Mata Kuliah : Jurnalistik-1 Pencarian Berita abdurrahman/jurnalistik1/eu2012
Pencarian Bahan Berita Bahan berita adalah data yang dikumpulkan wartawan dari berbagai sumber berita untuk diolah menjadi naskah berita. Bahan berita bisa diperoleh dari: Masyarakat dengan inisiatif sendiri menyampaikan data kepada wartawan Memonitor berita-berita media massa cetak dan elektronik dalam dan luar negeri. Mengutip dari kantor berita dalam dan luar negeri (mis: Antara, UPI, AP, AFP, Reuter) Mencari langsung ke sumber berita peristiwa dan manusia abdurrahman/jurnalistik1/eu2012
Mencari ke Sumber Berita Tugas pencarian dan pengumpulan bahan berita ke sumber berita dilaksanakan oleh Reporter atau Koresponden. Upaya pencarian dan pengumpulan bahan berita lebih populer dengan istilah: Pemburuan berita (news hunting) atau pengumpulan berita (news gathering). Di kalangan wartawan Indonesia sering disebut dengan peliputan berita atau pengadaan berita. abdurrahman/jurnalistik1/eu2012
abdurrahman/jurnalistik1/eu2012 Meliput Peristiwa Setiap saat terjadi berbagai peristiwa di permukaan bumi, di dasar samudera, maupun di luar angkasa. Di antara berbagai peristiwa tersebut, ada peristiwa yang sudah diduga, yaitu telah diketahui apa peristiwanya atau apa yang akan dibicarakan, dimana dan kapan akan terjadi, bahkan telah diketahui siapa saja yang akan terlibat, mengapa dilaksanakan, dan bagaimana rencana pelaksanaannya. Contoh peristiwa seperti ini adalah: sidang, kompetisi olahraga, konser musik/seni, seminar, dan acara serimonial lainnya abdurrahman/jurnalistik1/eu2012
abdurrahman/jurnalistik1/eu2012 Ada juga di antara peristiwa tersebut yang sama sekali tidak terduga akan terjadi, termasuk tidak diduga akan terjadi dimana, kapan, siapa yang terlibat, mengapa terjadi, dan bagimana proses peristiwa dari awal sampai akhir. Contoh peristiwa seperti ini adalah musibah (kecelakaan pesawat, gedung roboh, dan sebagainya), bencana (longsor, tsunami, gempa, dan sebagainya), dan kejahatan (perampokan, bunuh diri, dan sebagainya). Kadang untuk bisa meliput peristiwa tak terduga ini perlu kepekaan ekstra. Misalnya kasus pelemparan sepatu oleh wartawan Irak terhadap Presiden George Bush yang tak pernah terduga akan terjadi di depan mata para wartawan. abdurrahman/jurnalistik1/eu2012
abdurrahman/jurnalistik1/eu2012 Tidak semua peristiwa yang terjadi di seluruh permukaan bumi ini layak diberitakan, karena tidak semua peristiwa tersebut mengandung nilai berita. Tidak semua peristiwa tersebut penting dan menarik bagi khalayak. Reporter/Koresponden harus jeli mencari dan memilih peristiwa yang memenuhi faktor-faktor nilai berita. Makin banyak faktor nilai berita terdapat dalam peristiwa tersebut, makin tinggi pula nilai berita itu bagi khalayak. Untuk dapat meliput peristiwa layak berita, Reporter/ Koresponden sedapat mungkin harus berusaha menyaksikan dan mengumpulkan fakta peristiwa secara langsung. Reporter harus mampu mengumpulkan bahan berita yang memenuhi seluruh jawaban terhadap pertanyaan 5 W + 1 H (what, who, where, when, why, dan how). abdurrahman/jurnalistik1/eu2012
Meliput Sumber Berita Manusia Di dunia ini banyak manusia yang bisa dijadikan sumber berita. Ada orang yang baru mau mengemukakan pendapatnya kalau diminta (ditanya). Ada juga yang menyampaikan pendapatnya atas inisiatif sendiri. Wartawan harus mampu mengumpulkan bahan berita dari siapa saja dan dimana saja, maka seorang wartawan harus mampu bergaul dengan beragam manusia dari berbagai etnis, agama, status sosial, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Namun tidak semua manusia layak dijadikan sumber berita, karena tidak semua pendapat (opini) manusia mengandung banyak faktor nilai berita (news value). abdurrahman/jurnalistik1/eu2012
Waspadai Tiga Kecenderungan SB Manusia Banyak manusia ingin menonjolkan diri, yaitu meski tidak tahu tapi dia akan sok tahu. Banyak manusia yang cenderung menghindari resiko, meski dia tahu, tapi kalau informasi itu akan mencelakakan dirinya maka dia akan menutupinya, bahkan membelokkannya. Banyak manusia yang berusaha mengambil keuntungan dari suatu peristiwa atau situasi di sekitarnya. Jangan sampai kita dijadikan alat untuk mencapai tujuan pribadi sumber berita. abdurrahman/jurnalistik1/eu2012
abdurrahman/jurnalistik1/eu2012 Referensi Frauenrath, Maria dan Yonis Ali Nur, “Jadi, bagaimana menurut pendapat anda…?” Buku panduan praktis bagi wartawan, alihbahasa Menuk Suwondo, BBC Word Service Trust, London, 2003 Hester, Albert dan Wailan J. To (Edi), Pedoman Untuk Wartawan), Terj. A. Alamudi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1997. Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung, Jan 2005 Suhandang, Kustadi, Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk & Kode Etik, Nuansa, Bandung, September 2004. abdurrahman/jurnalistik1/eu2012