“HORMON REPRODUKSI”
Apa Itu Hormon??? Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti MERANGSANG, dan ASAL kata hormon itu sendiri yakni HORMAEN yg berarti MENGGERAKKAN dan Hormon Adalah bahan ORGANIK yang dihasilkan oleh kelenjar ENDOKRIN atau kelenjar buntu, dalam jumlah sedikit, yg langsung disekresikan ke darah,karena tidak memiliki saluran sendiri.
Perbedaan Kelenjar Endokrin dan Eksokrin. Apa itu Kelenjar Eksokrin ?? Merupakan kelenjar yang dimiliki tubuh dimana kelenjar ini memiliki saluran utk mengalirkan zat hasil produksi nya yang biasanya berupa enzim atau sekret Apa itu Kelenjar Endokrin ?? Merupakan kelenjar yang dimiliki tubuh dimana kelenjar ini tidak memiliki saluran utk mengalirkan zat hasil produksinya yang berupa hormon.
I. Pendahuluan. Reproduksi. Penting bagi kelanjutan suatu bangsa/jenis hewan, Berlangsung setelah mencapai pubertas, Diatur oleh Kelenjar Endokrin dan Hormon yang dihasilkan.
Fungsi Hormon Mis : - susu → prolaktin - telur → Gn RH Mengontrol Pertumbuhan Tubuh. Mengatur Reproduksi. Mempertahankan Homeostasis (keseimbangan keadaan tubuh dengan keadaan sekitar) Mengatur jarak melahirkan Peningkatan produksi ternak Mis : - susu → prolaktin - telur → Gn RH - daging → steroid
Hormon pada Jantan 1. Testosteron Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama meosis untuk membentuk spermatogenesis sekunder. Fungsi testosteron adalah sebagai berikut: a) Efek desensus (penempatan) testis. Hal ini menunjukkan bahwa testosteron merupakan hal yang penting untuk perkembangan seks jantan selama kehidupan ,dan merupakan faktor keturunan. b) Perkembangan seks primer dan sekunder: sekresi testosterone setelah masa pertumbuhan menyebabkan penis, testis, dan skrotum tumbuh serta mempengaruhi pertumbuhan sifat seksual sekunder jantan mulai pada masa pertumbuhan.
Hormon pada Jantan c) Mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan saluran – saluran kelamin dan kel. Asesori d) Menimbulkan sifat – sifat kel. sekunder seperti : - jengger → burung / ayam - bulu / warna bulu → burung / ayam ♂ - Warna pantat → sapi Mendorong emosi pada hipothalamus → perilaku pejantan Mendorong dan meningkatkan perilaku seksual Memelihara / pendewasaan spermatozoa di epidedimis
Hormon pada Jantan 2. Hormon Gonadotropin Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormon yaitu Lutein Hormon (LH) dan Folikel Stimulating Hormon (FSH). Lutein Hormon (LH) Merangsang sel-sel interstitial (sel-sel leydig) dalam testis untuk mensekresikan hormone testosterone. Hormon LH pada laki-laki biasanya disebut juga ICSH (interstitial stimulating hormone).
Hormon pada Jantan Folikel Stimulating Hormon (FSH). berfungsi merangsang perkembangan spermatosit dalam proses spermatogenesis, khususnya merangsang sel-sel sertoli pada perubahan spermatid menjadi sperma. Perubahan spermatogenesis menjadi spermatosit dalam tubulus seminiferus dirangsang oleh FSH. Namun, FSH tidak dapat menyelesaikan pembentukan spermatozoa. Oleh karena itu, testosteron disekresikan secara serentak oleh sel intertisial yang berdifusi menuju tubulus seminiferus. Testosteron diperlukan untuk proses pematangan akhir spermatozoa.
Hormon pada Jantan 3. Hormon Estrogen Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon perangsang folikel. Hormon ini memungkinkan spermatogenesis untuk menyekresi protein pengikat endogen untuk mengikat testosteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan lumen tubulus seminiferus untuk pematangan sperma. 4. Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. Bila tidak terdapat hormon pertumbuhan, maka spermatogenesis sangat berkurang atau tidak ada sama sekali.
Hormon pada Betina 1.Hormon GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormon) Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH/LH). 2.Hormon FSH (Follicle Stimullating Hormone) Follicle Stimulating Hormone (FSH) : berfungsi Merangsang pematangan folikel dalam ovarium (folikel de graaf) dan menghasilkan estrogen, mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin tahap yang lebih jauh sifat kepribadian)
Hormon pada Betina 3.Hormon LH (Lutinizing Homone)/ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormon) Luteinizing Hormone (LH) : berfungsi mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron, mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi.
Hormon pada Betina 4.Hormon Estrogen Estrogen diproduksi terutama oleh sel-sel folikel di ovarium secara primer. Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Estrogen berfungsi untuk merangsang sekresi hormon LH. Pada uterus: menyebabkan proliferasi endometrium. Pada serviks: menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina
Hormon pada Betina Hormon estrogen berfungsi mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi betina, saat pembentukan kelamin sekunder,. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
Hormon pada Betina 5. Progesteron Progesteron diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi. Progesteron untuk menghambat sekresi FSH dan LH. Hormon progesteron : berfungsi· Mendukung fungsi estrogen dalam penebalan endometrium Merangsang sekresi lendir pada vagina Merangsang pertumbuhan kelenjar susu
Hormon pada Betina 6. Oksitosin Oksitosin merangsang kontraksi rahim untuk mendorong janin saat persalinan. Oksitosin juga merangsang pengeluaran ASI dari kelenjar susu yang disebabkan kontraksi sel-sel disekitarnya. Setelah kelahiran, isapan bayi pada putting susu merangsang pengeluaran hormone oksitosin dari kelenjar pituitary bagian posterior.
Hormon pada Betina 7.Prolaktin Prolaktin diproduksi dalam jumlah besar setelah proses kelahiran. Fungsi hormone prolaktin adalah merangsang perkembangan kelenjar susu dan produksi ASI. Selain itu hormone ini juga mempengaruhi proses metabolism lemak dan karbohidrat.
Hormon pada Betina 8.Prostaglandin, disekrsikan oleh membrane janin, berfungsi meningkatkan intensitas kontraksi uterus rahim ketika proses persalinan 9.Relaksin, dihasilkan oleh plasenta dan korpus luteum pada ovarium, berfungsi merelaksasi dan melunakkan serviks serta melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan. 10.Mammotropin, disekresikan oleh hipofisis dan plasenta, berfungsi merangsang pertumbuhan awal kelenjar susu (glandula mamae).