Mata Kuliah RISET MEDIA Dosen pengampu Dra. Hj Amelia Rahmi, M.Pd RISET RATING MEDIA Mata Kuliah RISET MEDIA Dosen pengampu Dra. Hj Amelia Rahmi, M.Pd
Pengertian riset rating Ukuran yang di gunakan untuk menilai seberapa banyak tingkat atau presentase suatu acara TV ditonton oleh pemirsa pada saat di tayangkan
Lembaga survei rating di indonesia Di Indonesia, penyelenggaraan survei rating televisi dirintis oleh Survei Research Indonesia (SRI) sejak 1990. Pada tahun 1994, AC Nielsen perusahaan riset pemasaran terkemuka asal Amerika Serikat— mengakui sisi SRI, sehingga namanya berubah menjadi AC Nielsen-SRI. Selanjutnya beberapa kali perusahaan ini berganti nama. Awalnya, AC Nielsen Media International, kemudian Nielsen Media Research. Secara internasional, NMR adalah bagian dari grup perusahaan VNU Media Measurement & Information. Terakhir pada tahun 2004, membentuk join venture dengan AGB, penyelenggara survei kepemirsaan terbesar nomor dua di dunia, sehingga namanya berubah menjadi AGB Nielsen Media Research. Melalui bendera AGB Nielsen Media Research, wilayah surveinya mencakup di 30 negara.
Manfaat rating Menjadi indikator untuk pengelola stasiun televisi dalam menilai program yang disiarkan Mengetahui jumlah audien yang menonton atau mendengarkan program tersebut Sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan pandangan program-program sejenis diwaktu yang akan datang Menjadi bukti adanya feedback dari penonton Menjadi indikasi dalam mendapatkan sponsor
Metode ukur rating Wawancara (metode pertama kali yang digunakan di Amerika pada saat perkembangan radio komersial pada tahun 1920-an) Menempatkan alat pengukur pada pesawat televisi dirumah- rumah pemirsa Meminta responden membuat catatan tentang acara yang ditonton
Alat ukur rating PEOPLE METER
Cara menghitung rating JUMLAH PENONTON X 100% Universe (jumlah total pemilik TV) Contoh : Jumlah universe di Kota Semarang adalah 20 juta, dan terdapat 3 stasiun TV. Akan dihitung rating pada jam 7-9 malam. Jumlah penonton TV A adalah 5 juta orang, TV B 4 juta dan TV C 2 juta. Maka : Universe : 20 juta Penonton TV A : 5 juta Penonton TV B : 4 juta Penonton TV C : 2 juta Total penonton diketiga TV : 11 juta
*lanjutan Rating TV A : 5 juta X 100 % 20 juta : 25.0% Rating TV B : 4 juta X 100 % : 20.0 % Rating TV C : 2 juta X 100 % :10.0 %
DShare Share adalah persentase jumlah pemirsa atau target pemirsa pada ukuran satuan waktu tertentu pada suatu channel tertentu terhadap total pemirsa di semua channel. Rumus share : jumlah penonton suatu program X 100 % total penonton TV di saat bersamaan Contoh : Jumlah universe di Kota Semarang adalah 20 juta, dan terdapat 3 stasiun TV. Akan dihitung rating pada jam 7-9 malam. Jumlah penonton TV A adalah 5 juta orang, TV B 4 juta dan TV C 2 juta. Maka : Universe : 20 juta Penonton TV A : 5 juta Penonton TV B : 4 juta Penonton TV C : 2 juta Total penonton diketiga TV : 11 juta
*lanjutan Share TV A : 5 juta X 100 % 11 juta : 45.5 % Share TV B : 4 juta X 100 % : 36.4 % Share TV C : 2 juta X 100 % : 18.2 %
Bagaimana rating ? Ternyata berbeda dengan tv yang diukur menggunakan people meter, radio di indonesia masih diukur melalui sebuah catatan harian atau diary kata meladinne inesza “ Associate director comunication and marketing nielsen Indonesia” (dikutip dari Okezone.com) Metode ini mengharuskan responden mencatat aktivitasnya mendengarkan radio setiap 15 menit pada buku harian survei. Kemudian pelaporan hasil surveinya dilakukan setiap kwartal (tiga bulan) melalui perangkat lunak bernama radio advisor.