ANALISIS DAERAH SERANGAN DAN PEMETAANNYA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Statistik Tanaman Pangan
Advertisements

Surveilans Epidemiologi TOPIK 3
DISTRIBUSI FREKUENSI Drs. Setiadi C.P., M.Pd., M.T.
Anthropometry Analisa data Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc.
DASAR PERAMALAN OPT BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN.
STATISTIK I (DESKRIPTIF) MKF
Ukuran Penyimpangan (Dispersi)
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUENSI
Penyajian Data Tabel dan Grafik Selain berupa angka-angka ringkasan,
7. Penyajian Data TABEL GRAFIK. 7. Penyajian Data TABEL GRAFIK.
Ukuran Nilai Sentral : Modus dan median.
PENGERTIAN UMUM PERANAN STATISTIK 1. Peranan statistik
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUENSI
PENGAMANAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN TAHUN 2011
Topik : Menentukan modus dan median pada data Tunggal.
Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
1. Statistika dan Statistik
Bab 1 Distribusi Frekuensi.
Hartanto, SIP, MA Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Respati Yogyakarta 2011.
10/28/20161 PENGERTIAN UMUM PERANAN STATISTIK 1. Peranan statistik 2. Metode statistik 3. Skema pengertian statistik DATA TAMPILAN DATA.
Penyelesaian : 1. Membuat data terurut
KAJIAN SISTEM INTEGRASI SAPI SAWIT
NILAI TENGAH Nilai rata-rata (mean) adalah nilai yang dianggap cukup representatif untuk menggambarkan nilai-nilai yang terdapat dalam suatu data. Nilai.
TENDENSI SENTRAL.
STATISTIKA Jurusan PWK-FT-UB Pertemuan ke-2/2-4,14-16
Perkembangan Inflasi di Kota Surabaya
A. KOHORT IBU & BALITA Kohort berasal dari kata cohort yang berarti suatu proses pengamatan prospektif, survei prospektif terhadap suatu subjek ataupun.
Matematika Wajib Statistika SMAN 6 SURAKARTA KELOMPOK 1/X MIA 4.
PENGOLAHAN dan analisis DATA
Pengumpulan dan Pengolahan Data
K-3 STATISTIK , PETERNAKAN UMBY Kelas pagi Gejayan (Kampus 2)
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Statistik Pertemuan 1& 2.
Ukuran Nilai Sentral : Modus dan median.
STATISTIK DAN PROBABILITAS pertemuan 5 & 6 Oleh : L1153 Halim Agung,S
SUMBER DATA DEMOGRAFI (Bagian II)
DISTRIBUSI FREKUENSI PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUENSI
Statistik Pertemuan 1& 2.
II. STUDI DESKRIPTIF DATA
STATISTIKA Dra. Th Widyantini, M.Si.
DISTRIBUSI FREKUENSI.
Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi
Sistem Peramalan Hama dan Penyakit
CHAPTER 1 DESKRIPSI DATA
Pengukuran Tendensi Sentral
7. Penyajian Data TABEL GRAFIK.
? 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data
Aplikasi Komputer & Pengolahan Data UKURAN TENDENSI SENTRAL
PERTEMUAN III Penyajian Data Berkelompok
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
STATISTIKA DISTRIBUSI FREKUENSI aderismanto01.wordpress.com.
Penyajian Data dengan Tabel
D0124 Statistika Industri Pertemuan 21 dan 22
Pengukuran Tendensi Sentral
Chapter 9 PENGUMPULAN DATA
PENDAHULUAN.
PENGUMPULAN DAN PANYAJIAN DATA
PENDAHULUAN PHT merupakan konsepsi pengen- dalian yang menekankan pengelolaan agroekosistem sebagai acuan untuk pengendalian OPT. Salah.
STATISTIK SOSIAL RISA UMAMI, M.Sc.
Materi Surveillans Epidemiologi Universitas Respati Yogyakarta
Statistik Dasar Kuliah 8.
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA PANEL HARGA PANGAN
Pengelompokan data.
DISTRIBUSI FREKUENSI.
GAMBARAN PERILAKU MENGKONSUMSI SAYUR DAN BUAH SERTA STATUS GIZI REMAJA SMPN 1 WONGGEDUKU KABUPATEN KONAWE NOVITA ARYANTI P
Case Study Dasar Pengolahan Data Kesehatan
Form 1. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Kekeringan Ringan (Keadaan) = R (Sisa) + R (Luas Tambah) Sedang (Keadaan) = S (Sisa) + S (Luas Tambah) Berat (Keadaan)
Sesi 4: Metode Sampling Dosen: Nurul Huriah Astuti, SKM, MKM
DISTRIBUSI FREKUENSI Pertemuan ke-3.
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Transcript presentasi:

ANALISIS DAERAH SERANGAN DAN PEMETAANNYA

METODE ANALISIS Data yang digunakan berda sarkan data historis LTS dalam 4 kategori serangan Ringan, Sedang, Berat dan Puso. Data yang dianalisa adalah selama kurun waktu 3 tahun yang terbagi menjadi 12 bulan ( bulan rata-rata) Data tersebut dikelompokkan menjadi : Kelompok Terkena ( T = R + S + B + P ) dan Kelom pok Puso ( P ) Dibagi dalam 3 tahapan, yaitu : mengumpulkan data, mengolah data dan menganalisa data

PENGUMPULAN DATA Data LTS merupakan hasil pengamatan dari wilayah pengamatan PHP yang dilaporkan setiap periode setengah bulanan Data LTS tersebut per OPT selama kurun waktu 3 tahun (data LTS buah memakai tahun takwim) Data tersebut dikumpulkan sesuai wilayah kerjanya yang menjadi satuan dalam analisis data dan pembuatan pemetaan , misalnya : PHP : mengumpulkan data LTS OPT desa perkecamatan yang menjadi wilker nya Koord PHP : mengumpulkan data LTS OPT kecamatan per kabupaten yang menjadi wilker nya Staf laboratorium : mengumpulkan data LTS OPT kabupaten yang menjadi wilker laboratoriumnya Staf BPTPH : mengumpulkan data LTS OPT seluruh Kabupaten di Jawa Timur

Data direkap selama kurun waktu 3 tahun untuk masing-2 KK PENGOLAHAN DATA Rekapitulasi dan tabulasi data dilakukan dalam bentuk database dan tabulasi dalam kolom (bulan) dan banyaknya data (nama desa, kecamatan atau kabupaten) disusun dalam baris Data direkap selama kurun waktu 3 tahun untuk masing-2 KK

Dari penghitungan tsb didapat data kumulatif LTS bulanan (KLTS) Menghitung jumlah luas tambah serangan bulanan Penghitungan LTS dilakukan dgn menjumlah data LTS periode awal dan akhir pada bulan bersangkutan Dari penghitungan tsb didapat data kumulatif LTS bulanan (KLTS)

Menghitung rata-rata kumulatif LTS menurut bulan Dari 3 tahun KLTS dihitung rata-ratanya menurut bulan untuk masing-masing KK, sehingga diperoleh Rata-rata KLTS bulanan (januari s/d Desember) selama 3 tahun untuk masing-masing KK

Menentukan kisaran rata-rata terserang ( Kisaran KRT ) ANALISA DATA Menentukan kisaran rata-rata terserang ( Kisaran KRT ) Ditentukan dengan methode equal range Dicari dulu maksimal rerata terkena (RT) kemudian dibagi 3. Nilai 3 merupakan kelompok jumlah serangan yaitu : rendah, me nengah dan tinggi

MAX RT KRT = 3 KRT Selang MAX RT 3 Nilai tertinggi dari rata-2 Terserang bulanan dari seluruh KK yang terlibat dalam analisis 3 3 kelompok jumlah serangan yi rendah, menengah dan tinggi

Berdasarkan nilai KRT maka ditentukan kelas, kisaran dan kriteria RTj untuk masing-masing KK : Kelas RT Kisaran KRT Kriteria Tdk pernah ter jadi serangan 1 > 0 s/d KRT Luas serangan rendah (lower) 2 > KRT s/d 2 KRT Serangan mene ngah (medium) 3 > 2 KRT s/d 3 KRT Luas serangan tinggi (Upper)

Menghitung frekuensi serangan : adalah banyaknya bulan ( dalam 3 tahun) yang dilaporkan terjadinya serangan di KK ( Fj) Menentukan kisaran frekuansi serangan ( sama dengan menghitung Kisaran KRT)

ANALISIS KRITERIA KATAGORI DAERAH SERANGAN : Tahap akhir dalam analisis data ada lah menganalisa kriteria kategori dae rah serangan OPT untuk masing-2 KK Langkah pertama adalah menghitung kombinasi Kisararan KRTj dan KFj : menjumlah kelas rata-rata terkena dan frekuensi serangan (KRTFj) Cari selang dari KRTFj, rumusnya sama dgn mencari selang KRT

Berdasarkan nilai selang KRTFj maka ditentukan DE (Daerah Endemis) untuk masing-masing KK : Kelas KRTFj Kisaran KRTFj Kategori DE AMAN 1 > 0 s/d selang KRTFj POTENSIAL 2 > Selang KRTFj s/d 2 selang KRT SPORADIK 3 > 2 Selang KRTFj s/d 3 Selang KRTFj ENDEMIK

Selanjutnya nilai klasifikasi Daerah Serangan didistribusikan ke masing-masing KK yang selanjutnya dibuat peta penyebaran Daerah Endemis OPT buah-buahan .

Map Kabupaten Lumajang

Peramalan tingkat WILAYAH Wilayah meliputi batas administrasi tertentu (desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, nasional, regional ataupun internasional). Model dibangun dan diimplementasikan pada tingkat wilayah dengan ekosistem yang sangat heterogen (luasnya, keadaan lingkungan, budidaya juga perbedaan ekonomi, sosial dan budaya). Pelaksana peramalan dan pengambilan keputusan oleh petugas/ institusi (bekerjasama dengan petugas/institusi yang terkait sampai petugas lapang dan kelompok tani). Faktor kunci peramalan mempertimbangkan strata yang ketiga yaitu tingkat ekonomi, sosial dan budaya masyarakat petani. Dimensi Ruang Peramalan OPT

KUMULATIF LTS OPT UTAMA BAWANG MERAH s/d AGUSTUS 2006

PERKEMBANGAN LUAS TAMBAH SERANGAN ULAT BAWANG PADA BAWANG MERAH TAHUN 2006

Prakiraan jumlah kabupaten terserang Jumlah real kabupaten terserang Perbandingan Jumlah Kabupaten yang Diprakirakan Terserang dan Realiasai Serangan OPT Bawang Merah Selama MK 2006 (Agust 2006) No OPT Prakiraan jumlah kabupaten terserang Jumlah real kabupaten terserang Realiasi serangan (%) 1 Ulat bawang 13 9 69.23 2 Pengorok daun 6 5 83.33 3 Thrips 33.33 4 Trotol 11 100 Mati pucuk 55.55

Semoga sukses Matur nuwun