PASAR DAN LEMBAGA POLITIK Ekonomi Politik Pertemuan Ke - 2 (11 Februari 2010) Desy Hariyati
PASAR Process whereby contol over future income streams is transferred among participants. Changes in ownership and control of future streams of benefits and costs. Requirements of any market: Ownership of the things to be exchanged Information
PASAR POLITIK Merupakan proses terjadinya transaksi politik: suara masyarakat pemilih (voters) diberikan kepada kandidat legislatif maupun eksekutif guna memperoleh kebijakan publik yang diinginkan Jika masyarakat tidak puas → beralih ke kandidat lain Demokrasi merupakan salah satu bentuk pasar politik
PELAKU DALAM PASAR POLITIK Produsen: Politikus dan Partai Politik Berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat/pemilih/voters Tujuan: Meraih dan atau mempertahankan kekuasaan politik → kepentingan kandidat disinkronkan dengan kepentingan voters Konsumen: pemilik suara/voters
Hughes (2006) menyatakan: ”In politics, the application of marketing centers on the analysis of needs centers on voters and citizens; the product becomes a multifaceted combination of the politician himself or herself, the politician’s image, and the platform the politician advocates, which is then promoted and delivered to the appropriate audience.” Di sini dapat diambil kesimpulan bahwa marketing politik sama dengan marketing pada umumnya yang berpusat pada kebutuhan pemilih.
Faktor Penyebab Gagalnya Pasar Politik Adanya kekuatan pasar, dimana kandidat atau parpol terutama yang tergolong besar memiliki kekuatan guna menghambat kandidat dan parpol baru untuk memasuki pasar politik Informasi asimetris (asymmetrical information) Kandidat dan parpol memiliki informasi jauh lebih memadai daripada voters → di sebagian besar negara berkembang, mayoritas voters adalah masyarakat miskin dan berpendidikan rendah
Pasar Politik Sehat Pasar politik yang sehat dapat tercipta jika: Produsen mampu memadukan proporsi antara orientasi pragmatis dengan orientasi altruistik Konsumen memiliki tingkat kesejahteraan dan pendidikan yang baik Kesejahteraan berkolerasi terhadap distorsi money politic Pendidikan berkolerasi terhadap informasi asimetris
LEMBAGA Suatu sistem norma yang dipakai untuk mencapai tujuan atau aktivitas yang dirasa penting, atau kumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang terorganisir yang terpusat dalam kegiatan utama manusia (Horton, 1984:211) Norma-norma yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Norma-norma itu berupa kebiasaan (folkways) dan tata kelakuan (mores) Sistem aturan atau proses yang terstruktur, yang dipakai orang untuk menyelenggarakan kegiatannya.
LEMBAGA POLITIK Kebiasaan atau perilaku yang terpola dalam bidang politik Lembaga politik meliputi eksekutif, legislatif, yudikatif, partai politik dan lembaga- lembaga lain yang didalamnya terjadi proses politik
TERIMA KASIH