Perkembangan Emosi Sosial Anak Awal Lisda Sofia
E m o s i Emotional regulation (pengaturan emosi) Emosi terkait dengan berbagai tujuan yang diinginkan oleh individu (fungsionalis) Emotional regulation (pengaturan emosi) Emotional competence (kompetensi emosi)
Emotional Regulation Hal yang paling berpengaruh adalah pengasuhan orangtua Emotion dismissing : anak laki2 gak boleh cengeng cup..cup..sayang…kuat kok kuat .. ya ampun .. Masa gitu aja nangis.. udah ya sayang diam ya..malu diliat orang
Emotion Coaching jatuh..sakit ya sayang…? kayanya ada yang lagi sedih nih … mau apa sayang ? Bilang sama ibu, biar ibu ngerti …
Karakteristik emosi sosial : Temper tantrum, yakni kemarahan yang anak ekspresikan dengan cara berlebihan. misalnya dengan menangis meraung-raung & berguling di lantai. Anak masih sulit untuk berbagi sesuatu dengan temannya
Karakteristik emosi sosial : Anak sudah dapat memberi nama pada emosi yang sedang ia rasakan Anak masih membutuhkan orang dewasa untuk membantunya mengatasi masalah-masalah emosinya.
Emosi yang biasa muncul : Takut Marah Cemburu Sedih Senang Sayang Malu, dll
Pentingnya emosi bagi perkembangan psikologis anak : Emosi sebagai bentuk komunikasi Ketegangan emosional dapat mempengaruhi keterampilan motorik dan aktivitas berpikir anak Perilaku emosi membentuk kebiasaan dan tabiat anak Emosi mempengaruhi interaksi sosial anak
Contoh perkembangan emosi yang “tidak sehat” : Anak mengalami hambatan dalam mengekspresikan emosi Anak tidak mampu mengontrol reaksi emosinya Anak yang kurang memiliki pengalaman emosi (kurang kasihsayang) sulit untuk menjalin relasi yang positif dengan temannya