> kerusakan jaringan Contoh : penyakit autoimun