Nur Hasanah Rizki Rian Chairulita Yustika Puji C. P

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN Jl. Letjen. Sutoyo Pontianak, Telp. (0561) , Website:
Advertisements

POKOK BAHASAN 2 RISHE PURNAMA DEWI.
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Oleh: Dra. Tri Sakti GURU BK SMP N 1 YOGYAKARTA
Menyampaikan persetujuan, sanggahan, penolakan pendapat dalam diskusi
Mata Kuliah Seminar I Smt VI Prodi Tari
1 Karya Ilmiah? adl karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar
Karakteristik Anak Berbakat
Keterampilan Dasar Mengajar
METODE PENULISAN ILMIAH PERTEMUAN 2: PENDAHULUAN
KARANGAN ILMIAH Di perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi produsen ilmu pengetahuan.
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
BERBICARA Berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud ujaran atau bunyi bahasa yang bermakna yang disampaikan kepada.
PENGANTAR AWAL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI
Tugas Kelompok Bahasa Indonesia Semester 2
Fasilitator : N. Faqih Syarif 2007
DISKUSI Linny Oktovianny.
Macam-macam Tulisan/Karangan Ilmiah
METODE PENULISAN ILMIAH PERTEMUAN 2: PENDAHULUAN
Mengelola Pertemuan/Rapat
Berkomunikasi Antarbudaya
Berdiskusi yang bermakna dalam konteks bekerja
KARANGAN ILMIAH, ILMIAH POPULER, DAN NONILMIAH
HUBUNGAN BERPIKIR DAN BERBAHASA ILMIAH
STKIP-PGRI Banjarmasin
DISKUSI.
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Menulis Karya Ilmiah Rian Rahmanda Putra
A Karakteristik & Pengembangan Potensi Peserta Didik
TATA TULIS KARYA ILMIAH
Mengelola Dinamika Kelompok
Pertemuan 1 PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL DAN BAHASA NEGARA.
PENGERTIAN KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
RAGAM BAHASA.
STUDIUM GENERALE
Pancasila Sebagai Etika Politik (1)
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DAN RAGAM BAHASA
RAGAM DAN LARAS BAHASA.
PENGANTAR SEMINAR.
1. Mengenal karakteristik peserta didik
Masmardiwibowo KD: 2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di dalam forum resmi dengan intonasi yang tepat.
alat komunikasi berupa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
KARANGAN ILMIAH, ILMIAH POPULER, DAN NONILMIAH
Berkomunikasi Antarbudaya
Berkomunikasi Antarbudaya
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN
JABATAN PROFESIONAL DAN TANTANGAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
ETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM RESMI/ILMIAH
Keterampilan Dasar Mengajar
Pertemuan I MG Catur Yuantari
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
PRESENTASI Ayu Saputri
3 Keterampilan Dasar Bertanya
BERBICARA Berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud ujaran atau bunyi bahasa yang bermakna yang disampaikan kepada orang.
DISKUSI Oleh: A. Maneke.
Keterampilan Dasar Mengajar
DASAR-DASAR KOMUNIKASI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
PENYAJIAN LISAN Penyajian lisan atau kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan,
Persiapan Guru sebagai Fasilitator dalam Memberikan
MISI KARYA ILMIAH DALAM UNIVERSITAS
Mengelola Dinamika Kelompok
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
PENDAHULUAN JIKA ANDA INGIN DAPAT MENULIS SUATU KARYA ILMIHA MAKA YANG HARUS ANDA MILIKI ADALAH KEMAUAN KEMAUAN YANG KERAS AKAN DAPAT MEMOTIVASI DIRI.
Elis Agustini Comala Sekah Oman Sahroni RAGAM & LARAS BAHASA INDONESIA Lia Gatra Hanafiani.
PEMBAKUAN BAHASA INDONESIA. Usaha pembakuan bahasa Indonesia termasuk ke dalam kegiatan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia.
Mengelola Dinamika Kelompok
PERTEMUAN 15: Panduan Seminar dan Diskusi
TELA’AH KURIKULUM. A.Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid.
Transcript presentasi:

Nur Hasanah Rizki Rian Chairulita Yustika Puji C. P KELOMPOK 3 Nur Hasanah Rizki Rian Chairulita Yustika Puji C. P

ETIKA DAN ESTETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH Tujuan: Memahami karakteristik forum ilmiah Memahami etika peran dalam forum ilmiah Menggunakan bahasa Indonesia secara etis dan estetis sesuai dengan perannya dalam forum ilmiah

MERANGSANG & MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH KEGIATAN PENALARAN & KEILMUAN SEMINAR DISKUSI PANEL DISKUSI KELAS SEMLOK DEBAT LOKAKARYA SIMPOSIUM LAIN-LAIN LEMBAGA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI WADAH KEGIATAN PENALARAN DAN KEILMUAN  CONT MERANGSANG & MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH

Selain informative, forum ilmiah berciri interaktif Dapat dipahami mengingat situasi komunikatif/interaktif senantiasa melingkupi forum ilmiah

ETIKA PERAN DALAM FORUM ILMIAH PENYAJI MODERATOR NOTULEN PESERTA TEKNISI Dalam forum ini terdapat beberapa peran yang saling berkontribusi antara satu dengan yang lain. Peran-peran tersebut antara lain penyaji (pemakalah, referator), pemandu/moderator (pemimpin forum), penulis/notulen, peserta (audien, partisipan), dan teknisi. Satu peran saja tidak dihadirkan maka akan mempengaruhi jalannya forum secara umum. Masalah etika dalam forum ilmiah benar-benar memegang peran penting dalam mencapai tujuan forum. Karena itu, masalah ini perlu dijaga. Jika etika forum ilmiah senantiasa dijaga, bukan tidak mungkin suatu saat nanti perhatian dan penghargaan terhadap etika berforum ilmiah akan menjadi sebuah tradisi yang melembaga dan membudaya.

Objektif, tidak berpihak, adil, disiplin, dan berani Menyimak, menulis segala informasi penting yang ternyatakan dalam forum(kesepakatan, rekomendasi, pertanyaan, tanggapan, pemikiran, solusi Sebagai pemakalah/penyaji, jujur Mengoperasikan teknologi (komputer, LCD, microphone), mengontrol jalannya forum dari segi teknologi Menyimak secara tulus tidak memberikan pertanyaan yang menguji

ETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH Kualitas pemakaian bahasa Indonesia dalam forum ilmiah sejauh ini belum memenuhi harapan. Dikarenakan penggunaan bahasa Indonesia sering tidak diimbangi dengan kesesuaian pemakaiannya dan tidak disertai dengan kepatuhan pada kaidah. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi tolak ukur ada tidaknya etika berbahasa Indonesia dalam forum ilmiah. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar Sesuai dengan konteks pemakaiannya Konteks resmi umumnya melatarbelakangi forum ilmiah Dalam konteks ini penggunaan bahasa dikaitkan dengan masalah kedinasan, keilmuan, dan keakademisan

ETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang penggunaannya selalu menaati kaidah baku bahasa Indonesia. Kebakuan dalam ragam baku bahasa Indonesia meliputi : Kebakuan ejaan Peristilahan Kosakata Tata bahasa Lafal Tata cara dan penulisannya mengikuti ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan serta tertib dalam pembentukan istilahnya yang berpedoman pada pedoman umum.

Kesadaran akan adanya norma bahasa Agar dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam forum ilmiah Perlu adanya sikap positif peserta forum terhadap bahasa Indonesia. Sikap ini setidaknya mengandung tiga ciri pokok yaitu : Kesetiaan bahasa Kebanggaan bahasa Kesadaran akan adanya norma bahasa Kesetiaan adalah sikap yang mendorong peserta forum memelihara konsistensi berbahasa indonesia . Kebanggaan bahasa adalah sikap yang mendorong peserta forum untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan percaya diri dan penuh motivasi. Kesadaran adanya norma adalah sikap yang mendorong peserta forum untuk menggunaan bahasa Indonesia secara cermat, tepat, santun, dan anggun.

ETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH Secara praktis, etis tidaknya bahasa Indonesia dalam forum ilmiah juga dapat diamati dari bentuk pengungkapannya. Ungkapan bahasa Indonesia mengindahkan nilai-nilai sopan santun. Dengan memperhatikan sopan santun, bahasa kekerasan dapat dihindari dan banyak ”muka” yang dapat diselamatkan. Ungkapan yang bercirikan etis Ungkapan bahasa Indonesia yang tidak mengandung nada emosional pada saat mempertahankan gagasan sendiri atau menyerang gagasan orang lain Ungkapan bahasa yang solusif dan argumentatif dalam menentang gagasan atau konsep Pernyataan bahasa yang solusif dan argumentatif dalam menentang gagasan atau konsep bermakna selalu ada rasionalitas di balik ketidaksepahaman, ketidaksependapatan, dan penolakan terhadap gagasan tertentu. Selain adanya rasionalitas, terdapat pula pernyataan solusif yang diajukan sebagi alternatif penyelesaian masalah.

ESTETIKA BERBAHASA INDONESIA DALAM FORUM ILMIAH Dalam forum ilmiah, kesadaran penggunaan bahasa secara verbal yang lemah lembut teratur, mudah dipahami, dan lugas belum cukup membudaya. Ciri formal forum ilmiah menghendaki penggunaan bahasa Indonesia yang taat kaidah dan tepat konteks. Sehingga timbul permasalahan, berupa : Kebosanan yang sering dialami peserta forum? Namun, harus diingat bahwa komunikasi interaktif tetap menjadi bagian utama dalam forum ilmiah.

Selain mengenal kaidah-kaidah baku juga mengenal perangkat pendukung Untuk mengatasi kebosanan yang dialami peserta forum diperlukan pemakaian bahasa yang bercita rasa dan berjiwa. Pemakaian gaya bahasa tidak dimaksudkan untuk menyembunyikan atau menyamarkan kebenaran. Pemakaian gaya bahasa merupakan upaya untuk mempertahankan dan memelihara hubungan interaktif di antara peserta forum. Selain mengenal kaidah-kaidah baku juga mengenal perangkat pendukung Bahasa Indonesia yang Bercita rasa dan berjiwa Salah satu perangkat adalah gaya Bahasa dan majas Gaya bahasa / majas adalah kemampuan berbahasa yang berkaitan dengan estetika bahasa. Estetika berbahasa berperan sebagai bagian dari usaha untuk memperkaya ekspresi agar penggunaan bahasa dalam forum ilmiah tidak hanya baik dan benar tetapi juga menjadi indah dan berdaya guna.

Estetika bahasa selanjutnya menghendaki ungkapan bahasa Indonesia yang : Bertenaga  Pendayagunaan kata Selektif Dinamis Tidak Klise Kata bertenaga digunakan untuk membangkitkan daya motivasi, persuasi, fantasi, dan daya imajinasi pada benak pendengar. Agar ungkapan dapat bertenaga perlu diupayakan pendayagunaan kata. Pendayagunaan ini pada prinsipnya berkaitan dengan ketepatan memilih kata (selektif) untuk mengungkapkan sebuah gagasan, ide, atau pemikiran. Pada umumnya, kecenderungan pernyatan kebahasaan tertentu menyebabkan adanya ungkapan bahasa yang klise dan arkhais. Penyebab lainnya adalah kemalasan penutur mengkreasi (memodifikasi) ungkapan atau kata. Akhirnya, keberanian membuat variasi kalimat akan menciptakan ungkapan yang dinamis dan hidup.