KEPEMIMPINAN YANG BERTANGGUNGJAWAB LDKM FBS 2017 Eunike Epa H.
Pencapaian Profil Lulusan UKSW CREATIVE MINORITY Christian values literacy Media, information, technology (MIT) literacy Civic literacy Critical thinking Cross culture understanding literacy Academic expertise International awareness Leadership and managerial skills Environmental awareness Entrepreneurship
The Creative Minority Orang-orang yang sungguh-sungguh memiliki idealisme, jiwa kepemimpinan sejati, kemampuan, kemauan dan keberanian, untuk melawan arus pendapat dan perilaku umum yang kacau dan kehilangan nilai-nilai serta norma-norma hukum dan etika yang luhur.
LEADERSHIP AND MANAGERIAL SKILLS SPPM Seperangkat keahlian/kemampuan memimpin dan mengelola diri, keluarga, masyarakat, gereja dan bangsa secara bertanggungjawab dan efektif dengan dipandu oleh prinsip-prinsip etika dan moralitas kristiani.
PEMIMPIN YANG BERTANGGUNGJAWAB Pemimpin yang tetap teguh dan mampu berpikir taktis untuk menerima segala resiko yang timbul dari keputusan yang diambil. -Warren G. Bennis (Pelopor studi kepemimpinan kontemporer)
TANGGUNG JAWAB -> kewajiban seorang pemimpin. Dr. Oeripan Notohamidjojo, S.H Rektor pertama sekaligus salah satu pendiri UKSW yang memiliki latar belakang akademik hukum dan menemukan konsep-konsep kepemimpinan. KEPEMIMPINAN -> perhubungan antara pemimpin dan golongan penganut berdasarkan pilihan bebas (bukan berdasarkan paksaan atau dorongan naluri buta) dan kebutuhan pribadi yang diterangi akal. TANGGUNG JAWAB -> kewajiban seorang pemimpin.
Seorang pemimpin harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya. “Pemimpin itu mengabdi pada organisasi, bukan dirinya sendiri, objektif, bukan subjektif.” –Dr. O. Notohamidjojo, S.H Seorang pemimpin harus mampu bertanggungjawab atas anggota-anggota yang ia pimpin. “The true leader create more leader, not followers” – Tom Petters
KEWAJIBAN SEORANG PEMIMPIN Menjalankan tugas dengan penuh pengabdian Mencapai visi dengan excellent sesuai dengan misi yang sudah ditetapkan Mencari jalan keluar dalam menghadapi suatu masalah dengan bermusyawarah dan tidak sewenang-wenang Membawa anggota-anggotanya bekerja sama dengan efektif tanpa menimbulkan perselisihan
SIFAT YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PEMIMPIN Berkeahlian & Berwibawa Adil & Benar Berintegritas Jujur Bertanggung jawab Tegas & Bijaksana
FUNGSI PEMIMPIN Pembawa gagasan tentang rumusan jalan keluar terhadap tantangan masyarakat dan budaya, serta mampu merealisasikannya dalam aksi yang menunjukan prestasi Sadar terhadap tendensi perubahan dalam masyarakat, sehingga dapat mencegah perkembangan yang tidak diinginkan Berperan dalam menyiapkan dan mewujudkan perubahan, asalkan sadar akan dasar dan arah perkembangan, serta adil, jujur dan bijaksana
Berkat superioritas jiwa dan roh dan kekuatan keyakinannya mampu memberi bimbingan kepada massa yang pasif sehingga menjadi penganut yang aktif dalam proses perkembangan (pembangunan) Tut wuri handayani, mengikuti anggota sebagai subyek dan mengembangkan tanggung jawab mereka, serta memberi pengaruh untuk berkembang dan meningkat.
MINORITAS YANG BERDAYA CIPTA (creative minority) Kelompok creative minority muncul karena keunggulan jiwa, roh, kekuatan serta keyakinan untuk membentuk pemimpin dan mampu berperan untuk mewujudkan perubahan. Arnold Toynbee mengatakan bahwa “Peradaban muncul bukan karena genetic individu unggul, atau karena lingkungan geografis yang menguntungkan, tetapi karena respon kreatif oleh minoritas individu untuk situasi kesulitan khusus”.
Peran kaum intelektual (termasuk pemimpin Kristen, yang minoritas) adalah sebagai creative minority yang memiliki: 1) Superioritas intelektual 2) Keteguhan keyakinan 3) Kemampuan menjelaskan gagasan secara popular pada massa yang pasif 4) Dapat memberikan bimbingan kepada massa yang pasif
6) Menilai berdasarkan refleksi secara rasional 5) Merespon secara tepat tantangan-tantangan situasi, sehingga kebudayaan tidak lumpuh 6) Menilai berdasarkan refleksi secara rasional 7) Bersikap dinamis dalam perubahan kebudayaan 8) Tidak disorientasi dan kacau “Pemimpin creative minority tidak mengandalkan jumlah, namun kualitas” -Dr. O. Notohamidjojo, S.H
Lahir di Ambon, Maluku, 6 Maret 1905 dr. J. Leimena, seorang pemimpin teladan yang bertanggung jawab Sultan Hamengku Buwono IX, mengungkapkan bahwa, Leimena adalah “Teladan bagi kita semua sebagai pemimpin politik yang tetap hidup sederhana dan murni”. Presiden pertama Indonesia, Soekarno mengungkapkan "Ambillah misalnya Leimena ... saat bertemu dengannya aku merasakan rangsangan indra keenam, dan bila gelombang intuisi dari hati nurani yang begitu keras sepeti itu menguasai diriku, aku tidak pernah salah. Aku merasakan bahwa dia adalah seorang yang paling jujur yang pernah ku temui". Lahir di Ambon, Maluku, 6 Maret 1905 Tokoh politik sebagai menteri kabinet Indonesia berturut-turut selama 21 tahun. Pendiri GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) pd tahun 1950.
Prinsip kepemimpinan menurut dr. J. Leimena Tanggung Jawab Pada Diri Sendiri dan Masyarakat Leimena bertanggung jawab terhadap dirinya dalam menjalani pendidikannya sejak di MULO hingga sekolah kedokteran STOVIA. Menambah pengetahuan bagi dirinya dengan membaca buku- buku dari perpustakaan. Tidak hanya buku tentang kedokteran, tetapi buku-buku tentang kemasyarakatan dan keagamaan juga dibacanya sebagai bagian dari menambah wawasan dan pengetahuan. Bergaul dengan teman-temannya yang berbeda suku dan ras. Terlibat dengan masyarakat melalui pengabdiannya menjadi dokter dan Mentri . Leimena dikenal sebagai pemimpin yang memiliki integritas dan keuletan. Integritas dalam berpikir dan bertindak. Serta ulet dalam menjalankan tugas dan perannya. Leimena berupaya agar ia dapat menampilkan karakter dirinya dalam setiap peran yang ia lakukan. Ia menjalankan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan menjalankan tanggung jawab sebagai pengabdi dan pelayan masyarakat.
Kewarganegaraan yang Bertanggung Jawab Menurut Leimena, suatu bangsa merupakan tempat dimana Tuhan menempatkan seseorang untuk menjawab panggilan-Nya. Untuk itu sebagai orang Kristen yang berada ditengah- tengah bumi Indonesia memiliki tanggung jawab dalam menjawab panggilan Tuhan tersebut. Sebagai warga negara Indonesia, bertanggung jawab melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai warga negara bagian dari bangsa.
Contoh kasus Pak Rudi baru saja diangkat menjadi kepala sekolah sebuah SD swasta yang baru 3 tahun beroperasi, ia merasa senang sekali dengan promosi yang ia dapatkan dan merasa per caya diri akan dapat memimpin SD tersebut untuk dapat berkembang. Namun baru 2 bulan memimpin ia mulai menghadapi permasalahan yang terus berdatangan. Mulai dari komplain orang tua soal toilet, Kegiatan pembelajaran yang dinilai tidak berkualitas, sarana yang tidak memadai serta komunikasi dengan guru yang belum berjalan baik. Setiap kali ia menerapkan kebijakan baru selalu saja ditanggapi dingin oleh staff. Pak Rudi berupaya menjalankan tugasnya sebaik mungkin terutama ia fokuskan pada hal-hal yang bersifat administratif. Setelah satu tahun ajaran ia memimpin sekolah belum dirasakan perkembangan yang berarti. Komplain-komplain dari orang tua terus berdatangan mengenai berbagai aspek yang ada di sekolah dan menyampaikan tuntutan yang begitu tinggi terhadap sekolah. Komunikasi dengan staff pun belum dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan kasus di atas cobalah analisa apa yang menjadi kelemahan kepemimpinan Pak Rudi, apa saran yang bisa anda berikan agar ia sebagai pemimpin sekolah dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab serta efektif.