SEMINAR BEDAH UMUM BONE GRAFT     Aisyah Putri Rezeki 160112130078   Pembimbing : Lucky Riawan, drg., Sp.BM       UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS KEDOKTERAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
oleh: Rosila Idris Departemen Biologi FKUI
Advertisements

CONNECTIVE TISSUE HANDAYU UNTARI.
BIOLOGI SEL.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
dr. Nicko Perdana Hardiansyah
METODE KULTUR ORGAN HEWAN
RADANG = INFLAMASI HERU SWN.
PERAWATAN LUKA OPERASI
A. Nama for further detail, please visit
RESPON TUBUH TERHADAP CEDERA
Biology Presentation Kanker Mulut.
PRINSIP DASAR KULTUR ORGAN
DASAR TERAPI GEN Oleh DR. HASNAR HASJIM.
REGENERASI PADA ORGAN Win darmanto, Ph.D..
DIAN PERMANA PUTRI, M.Si UNSWAGATI-CIREBON
ASPEK ETIS YURIDIS TRANSPLANTASI ORGAN (Husen Kerbala, SH,CN)
LEUKOPOIESIS.
Pendidikan Biologi (B) UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2012
Respons Efektor Humoral dan Cell – Mediated, Inflamasi Dr. Fedik A
HIPOTIROIDISME.
JARINGAN IKAT (bagian 2) Mata Kuliah: Struktur Perkembangan Hewan
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
oleh dr.Zulkarnain Edward MS PhD
Fisika Terapi Radiasi.
KESEHATAN GIGI, MULUT DAN PENCEGAHANNYA
KONSUMSI KALSIUM PADA REMAJA
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
CANCER.
Kehamilan disertai penyakit
DIABETES MELLITUS.
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
FLAP PERIODONTAL drg. Ahmad Syaify, Sp.Perio (K)
BIOLOGI DASAR MANUSIA IMUNOLOGI DAN SISTEM ORGAN LIMFATIK
Zelfino, MM, MKM Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul
VITA NIRMALA ARDANARI,DR, SP.PROS, SP.KG
Penyakit Tulang dan Sendi Pada Usia lanjut
Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.
Transplantasi Organ Tubuh
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
3 1 2.
Neoplasma Musculoskeletal Tumor Jinak Tulang
Neoplasma Musculoskeletal Giant Cell Tumor
Sindrom Guillain–Barré
Minggu ke-4 JARINGAN TUMBUHAN.
Luka dan Perawatan luka
Sistem Gerak, Gangguan dan Kelainan
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
PRESENTASI KASUS CLOSED FRACTURE
IMUNOLOGI DASAR dr. Ali Sodikin, SpPD dr. Bangun Oktavian, SpJP
Assalamu’alaikum wr wb
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
CSS MODUL 3 “Ulasan dari Pembentukan Apoptosis pada Kanker Pankreas dan Efek Anti-Apoptosis Senyawa Baru dari Sea Cucumber, Frondoside A” Oleh : FIRANTI.
Sitokin Dr.Henny Saraswati, S.Si, M,Biomed.
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
Sifat-sifat Fat-soluble Vitamins
Transplantasi organ Meivy Isnoviana,MD.
Dr. dr. Zairin Noor Helmi, Sp.OT(K)., M.M., FISC.
Faktor Resiko Kejadian Osteoporosis
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
DIABETES MELITUS.
KONSEP LUKA Esti Widiani.
Seminar Hasil Penelitian IPB, Bogor, Desember 2010
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
JARINGAN TULANG -Indah kusuma dewi -Kurnia sari 2019 Sitohistoteknologi.
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
PERAWATAN LUKA (Ketrampilan Dasar Kebidanan). DEFINISI LUKA Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda.
Transcript presentasi:

SEMINAR BEDAH UMUM BONE GRAFT     Aisyah Putri Rezeki 160112130078   Pembimbing : Lucky Riawan, drg., Sp.BM       UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI PROGRAM PROFESI KEDOKTERAN GIGI BANDUNG 2014

Pendahuluan Graft suatu bagian jaringan yang diambil dari satu tempat dan ditransplantasikan ke tempat lain untuk memperbaiki suatu cacat yang disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau anomali pertumbuhan dan perkembangan

Bone Graft Bone Grafting Pendahuluan tulang yang ditransplantasikan dari satu area di skeletal ke area lainnya Bone Grafting suatu prosedur pembedahan penempatan tulang baru ke ruang di sekitar tulang yang patah atau di antara lubang dan defek tulang dapat diambil dari tulang sehat pasien sendiri atau tulang donor yang telah dibekukan

Fungsi Mendorong terjadinya osteogenesis Memberi dukungan mekanis pada kerangka resipien (mechanical support).

Fungsi graft mendorong osteogenesis dalam 3 cara : Membelah diri  membentuk tulang baru Osteoinduksi  Proses stimulasi, menarik sel pluripotensial dari resepien meningkatkan regenerasi tulang Osteokonduksi Proses resorpsi graft diganti tulang baru

Tipe Bone Graft Bone Graft dari Tulang Murni Autograft Allograft Xenograft Pengganti bone graft (bone graft subtitutes)

Bone Graft dari Tulang Murni Auto Graft  bone graft yang ditransplantasikan langsung dari satu area skeletal seorang individu ke area skeletal lain ditubuhnya (+) Transmisi penyakit rendah Dapat diterima dengan baik dan efektif pada daerah transplan (transplan site)  mengandung sejumlah besar sel tulang pasien sendiri dan protein (-) jumlah terbatas, material graft sulit diambil, meningkatkan resiko infeksi, meningkatkan resiko kehilangan darah, menambah waktu anestesi

Auto Graft graft kanselus mudah mengalami revaskularisasi dan sangat cepat bersatu dengan recipient site tidak dapat membangun struktur pendukung yang penting umumnya dicangkok dari kresta iliaka yang menyediakan banyak suplai tulang, sumber lain : tuberkel Gerdy, distal radius, dan distal tibia. Untuk kasus nonunion dengan kehilangan tulang < 5-6 cm dan tidak memerlukan integritas struktural graft, mengisi kista tulang atau tulang kosong

Auto Graft graft kortikal memberikan dukungan struktural yang baik pada recipient site memiliki sedikit atau tidak ada sifat osteoinduktif dan lebih banyak osteokonduktif merupakan pilihan yang baik untuk defek tulang segmental <5-6 cm yang memerlukan dukungan struktural cepat kalvaria, fibula, iga, dan kresta iliaka

Auto Graft graft vaskular diambil dan ditransfer lengkap dengan pembuluh darahnya, kemudian dilakukan anastomose dengan pembuluh darah recipient site Untuk defek >12 cm rata-rata kegagalan 25% dan 50%.

Auto Graft graft avaskular Bagian pusat bone graft avaskular nekrotik mengalami revaskularisasi (dalam beberapa minggu atau bulan tergantung pada vaskularisasi donor site dan recipient site). Sumber tulang baru yang terbentuk adalah sel osteoprogenitor perivaskular dan sel mesenkim. Sel-sel tersebut berdiferensiasi menjadi sel yang memproduksi tulang karena efek osteogenik matriks utama dari bagian graft yang nekrotik.

Bone Graft dari Tulang Murni Allograft Bone graft yang berasal dari donor lain (individu lain) berasal dari bank tulang (cangkok dari tulang kadaver) Tulang dibersihkan dan disinfeksi untuk menurunkan kemungkinan transmisi penyakit dari donor ke resipien (-) tidak selalu memiliki sifat yang sama kuat atau sel dan protein yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tulang baru (+) pengurangan daerah operasi pencangkokan, nyeri post operatif berkurang dan pengurangan biaya operasi kedua

Bone Graft dari Tulang Murni Xenograft Material diperoleh dari hewan Diproses  semua bahan organik hilang,hanya meninggalkan bagian anorganik (sebagian besar adalah hidroksiapatit) Sebaiknya hanya digunakan untuk mengisi defek yang kecil Pertumbuhan matriks dan proses penyembuhan lambat

Pengganti Bone Graft (bone graft subtitutes) Karena terbatasnya suplai autograft, maka dicari bahan lain yang dapat digunakan sebagai pengganti. Walaupun banyak bahan pengganti yang memiliki sifat positif seperti autograft , tidak satu pun yang memiliki sifat seperti tulang individu itu sendiri

Klasifikasi dari kelompok berbasiskan material (Laurencin et al) Allograft-based substitutes, digunakan tersendiri atau dalam kombinasi dengan material lainnya. Factor-based bone graft substitutes, yang digunakan tersendiri atau dalam kombinasi dengan material lain. Faktor- faktor yang berada dalam matriks extracellular tulang, termasuk TGF-beta, faktor pertumbuhan seprti insulin I dan II, PDGF, FGF, dan BMPs. Cell-based substitutes , menggunakan sel-sel untuk menghasilkan jaringan baru tersendiri atau disemaikan kedalam support matrix (contoh mesenchymal stem cell). Ceramic-based bone graft substitutes : kalsium fosfat, kalsium sulfat, dan biolgass yang digunakan tersendiri atau dalam bentuk kombinasi. Polymer-based bone graft substitutes, digunakan tersendiri atau dalam kombinasi dengan material lainnya.

Tahap penyembuhan graft Tahap inflamasi Tahap differensiasi osteoblast Tahap osteoinduksi Tahap osteokonduksi Tahap remodelling

Tahap penyembuhan graft Tahap inflamasi Pada tahap ini terjadi aktivasi jaringan sekitar host untuk mendukung pertumbuhan jaringan osteogenik host. Daerah graft mengalami beberapa fase : agregasi dan degranulasi platelet, pelepasan sitokin dan faktor pertumbuhan, serta proses inflamasi.

Tahap penyembuhan graft Tahap differensiasi osteoblast Sel mesenkin berproliferasi pada hari ke-3 kemudian berdifferensiasi menjadi kondroblas pada hari ke-5 dan menjadi osteoblas pada hari ke-10

Tahap penyembuhan graft Tahap osteoinduksi Pada minggu 1 sampai minggu ke-2 terjadi osteoinduksi stem cells pluripoten oleh BMP dan TGF-β. Pertumbuhan vaskular yang disertai aktivitas osteoklas akan memulai terjadinya resorpsi graft.

Tahap penyembuhan graft Tahap osteoinduksi Osteoklas meresorbsi tulang mati, sedangkan osteoblas mendepositkan osteoid yang kemudian bermineralisasi dalam tulang host baru sehingga trabekula graft secara bertahap digantikan dengan tulang host baru.

Tahap penyembuhan graft Tahap osteokonduksi Osteokonduksi bertahan selama beberapa bulan pada graft kanselus dan beberapa tahun pada tulang kortikal

Tahap penyembuhan graft Tahap remodelling proses ini berjalan bertahun-tahun.