SOLAR SYSTEM/JAGAT RAYA Oleh: Anandi Mochandi
Standar kompetensi : Memahami sejarah pembentukan bumi Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan jagat raya da tata surya Tujuan Siswa mampu - Menjelaskan pengertian Jagat Raya - Mendeskripsikan proses terjadinya Jagat Raya - Mendeskripsikan pandangan manusia mengenai Jagat Raya
Jagat Raya Adalah ruang yang maha luas tempat benda-benda langit berada, termasuk bumi. Di jagat raya inilah bermilyar bintang, planet-planet beredar, bulan, dan komet melakukan gerak rutinnya, serta meteor-meteor melintas setiap saat
Gambaran ukuran di Jagat Raya Jari-jari khatulistiwa bumi = 6.370 km Jarak Bumi – Matahari = 149.600.000 km Jarak Matahari – Pluto = 5.872.000.000 km Jarak Matahari – Alpha Centauri = 4,3 TC Panjang galaksi Bima Sakti = 80.000 TC Jarak Galaksi Bima Sakti – Andromeda = 2.200.000 TC Panjang galaksi Andromeda = 180.000 TC Jarak Galaksi Bima Sakti – Magellan = 160.000 TC
1 detik cahaya = 300.000 km 1 menit cahaya = 300.000 x 60 1 jam cahaya = 300.000 x 60 x 60 1 hari cahaya = 300.000 x 60 x 60 x 24 1 tahun cahaya = 300.000 x 60 x 60 x 24 x 365
TATA SURYA Sering disebut “Sistem Matahari” (The Solar System). Tata surya merupakan suatu system yang terdiri dari matahari, planet-planet, dan berbagai benda langit lainnya, dan berevolusi mengelilingi matahari dengan garis edar (orbit)
HIPOTESIS TATA SURYA Teori Kabut / Nebula (Imanuel Kant) Di jagat raya terdapat gumpalan kabut yang berputas perlahan-lahan. Bagian tengah kabut tersebut lama-kelamaan berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari dan bagian kabut sekitarnya menjadi planet dan satelitnya. Selanjutnya teori ini dikembangkan oleh Piere Simon deLaplace. Dikatakan bahwa tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin. Karena pilinannya itu berupa gumpalan kabut yang membentuk bentukan bola yang besar yang memepat di bagian kutubnya, sehingga masa gas di ekuatornya menjauh dari gumpalan intinya, membentuk gelang-gelang. Lama-kelamaan gelang-gelang tersebut menjadi padat dan membentuk planet-planet
Teori Planetisimal (Moulton & Chamberlin) Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang –bintang yang banyak. Pada suatu masa ada sebuah bintang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun bintang tersebut. Pada waktu bintang itu menjauh, sebagian dari massa matahari itu jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetisimal yang kemudian menjadi planet-planet dan beredar pada orbitnya. Teori Pasang Surut (Sir James Jean & Harold Jeffrey) Teori ini hampir sama dengan teori Planetisimal. Setelah bintang menjauh, massa matahari yang terlepas membentuk bentukan cerutu yang menjorok ke arah bintang. Kemudian akibat bintang yang makin menjauh, massa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas yang kemudian membeku menjadi planet
Teori Awan Debu (Carl Von Weizsaeker & Gerrad P. Kuiper) Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu yang mengalami pemepatan dan menarik partikel debu ke bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin membentuk cakram yang tebal di bagian tengahnya dan tipis di tepiannya. Bagian tengah cakram berputar lebih lambat daripada bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu kemudian saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini berputar pula. Bagian inilah yang kemudian membeku dan menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya
Sampai Jumpa