Matakuliah : L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ERGONOMIKA TEMPAT DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA
Advertisements

SEGI YANG PENTING DALAM PERANCANGAN GEDUNG PABRIK
Saluran Distribusi.
MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA (Improving Work Efficiency) Pertemuan 3
K3.
Tata Cahaya Buatan Pertemuan 3
Ceiling Plan Desain Interior II Pertemuan 31,32 & 33
keyakinan, kepercayaan, ketelitian, kehidupan.
Minggu ke 13 II.1. II.2. II.3. Energi matahari Sistim pendingin (penyegaran udara) Cara penyaluran energi matahari menjadi pendingin I.1.LATAR BELAKANG.
Interaksi Manusia dan Komputer - part 2 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng.
Floor Plan Pertemuan Matakuliah: DESAIN INTERIOR III Tahun: 2009/2010.
INTERIOR DECORATION Hiasan yang dirancang untuk ruang kantor, lobby, kamar hotel, rumah tempat tinggal, galery dsb, dengan desain warna, peralatan, dan.
Oleh : Wahyuni Tri Widayati
FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESMAS,
PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR SENI RUPA
Safety Briefing: Gempa Bumi
PENERANGAN DI TEMPAT KERJA
DAMPAK KESEHATAN PADA PEMAKAIAN KOMPUTER
2 Kompetensi Dasar Indikator
Aspek Ergonomi Dalam IMK
ASPEK ERGONOMIK.
VISION VISION Pertemuan 6 Matakuliah: L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology Tahun: 2009/2010.
Light and Colour Caroline.M( ) Ribkah.S( )
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Pertemuan 6 Proses Pembentukan Benda dan Proyeksi Benda
Asni anwar Perencanaan Lingkungan kerja. Kondisi kerja Menurut Stewart and Stewart, 1983: 53 : Kondisi Kerja adalah Working condition can be defined as.
Pengukuran Intensitas Penerangan
RUMAH SEHAT.
Perilaku Berhemat Energi
Kondisi kerja dan Psikologi Kerekayasaan
M2 Desain, Perlengkapan, Tata Ruang dan Pengelolaan Lab IPA
BAGIAN-BAGIN RUMAH YG PERLU DIPERHATIKAN A. LANTAI
TUJUAN INSTRUKSIONAL MATERI PERKULIAHAN BUKU REFERENSI QUIZ
Interaksi Manusia & Komputer
Kondisi kerja dan Psikologi Kerekayasaan
KONSERVASI ENERGI PADA SISTEM PENCAHAYAAN SNI
Persyaratan Tehnis Sarana & Prasarana RS
MAKSUD PENERAPAN 5S PERUBAHAN PERILAKU MELALUI PERUBAHAN TEMPAT KERJA
ERGONOMI.
Sketsa Ide/Image Store Pertemuan 22-24
PRINSIP-PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Aspek Ergonomi Dalam IMK
Asyiknya Bermain-main dengan Pencahayaan Alami Permainan lighting atau pencahayaan memegang peranan penting dalam food photography. Mood sebuah foto makanan.
Belajar Efektif dan Efisien
Disain Kerja untuk Menghindari Kerja Monoton Pertemuan 13
TATA RUANG KANTOR (OFFICE LAYOUT)
Polusi Cahaya Pernahkah Anda merasa terganggu dengan penerangan yang berlebihan, seperti sorot lampu yang menyilaukan? Cahaya jika dalam kondisi normal.
Nilai & Warna, Ruang, Gerakan
Pengetahuan Selama Bekerja
Stres....
Konsep Pewarnaan Website
Warna, Symbol, Safety dan Typography OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
PRINSIP-PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
FAKTOR MANUSIA SESI II.
Oleh : Agus Triyono, M.Kes
MK. Grafis Industri.
STANDAR KESELAMATAN KERJA
FISIKA BANGUNAN PENERANGAN ALAMI.
Kepala Sprinkler (sprinkler head)
PUTRI ANGGRAENI WIDYASTUTI
Studi Grouping & Studi Furniture Toko Pertemuan 16-18
(KETATA RUMAH TANGGAAN PERUSAHAAN)
KESELAMATAN BAHAYA KEBAKARAN (FIRE SAFETY)
Pengukuran Intensitas Penerangan
MANAJEMEN ADMINISTRASI PERKANTORAN MODERN
PENCAHAYAAN & PENGHAWAAN BANGUNAN
Kondisi kerja dan Psikologi Kerekayasaan
PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR SENI RUPA
Mengenal Warna. Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis merupakan bagian.
Transcript presentasi:

Matakuliah : L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology Tahun : 2009/2010 Sinar Alami - Warna & Musik Untuk Kenyamanan di Tempat Kerja Pertemuan 11

Daylight, Colours and Music for a Pleasant Work Environment Bina Nusantara University

DAYLIGHT (SINAR ALAMI) Pada umumnya, manusia lebih menyukai Daylight (sinar alami) dibandingkan dengan sinar buatan Akan tetapi, masuknya sinar alami ke dalam rumah / ruangan, bergantung pada kondisi cuaca, waktu, dan struktur ruangan Jendela yang besar dan lebar dapat meningkatkan masuknya sinar alami ke dalam rumah, akan tetapi hal tersebut juga meningkatkan jumlah sengatan matahari yang masuk ke dalam rumah Bina Nusantara University

DAYLIGHT (SINAR ALAMI) Rekomendasi: Jendela yang tinggi lebih efektif dibandingkan jendela yang lebar, untuk membiarkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan / rumah; Dasar jendela letaknya tidak lebih rendah dari tinggi meja (karena akan menimbulkan DINGIN pada musim dingin dan SILAU pada saat membaca) Jarak antara meja kerja dengan jendela tidak lebih dari 2x tinggi jendela Untuk ruang kerja, area jendela sebaiknya ¹∕5 dari area lantai ruang kerja Kaca yang digunakan sebaiknya dapat menyalurkan sinar matahari sebanyak mungkin Gunakan proteksi untuk menghindari SILAU Bina Nusantara University

DAYLIGHT (SINAR ALAMI) Setiap jendela hendaknya dapat menerima cahaya langsung dari matahari, dan sangat disarankan bahwa individu yang bekerja di dalam ruangan dapat melihat langit melalui jendela Bangunan yang terdekat hendaknya berjarak 2x tinggi bangungan tersebut Gunakan warna-warna terang (pucat), baik di dalam ruangan maupun di kebun, agar dapat merefleksikan sinar matahari sebanyak mungkin Bina Nusantara University

WARNA DI TEMPAT KERJA Prinsip Fisik dari Warna: (in nanometers) Violet 380 – 436 Blue 436 – 495 Green 495 – 566 Yellow 566 – 589 Orange 589 – 627 Red 627 – 780 Fungsi Warna di Tempat Kerja: Sebagai garis pembatas (orderliness) * Sebagai faktor Keselamatan Kerja * Memberikan kontras agar mempermudah pekerjaan * Memberikan dampak psikologis Bina Nusantara University

WARNA DI TEMPAT KERJA Sebagai Orderliness: Daerah untuk mesin, ruangan, lorong, dan gedung, dapat dikodekan ke dalam warna; Hal tersebut akan memudahkan pemeliharaan karena segalanya dikerjakan dengan teratur; misalnya menempatkan items pada area tertentu mengidentifikasikan pipa-pipa yang menyalurkan cairan-cairan khusus memandu individu untuk sampai ke area tertentu Bina Nusantara University

WARNA DI TEMPAT KERJA Sebagai SAFETY COLOURS: Jika warna-warna tertentu selalu dipakai untuk mengindikasikan bahaya tertentu, atau tempat pelayanan untuk kondisi darurat, maka individu secara otomatis cenderung untuk mengasosiasikannya pada hal-hal yang sama  Dewasa ini penggunaan warna semakin seragam dengan adanya ISO Warna MERAH: Bahaya, berhenti, dilarang. Warna merah juga mengindikasikan tanda bahaya “kebakaran” yang digunakan pada tabung pemadam kebakaran Bina Nusantara University

WARNA DI TEMPAT KERJA Warna KUNING: Bahaya kecelakaan, perhatian (attention), hati-hati Warna HIJAU: Layanan pertolongan, Safety Exit, dan ‘semuanya dalam kondisi terkendali’. Semua bentuk peralatan pertolongan dan P3K didominasi warna hiju Warna BIRU: Sebanarnya bukan merupakan ‘Safety Colour’ tetapi dipakai untuk memberikan arah jalan (direction), saran, dan indikasi umum Bina Nusantara University

WARNA DI TEMPAT KERJA Warna KONTRAS pada area yang luas: Warna untuk area yang luas perlu dipilih dengan hati-hati, agar dapat memberikan refleksi yang tidak jauh berbeda Area yang luas dan obyek-obyek yang besar, hendaknya tidak menggunakan warna-warna murni atau fluorescent, karena akan membebani retina Warna-warna ‘eye catching” diperlukan di tempat kerja: Untuk benda yang kecil (1-2 cm²), maka warna yang diberikan harus sangat kontras dan terang Penggunaan Colour Code membuat pengendalian (control) mudah dilakukan, mempersingkat waktu untuk mencarinya, dan mengurangi perhatian yang harus dipecah dari pekerjaan inti Bina Nusantara University

WARNA DI TEMPAT KERJA Penggunaan warna kontras yang banyak, dapat menimbulkan kegelisahan dan sifatnya mengganggu Penggunaan warna di setiap tempat kerja, sebaiknya tidak melebihi 3 macam warna yang berbeda, atau paling banyak 5 Bina Nusantara University

WARNA DI TEMPAT KERJA Dampak Psikologis dari Warna: ilusi optik dan fenomena lainnya yang muncul karena warna Warna-warna gelap cenderung melelahkan dan memberikan kesan muram; warna gelap menyerap sinar dan sulit dijaga kebersihannya. Warna-warna terang memberikan kesan cerah, ramah dan ceria; warna terang mencerahkan ruangan dan menuntut kebersihan Bina Nusantara University

MUSIK DI TEMPAT KERJA Sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan kondisi kerja dan prduktivitas karyawan, musik telah lama dipakai untuk melepaskan KEBOSANAN Agar Musik di tempat kerja bersifat konstruktif, perlu diperhatikan beberapa hal berikut: * Jenis Pekerjaan * Jeis Musik * Waktu penggunaan: siang / malam * Durasi penggunaan musik * Karekteristik pendengarnya Bina Nusantara University

MUSIK DI TEMPAT KERJA Musik ditempat kerja dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, tetapi memberikan suasana santai Musik sangat membantu jika digunakan untuk pekerjaan yang repetitif, cenderung membosankan, tidak menuntut kewaspadaan dan tidak menuntuk proses berpikir yang serius Jika musik yang dipilih bukanlah musik “background” maka musik akan menarik perhatian pekerja dan sebaiknya diputar pada saat waktu istirahat Jam kerja dapat diawali dengan musik untuk waktu yang singkat, dan diakhiri dengan melodi yang meriah; Work shift dapat diselingi dengan lagu-lagu ringan @ 30 menit Bina Nusantara University

REKOMENDASI ERGONOMIS DAPAT DIPAKAI UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA KERJA YANG MENYENANGKAN Bina Nusantara University