AISYAH CHILDREN LITERATURE RISMA RAHMATIKA 1409010013
Once upon a time in a little village called Syams, there lived a very beautiful girl named Aisyah. And he lived with her father, , step-mother and two step-sisters. Pada suatu hari, di seuah desa yang kecil bernama Syams ada seorang anak perempuan yang sangat cantik berama Aisyah. Dan Aisyah tinggal bersama ayah, Ibu tiri dan kedua kakak tirinya.
Everyday her father busy of his job, so he barely came home Everyday her father busy of his job, so he barely came home. Her father didn’t know that her step-mother and step-sisters command her like a maid. Setiap hari ayahnya sibuk bekerja, sehingga Ia jarang pulang ke rumah. Ayahnya tidak tahu bahwa Ibu tiri Aisyah menyuruhnya seperti seorang pembantu.
In the midnight Aisyah always wake up to do shalat Tahajud In the midnight Aisyah always wake up to do shalat Tahajud. In her pray she said “O Allah, I know that You wouldn’t test someone beyond their ability. Therefore O Allah, give me strenght to do all of this because I believe You have a better plan for me. Amiin Setiap tengah malam Aisyah bangun untuk melakukan sholat Tahajud.Di dalam do’anya Ia berkata “YA Allah, hamba tahu bahwa engkau tidak akan menguji suatu hamba di luar batas kemampuannya. Maka dari itu Ya Allah, berikanlah hamba kekuatan untuk menghadapi semua ini. Karna hamba yakin Engkau memiliki rencana yang lebih baik untukku.
One day, Aisyah go to the mosque near by her house to recite Al Qur-an, together with her villager friends. Suatu hari Aisyah pergi ke masjid di dekat rumahnya untuk memaca Al-Qur’an bersama-sama dengan teman-teman di desanya..
Then outside the mosque, passed by a young handsome boy who coicidentally hear Aisyah’s voice. And he said “SubahanAllah, what a beautiful voice she has. She must be very solehah girl. I wish I could marry her one day.” Lalu di luar Masjid, lewatlah seorang pemuda yang tampan yang tidak sengaja mendengarkan suara Aisyah. Kemudian dia berkata “SubahanAllah, dia mempunyai suara yang indah. Semoga aku dapat menikahinya suatu hari nanti”.
Before he had a chance to see her face, his father told him to leave Before he had a chance to see her face, his father told him to leave. So, he keeps wondering who was that girlhe saw on the Mosque. And he told her father about it, and his father agreed if he wanted to Marry that girl. Sure son Papa, I wanted to marry that girl. Can I? Sebelum Ia sempat melihat wajah Aisyah, ayahnya menyuruhnya untuk pergi. Dia pun bertanya-tanya siapakah gadis yang tadi dilihatnya di Masjid. Dan diapun mengatakannya kepada ayahnya, dan ayahnya setuju jika Ia ingin menikahi gadis tersebut.
One day he make a competition reciting Al-Qur’an for the girls and those who win will get a present or he might marry her. Suatu hari, dia membuat sebuah kompetisi membaca Al Qur’an untuk para perempuan and bagi dia yang menang akan mendapatkan hadiah atau dia mungkin akan menikahinya.
All the girls on the village join that competition includes Aisyah and her family. At first her Mom didn’t allow her, but she sneak out from the house to join it. Semua gadis-gadis di desa mengikuti perlombaan tersebut termasuk Aisyah dan keluarganya. Awalnya, Ibu tirinya tidak mengijinkannya untuk mengikuti lomba tersebut namun dia dim-diam keluar rumah dan mengikutinya.
When Aisyah reciting it, the boy recognise that she was the one that he’s been looking for. In the end he announced that Aisyah is the winner and ask her to marry him. Ketika Aisyah membacakan Ayat-ayat suci Al Qur’an, pemuda itu tahu bahwa selama ini dialah yang Ia cari. Pada akhir acara Ia mengumumkan bahwa Aisyah-lah pemenangnya dan Ia juga meminta Aisyah untuk menikahinya.
When she agreed it, so the boy proposed her to her father. Ketika Aisyah menyetujuinya, pemuda itupun melamarnya kepada Ayahnya.
Finally Aisyah married him and they live hapily ever after in their own house. Dan pada akhirnya Aisyah menikahi pemuda tersebut dan hidup berbahagia untuk selama-lamanya di rumah mereka sendiri.
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA THE END TAMAT THANK YOU FOR READING TERIMAKASIH TELAH MEMBACA