PERHITUNGAN DEBITSUNGAI TEMBUKU

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
“Penggalakkan Aplikasi Teknik Biopori dan Metode Konservasi Secara Vegetatif Sebagai Upaya Memperbaiki Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS)” Oleh : Septia.
Advertisements

“Jakarta Tak Punya Cadangan Sumber Air Tanah”
Oleh : Maria, S.Pd.,M.Pd SMA Negeri 2 Kota Serang
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
SEDIMENTASI Oleh : Furqon Al Khudzaefi ( 7 ) M. Khaerul Umam ( 13 )
Bangunan Pengambilan dan Pembilas
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN PARIT
Di susun oleh: 1.Dwijo siswolo 2.Firman noor H 3.Jodi safana 4. Kresna purnama A. 5.Khoirul anwar MENU.
BANJIR Disusun oleh : Arif Nur Hidayat (04) Desfi Ida Muryani (08)
SUMBER DAYA AIR DAS (Daerah Aliran Sungai)
ILMU KEALAMAN DASAR.
Pertemuan 4 Perencanaan Pelabuhan
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN TERPADU DAS
TRANSPORTASI SEDIMEN Dosen Pengasuh
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
Pelayanan Publik pada PDAM Tirta Mayang Jambi
Kuliah ke-8 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
CREATED BY: WICKY BARIREZA Xi ips
IRIGASI Bangunan Utama - 1 Sanidhya Nika Purnomo.
Potensi Sumber Daya Air
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
Penyelamatan dan pelestarian sumber daya air
SUNGAI KU BERSIH DAN BERMANFAAT
Defnisi Limbah DAN RUANG LINGKUP
TINGKAT PENGETAHUAN ANAK TERHADAP PENTINGNYA PENGGUNAAN AIR BERSIH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KELAS IV DAN V DI SD NEGERI SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING.
SEKRETARIAT BKSP JABODETABEKJUR
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
2. Eksogen : a. Pengikisan b. Pengendapan c. Pelapukan d. Maswasting.
Tercemarnya Sungai Barito Sebuah sungai di Provinsi Kalimantan Selatan
Jakarta ku Sayang Jakarta ku Tergenang Bahasa Indonesia
Pencemaran Sungai XI IPS 2 Di Susun Oleh : Ardya Ulviana (04)
Kuliah ke-2 PENGENDALIAN SEDIMEN DAN EROSI
Bab 6 HIDROSFER.
HIDROSFER.
OM SWASTYASTU.
Standarisasi Kesehatan Lingkungan Di Perusahaan oleh : nor wijayanti
MANAJEMEN SAMPAH DAN SANKSI
PROPOSAL PENELITIAN   PENERAPAN SANITASI DI tempat rekreasi PANTAI TAMBAK REJO KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA PROGRAM.
Pengamatan Air Larian Tambang (Run Off Water Monitoring) study Kasus Settling Pond Pit 3 Pada PT. Tanjung Alam Jaya Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar.
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Di kali banger pekalongan
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
ASSALAMUALAIKUM WR. WB Hayat
Pencemaran Laut Dan Pesisir “Limbah Industri Tahu” Di susun oleh: Mansur Rumata , Juni, 2016.
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENURUNAN KUALITAS AIR DI PARIT PERDANA, PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT
DOSEN PEMBIMBING : SITI UMI KALSUMI ST. M,Eng
PENGARUH BANJIR BANDANG TERHADAP AREA PEMUKIMAN
KULIAH HUTAN LINDUNG (4) PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG
Jenis drainase.
Pengelolaan drainase.
Pertemuan 26 Navigasi dan Tenaga Listrik
POLA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SALURAN DRAINASE Studi kasus : Perumahan Pondok Ungu Permai, Kelurahan Kaliabang Tengah,
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
Lingkungan yang Bersih
DRAINASE PERMUKIMAN DAN JALAN RAYA
NAMA KELOMPOK : 1. ADRIANNE AGNESTE DK DESI PURNAMASARI KELAS: 3B KEAIRAN.
EKSTERNALITAS DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM
DRAINASE. BEST PRACTICE  SISTEM DRAINASE  STRUKTUR ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN  OPERASI DAN PEMELIHARAAN  APLIKASI DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN 
SURVEI DAN INVESITIGASI PERENCANAAN BANGUNAN SABO
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
PERENCANAAN DIMENSI BANGUNAN SABO PERENCANAAN BANGUNAN SABO
SEDIMENTASI Oleh : -Furqon Al Khudzaefi ( 7 ) - M. Khaerul Umam ( 13 ) - M. Rizal (14 ) - Prayoga Legawa (23)
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
PENGANTAR DAN PENGENALAN SABO
LIMBAH DAN PEMANFAATANNYA SERTA ETIKA LINGKUNGAN Oleh Kelompok 9 Denti Yana ( ) Emiyati ( ) Septika ( )
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
EKOLOGI PERAIRAN PERBEDAAN SUNGAI DENGAN DANAU OLEH: HAMZAN WADI E1A
Transcript presentasi:

LAPORAN PENELITIAN “SUNGAI TEMBUKU” KELOMPOK I UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI TAHUN AJARAN 2014/2015

PERHITUNGAN DEBITSUNGAI TEMBUKU

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kota Jambi seperti kota-kota lain yang sedang berbenah diri menuju kota yang diidamkan oleh masyarakat. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat menjadikan kota Jambi sebagai kota besar dan menjadi kota padat penduduk. Sungai Batanghari yang menjadi ikon kota Jambi merupakan sungai terbesar dan terpanjang di kota Jambi. Terdapat banyak anak sungai dari sungai Batanghari. Salah satu yang menjadi perhatian dan pantauan adalah sungai Tembuku yang berada di belakang pertamina kasang. Sungai Tembuku sekarang ini menjadi tempat pembuangan sampah dan yang sangat memprihatikan adalah menjadi tempat pembuangan limbah industri, baik limbah dari rumah tangga maupun dari pelaku industri. Secara ekonomis sungai sebagai urat kehidupan dan sumber ekonomi bagi penduduk yang bertempat tinggal disekitar DAS.

1.2 Tujuan dan Manfaat Terdapat beberapa tujuan dan manfaat dari study kasus yang kami lakukan antara lain : 1. Mahasiswa diharapkan mengerti , mengetahui sekaligus dapat memberi solusi dari beberapa masalah yang terdapat dilapangan. 2. Meningkatkan rasa tanggung jawab, kerjasama antar mahasiswa. 3. Meningkatkan kesadaran pada semua kalangan masyarakat pentingnya menjaga dan memelihara sungai. 4. Memberikan pengetahuan langsung dilapangan untuk dianalisa dan dievaluasi.

1.3 Rumusan Masalah Dari study kasus yang kami lakukan terdapat beberapa masalah yang harus dianalisa antara lain : 1. Banyaknya pembuangan sampah dan limbah kesungai tersebut 2. Sungai tembuku menimbulkan bau yang sangat tajam dari penumpukan sampah dan limbah yang menganggu masyarakat sekitar dan pengguna jalan. 3. Adanya bangunan yang berada dibantaran sungai yang dijadikan tempat pembakaran arang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sungai Sungai adalah air yang mengalir secara alamiah melalui sebuah saluran alam. Pada umumnya, sungai mengalir ke laut, tetapi terkadang sungai tidak mengalir kelaut. Sungai merupakan air tawar di permukaan bumi. Aliran air ini berasal dari daerah yang tinggi ke bagian yang lebih rendah, kedua sisinya dibatasi oleh tanggul sungai.

Sungai dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut: Bagian hulu, yaitu bagian yang dekat dengan mata air mempunyai ciri-ciri, alirannya deras, erosi vertikal, palung berbentuk V, terdapat air terjun, hampir tidak ada pengendapan. Bagian tengah, antara bagian hulu dan hilir,mempunyai ciri-ciri alirannya sedang, erosi vertikal dan horizontal, terdapat pengendapan, palung berbentuk U. Bagian hilir, bagian yang dekat dengan muara sungai dengan ciri-ciri alirannya lambat, banyak terdapat sedimen, palung berbentuk U lebar, erosi horizontal, terdapat meander atau sungai berkelok-kelok. .

2.2 Bangunan Pengendali Sungai Check dam Ground siil Sabo dam Tanggul Waduk bendungan Spiil way Sudetan Retensi krib

2.3 Bangunan Perbaikan Sungai Turap Bronjong kawat Krib Check dam

2.4 Istilah Penanganan Sungai Wilayah sungai Sistem cara pengaliran Daerah Aliran Sungai (DAS) Bantaran sungai Daerah sempadan sungai Garis sempadan sungai Daerah retensi Daerah banjir

2.5 ANGKUTAN SEDIMEN UMUM Proses perubahan aluran sungai banyak dipengaruhi oleh adanya karakteristik angkutan sedimen pada sungai yang bersangkutan. Pada sungai fluktuasi angkutan sedimennya cukup besar akan mengakibatkan terjadinya proses erosi ataupun sedimentasi, sehingga mengakibatkan pula terjadinya agradasi ataupun degradasi dasar sungai. Angkutan sediment di sungai dibedakan atas dua jenis yaitu: 1.Angkutan sediment dasar sungai 2.Angkutan sediment laying

Angkutan sediment pada umunya dipengaruhi oleh kondisi alur sungai itu sendiri dan angkutan sediment layang, sementara konsentrasi sediment laying banyak dipengaruhi oleh erosi daerah aliran sungai. Pada sistem trasportasi angkutan sediment di sungai perlu dipertimbangkan agar terjadi angkutan yang seimbang, artinya supply sediment dari hulu harus disesuaikan dengan kapasitas angkutan dari alur sungai tersebut agar alur sungai tersebut dapat dikatakan relatip stabil. Untuk itu perlu adanya sistem pengendalian sediment dibagian hulu, sehingga sediment yang mengalir kehilir dapat terkontrol.

2.6 Macam – macam Sungai Sungai periodik Sungai wadi Sungai permanen

Sungai gletser Sungai campuran

BAB III PEMBAHASAN

ALUR SUNGAI TEMBUKU

3.1 Sungai Tembuku Sungai tembuku merupakan aliran sungai kecil dari sungai Batanghari, yang berada dikecamatan jambi timur. Sungai yang harusnya terajaga kealamiannya sekarang kini menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga ataupun industri. Melihat hal yang demikian harusnya semua elemen-elemen masyarakat baik pemerintah dan semua masyarakat jambi sadar untuk menjaga dan melestarikan sungai.   Pemerintah jambi seharusnya segera bertindak untuk menyelesaikan masalah tersebut, kalau dibiarkan berkepanjangan maka sungai akan lebih rusak, biota-biota laut akan mati dan akan lebih menganggu masyarakat setempat, yang lebih mengherankan lagi sungai tersebut terletak di dekat rumah dinas gubernur, tetapi kenapa gubernur sendiri kurang memperhatikan hal tersebut bahkan terkesan seolah mengabaikan hal tersebut.

Sungai tembuku sekarang sudah tercemar sehingga dapat mengakibatkan beberapa hal diantaranya sebagai berikut : 1. Terganggunya organisme air dan dapat penyebabkan kematian pada hewan dan biota yang hidup disungai tersebut. 2. Dapat menimbulkan bibit-bibit penyakit dilikungan sekitar sungai akibat dari pencemaran dan bau sungai tersebut. Kondisi sungai tersebut sangat memprihatinkan dimana air yang sangat keruh dan air tersebut menimbulkan bau yang tidak enak dan juga banyaknya bangunan pengganggu sungai sehingga mengganggu pemandangan, seharusnya bangunan tersebut dipindahkan sehingga tidak menggangu aliran sungai, Air yang keruh disebabkan karena air dari sungai Batanghari itu sendiri sudah tercemar. Bau yang timbul karena campurnya air dengan sampah dan limbah.

Di bagian hilir sungai merupakan tempat pembuangan sampah dan limbah sehingga air berubah menjadi warna hitam. Tumpukan sampah dan limbah yang sangat menganggu pandangan dan penciuman harusnya segera bisa teratasi dengan baik jika masyrakat sekitar tidak membuang sampah sembarangan dan mau bergotong royong untuk membersihkan dan merawat sungai tersebut.. Pembangunan bronjong dibagian hilir dimaksudkan untuk mengatur aliran dan mencegah pengikisan tanah.

Gambar 4 titik perhitungan debit

Perhitungan Luas Penampang Basah

Luas Penampang basah (A) 3.2 Debit Sungai NO TITIK Luas Penampang basah (A) Kecepatan (V) Debit (Q) 1 TITIK ZONA 1 99,5 m² 0.30 m/dtk 29.85 m³/dtk 2 TITIK ZONA 2 87,25 m² 0.25 m/dtk 21.83 3 TITIK ZONA 3 80 m² 0.29 m/dtk 23.20 4 TITIK ZONA 4 70 m² 0 m/dtk 0 m³/dtk

Debit rata – rata (Qr) Qr = Q1 + Q2 + Q3 +Q4 4 Qr = 74. 88 Qr = 18 Debit rata – rata (Qr) Qr = Q1 + Q2 + Q3 +Q4 4 Qr = 74.88 Qr = 18.72 m³/dtk

3.3 Bangunan Disekitar Sungai Pada sungai tembuku terdapat berbagai bangunan yg berada dipinggir sungai antara lain: 1. Wc/kakus 2. Tempat pembuatan arang Bangunan – bangunan tersebut dibangun warga untuk kepetingan pribadi tanpa memikirkan dampak negatif atau kerugiannya. Dua dampak negatif yang jelas akan didapat yaitu bau yang timbul dari wc/kakus dan pencemaran air sungai yang akan merusak biota-biota air akibat limbah dari pembuatan arang.

Tujuan pembagunan bronjong disungai tembuku antara lain : 1 Tujuan pembagunan bronjong disungai tembuku antara lain : 1. Melindungi dan memperkuat tebing tanah, baik lereng sungai maupun lereng tanggul. 2. Menjaga tepi sungai terhadap arus aliran air dan usaha menjauhkan arus aliran air dari tepi sungai yang merusak tebing-tebingnya.

3.4 Dampak Negatif Berbagai dampak negatif yg terdapat atau timbul pada aliran sungai tembuku yang sangat menggangu masyarakat dan pengguna jalan didaerah tersebut antara lain :   1. Timbulnya bau yang menyengat akibat pembuangan sampah dan limbah industri ke sungai. 2. Pemandangan yg tidak nyaman karena tumpukan sampah yang berada dibagian hilir sungai serta bangunan-bangunan yang yang berada dipinggir sungai. 3. Rusaknya biota-biota air akibat pembuangan limbah industri. 4. Tidak adanya aliran dibagian hilir karena penumpukan sampah dan air dibagian hilir berubah menjadi warna hitam.

3.5 Pemeliharaan dan Perawatan Sungai Dari berbagai kasus yang terdapat pada sungai tembuku alangkah baiknya semua masyarakat khususnya yang tinggal didaerah tersebut dan pemerintah setempat mengambil kebijakan untuk melakukan perawatan dan pemiliharaan sungai dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Membongkar semua bangunan yang berada dipinggir sungai 2. Pengambilan sampah yang berada pada bagian hilir sungai 3. Menindak lanjuti oknum-oknum yang membuang limbah industri. 4. Menyediakan tempat pembuangan sampah di daerah tersebut. 5. Menggerakkan semua masyarakat didaerah tersebut untuk ikut serta dalam perawatan dan pemeliharaan sungai yang tentunya perlu diberikan sebuah ilmu atau pengarahan. 6. Pembuatan peraturan dan sanksi yang tegas kepada semua elemen masyarakat yg melanggar.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Dampak negatif, bangunan-bangunan, perawatan serta pemeliharaan pada sungai tembuku dapat diambil suatu kesimpulan bahwa “ sekarang ini sungai tembuku sudah tercemar dan menimbulkan gangguan-gangguan yang sebanarnya pencemaran dan gangguan-gangguan tersebut dibuat oleh masyarakat itu sendiri tanpa menyadarinya dan tidak ada tanggung jawab. jika ini di biarkan terus menerus sungai tembuku semakin rusak dan masyrakatpun semakin ternganggu serta semakin merasakan dampak negatifnya”.

4.2 Saran Beberapa saran yang dapat diambil dari pembahasan di atas sebagai berikut : 1 Membangunkan kesadaran masyarakat untuk merawat dan memelihara sungai 2. Tindak lanjut pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah yang ada pada sungai tembuku 3. Bersatunya pemerintah dan semua masyarakat untuk membangun, merawat dan memelihara sungai dengan baik. 4. Memungkinkan pembentukan sebuah organisasi dari pemerintahan yang bertujuan untuk menjadi pemimpin, pemandu, pemberi pengarahan kepada masyarakat sekaligus ikut handil dalam membangun, merawat dan memelihara sungai.

BY KELOMPOK 1