Agen Sosialisasi Seni dalam Pergaulan
Latar Belakang
lingkungan masyarakat & Sahabat Moralitas & Etika Iman Hati nurani Setiap orang selalu menginginkan adanya moralitas dan etika, moralitas dan etika dapat diperoleh dengan adanya iman. . Iman dapat diperoleh dengan mengikuti hati nuraninya. Hati nurani manusia yang semula penuh dan kuat dapat menjadi tumpul dan pudar. Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku seseorang yang semula baik dapat berubah apabila dia berbaur dengan lingkungan masyarakat. Hal tersebut juga dapat dipengaruhi oleh sahabat yang selalu bermain dengannya. Maka dari itu kami membuat judul “seni dalam pergaulan yang membahas tentang selektif dalam berteman lingkungan masyarakat & Sahabat
Rumusan Masalah
🌺Apakah perbedaan teman dan sahabat? 🌺 Bagaimana cara selektif dalam berteman?
Pembahasan
Seseorang yang mengetahui nama kita, satu tempat kerja, satu desa ataupun satu sekolah sering menyebutnya teman. Sehingga tidak banyak mempengaruhi kehidupan kita. Persahabatan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Sahabat adalah orang yang tidak membuat kita merasa buruk juga tidak membuat kita menjadi buruk.
Lalu Bagaimana Dengan Musuh? Musuh adalah sebaliknya, orang yang membuat kita merasa buruk dan lebih buruk lagi. Dia dengan sengaja membuat kita menjadi lebih buruk. Orang yang mengajak kita melakukan perbuatan jelek. Beberapa orang dari kita terkadang menganggap seorang musuh sebagai sahabat kita yang hanya memberikan kesenangan pada diri kita dimana hanya berasal dari sebuah hawa nafsu saja. Tentunya hanya akan memberi kita dampak negatif yang akan mebuat kita semakin buruk
Lalu siapa yang harus diseleksi? SAHABAT! Karena sahabat banyak berpengaruh pada kehidupan kita. Kita dapat berteman dengan siapapun namun tidak dapat bersahabat dengan siapapun. Sedangkan seorang musuh haruslah dihindari. seorang sahabat dapat mempengaruhi perilaku, akhlaq bahkan agama kita karena dia adalah teman bergaul kita, bahkan seorang sahabat biasanya selalu bersama kita dalam keadaan apapun. Maka seseorang harus berhati-hati dalam memilih sahabat. Kita harus selektif dengan siapa akan bergaul. Sedangkan seorang teman tidak banyak mempengaruhi kehidupan kita.
Mengapa harus selektif dalam bersahabat? “ Teman itu layaknya cermin, jika engkau ingin mengetahui dirimu, lihatlah dengan siapa engkau berteman.” “ Perumpamaan teman yang baik dan yang buruk itu seperti pembawa minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya atau engkau membelinya atau engkau hanya akan mencium harumnya. Sementara pandai besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium bau yang tidak sedap.” Maka dari itu kita perlu menyeleksi teman bermain, karena itu cerminan diri kita, misalnya saja “ jika kita berteman dengan seorang preman, orang lain dapat menyimpulkan bahwa kita adalah preman”
Selektif? Menurut Kamus besar bahasa Indonesia selektif adalah 1.dengan melalui seleksi atau penyaringan; secara dipilih; (adjektiva); mempunyai daya pilih; (adjektiva) sehingga dapat kita simpulkan bahwa selektif adalah sifat memilih.
Cara untuk menyeleksi sahabat Kita harus mengetahui akhlaqnya Mengetahui kebiasaannya Mengetahui dengan siapa kita bergaul Mengetahui bagaimana sikapnya terhadap agama Pilih teman yang baik perilakunya Pilih yang memiliki prinsip kuat Pilih yang menghargai dirinya sendiri Pastikan dia bisa dipercaya Cari yang penuh semangat Jangan memilih karena status sosialnya Pilih yang tidak rakus dunia Banyak pengetahuan atau dapat berbagi pengetahuan Kita harus menjadi seorang sahabat Berbagai cara untuk menyeleksi sahabat antara lain adalah
Kesimpulan
Dalam memilih teman bermain atau sahabat, hendaknya kita bersikap selektif supaya kita tidak tenggelam dalam keburukan. Teman yang baik dapat dilihat dari perilakunya, akhlaknya dan kebiasannya yang baik, memiliki semangat yang tinggi sehingga dapat memotivasi diri kita menjadi lebih baik, tidak rakus pada dunia, dapat dipercaya dan memiliki prinsip yang kuat. Dalam memilih teman baik, kita tidak perlu memandang dari status sosialnya. Akan tetapi, apabila kita telah yakin bahwa kita telah memiliki prinsip yang kuat kita dapat berteman dengan teman yang menurut kita kurang baik untuk memotivasinya agar menjadi seseorang yang lebih baik lagi.
Daftar Pustaka http://www.arenasahabat.com/2013/12/cara-memilih-sahabat- bergaul-yang-baik.html http://id.wikipedia.org/wiki/Persahabatan http://kadoremaja.wordpress.com/2011/06/27/selektif-memilih- teman/ http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/kenalilah-siapa-dia- tips-memilih-teman-akrab.html
Disusun Oleh : 🌺 Abidah Husna. 🌺 Herda Ivana. 🌺 Indah Mustika Disusun Oleh : 🌺 Abidah Husna 🌺 Herda Ivana 🌺 Indah Mustika 🌺 Rizky Dasa 🌺 RR Putri Rembulan
Terimakasih 😄👊