Mata Pelajaran GEOGRAFI Kelas X - Semester GENAP LITOSFER Mata Pelajaran GEOGRAFI Kelas X - Semester GENAP
STANDAR KOMPETENSI Memprediksikan dinamika perubahan litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan dimuka bumi
STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI Litosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling atas. Lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SiO2. (lapisan silikat).
Bumi tersusun atas beberapa lapisan yaitu: Barisfer yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife (niccolum=nikel dan ferum besi) jari jari barisfer +3.470 km.
Lapisan antara (asthenosfer) yaitu lapisan yang terdapat di atas nife tebal 1700 km. Lapisan ini merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. Berat jenisnya 5 gr/cm3.
Lithosfer yaitu lapisan paling luar yang terletak di atas lapisan antara dengan ketebalan 1200km berat jenis rata-rata 2,8 gram/cm3.
Litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial (silisium dan alumunium) bentuk SiO2 dan Al2O3 dan lapisan Sima. Pada lapisan sial (silica dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma. Secara berurutan batuan itu mengalami peristiwa sebagai berikut.
Keterangan: A : Magma B1 : Batuan beku dalam B2 : Batuan beku korok B3 : Batuan beku luar C1 : Batuan sedimen klastik C2 : Batuan sedimen organik C3 : Batuan sedimen termik D1 : Batuan malihan dinamik D2 : Batuan malihan termik
D3 : Batuan malihan neumatolitik 1 : pendinginan 2 : pengangkutan 3 : pelarutan 4 : organisma 5 : penambahan suhu dan tekanan yang lama 6 : penelanan oleh magma
Berdasarkan proses terjadinya, Batuan pembentuk lithosfer dibagi menjadi : BATUAN BEKU BATUAN SEDIMEN BATUAN METAMORF
Batuan Beku Batuan Beku (igneous rock) Batuan beku atau Igneous Rock berasal dari bahasa latin Inis yang artinya api (fire). Batuan beku adalah batuan hasil pembentukan cairan magma, baik di dalam maupun di atas permukaan bumi, sehingga tekstur yang terbentuk sangat tergantung pada kondisi pembekuannya.
batuan beku dibedakan atas: batuan beku dalam atau plutonik;tubir batuan beku korok atau porfirik;gang batuan beku luar (leleran atau epusif).
Ciri-ciri batuan plutonik: Umumnya berbutir lebih kasar dibandingkan batuan ekstrusi. Jarang memperlihatkan struktur visikular (mengandung lubang-lubang benda gas). Batuan dapat merubah batuan yang berbatasan pada semua sisinya.
Batuan korok atau gang, terbentuk di antara batuan dalam dan batuan leleran dalam korok-korok atau gang-gang. Batuan yang terbentuk adalah batuan gang atau batuan korok yag disebut juga batuan hypoabisik Batuan beku luar, yaitu batuan beku yang terjadi di atas permukaan atau kulit bumi
Batuan Sedimen Batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi Macam batuan sedimen Batuan sedimen klastik, adalah sedimen yang susunan kimianya sama dengan susunan kimia batuan asal. Artinya, batuan itu ketika diangkut hanya mengalami penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil.
Batuan Sedimen Kimiawi Jika dalam pengendapan itu terjadi proses kimia, seperti pelarutan, penguapan, oksidasi, dehidrasi, dan sebagainya, hasilnya dinamakan batuan sedimen kimiawi, contohnya hujan di gunung kapur
Batuan sedimen organik, terjadi karena selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa, rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti kerang, terumbu karang
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya batuan sedimen dibagi : Batuan sedimen aerik atau aeolis, pengangkutannya oleh angin. Contoh: tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun. Batuan sedimen glasial, pengangkutannya oleh es. Contohnya: moraine.
Batuan sedimen aquatik, pengangkutannya dibantu oleh air yang mengalir. Batuan sedimen marin, pengangkutannya oleh tenaga air laut.
Batuan Malihan (Metamorf) Batuan hasil ubahan dari batuan asal (batuan beku, batuan endapan, dan batuan malihan) akibat proses metamorfosis. Proses metamorfosis yaitu suatu proses yang dialami batuan asal akibat adanya tekanan atau temperatur yang meningkat atau tekanan dan temperatur yang sama-sama meningkat.
Ada tiga jenis batuan malihan, yaitu Metamorfik termik (kontak), terbentuk karena adanya kenaikan suhu yang berarti, seperti batu pualam atau marmer.
Metamorfik dinamik (dinamo / sintektonik), pembentukan batuan yang disebabkan oleh penambahan tekanan tinggi, biasanya akibat gaya tektonik. Jenis metamorfisa ini banyak dijumpai pada daerah-daerah patahan dan lipatan yang luas di dunia. Misalnya, batu sabak dan batubara.
Metamorfik termik pneumatolitik, pembentukan batuan akibat adanya penambahan suhu disertai masuknya zat bagian magma ke dalam batuan itu. Misalnya, azurit mineral (pembawa tembaga), topas, dan turmalin(batu permata)
Mineral Mineral adalah sebagian besar zat-zat hablur (kristalisasi) yang ada dalam kerak bumi dan bersifat homogon, baik fisik maupun kimiawi. Sebagian besar mineral terdapat dalam bentuk padat, akan tetapi ada juga mineral yang berbentuk cair atau gas.
BENTUK MUKA BUMI Perubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh adanya tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen dan tenaga yang berasal dari luar bumi yang disebut tenaga eksogen
Tenaga Endogen Tenaga endogen dapat dibedakan menjadi tiga bagian. Tektonisme tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan adanya perubahan letak (dislokasi) atau perubahan bentuk (deformasi) lapisan kulit bumi, baik secara horizontal maupun vertikal.
Berdasarkan kecepatan gerak lurus dan luas daerahnya, gerakan tektogenetik terbagi: Gerak epirogenetik, adalah gerak atau pergeseran lapisan kerak bumi yang relatif lambat dan berlangsung dalam waktu yang lama, serta meliputi daerah yang luas
gerak epirogenetik dibedakan menjadi dua: Epirogenetik positif adalah gerak turunnya suatu daratan sehingga permukaan air laut kelihatan naik.
Epirogenetik negatif adalah gerak naiknya suatu daratan sehingga permukaan air laut kelihatan turun.
Gerak orogenetik adalah gerakan atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lebih cepat daripada gerakan epirogenetik serta meliputi daerah yang sempit Contoh: pembentukan pegunungan-pegunungan yang ada di bumi ini, seperti Pegunungan Andes, Rocky Mountain, Sirkum Mediterania, dan sebagainya.
Gerak orogenetik dan epirogentik menyebabkan tekanan horizontal dan vertikal di kulit bumi, yang mengakibatkan terjadinya dislokasi atau berpindah-pindahnya letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan lipatan dan patahan.
Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi berkerut atau melipat,
Lipatan terbagi atas: Lipatan Tegak Dihasilkan dari kekuatan yang sama yang mendorong dua sisi dengan seimbang. Lipatan Miring Ketika kekuatan tenaga pendorong di salah satunya sisi lebih kuat, maka akan menghasilkan kenampakan yang salah satu sisinya lebih curam.
Overfold (rebah) Saat tekanan bekerja pada salah satu sisi dengan lebih kuat, sisi tersebut akan terlipat sesuai arah lipatan. Lipatan Recumbent Fold (menggantung) Terbentuk pada saat lipatan yang satu menekan sisi yang lain, menyebabkan sumbu lipat hampir datar.
Lipatan Overthrust (isoklin) Terbentuk ketika tenaga tekan menekan satu sisi dengan kuatnya hingga menyebabkan lipatan menjadi retak. Nappe (kelopak) Terbentuk setelah lipatan overthrust rusak sepanjang garis retakan.
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah.
Bagian muka bumi yang mengalami patahan disebut horst dan graben. Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben atau Slenk adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.