Pengangguran.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB 6. PENGANGGURAN Ekonom mempelajari pengangguran untuk mengetahui penyebabnya dan membantu kebijakan tenaga kerja, seperti: job training, etc Pada bab.
Advertisements

KETENAGAKERJAAN.
Sifat-sifat Pengangguran Alamiah
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
IS-LM Ekonomi Makro II.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)
Unemployment CHAPTER SIX
PENGANGGURAN, INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
BAB 9 PENGANTAR KE FLUKTUASI EKONOMI
Pengangguran Pertemuan 9.
Ekonomi Makro Ernoiz Antriyandarti, SP, MP, M.Ec
Pengangguran Pertemuan 9.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
Penentuan Upah di Pasar Tenaga Kerja
KETENAGAKERJAAN.
Pasar Faktor Produksi: Tenaga Kerja
Pengangguran dan Inflasi
BAB 3 Menilai Kondisi Ekonomi
THE EMPLOYMENT AND WAGE
Kondisi Ekonomi PERTEMUAN 4.
Unemployment. 2 Supply and Demand Model 3 Supply - Demand Model Wage Employment Supply Demand Rp 10 5 Rp 15 E D’ S’ 37 Unemployment = 4.
PENAWARAN PERMINTAAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
SEBAGAI SUMBER DAYA DALAM
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
INFLASI dan PENGANGGURAN: Kurva Phillips
27 Pasar Tenaga Kerja, Pengangguran, dan Inflasi
INFLASI DAN PENGANGGURAN
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
Kondisi Ekonomi dan Keterkaitannya dengan Kegiatan Bisnis
Kelompok 2 Nama anggota : Anita suhartini ( )
INFLASI DAN PENGANGGURAN
Pengangguran Pertemuan 9.
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
SHORT-RUN FLUCTUATION
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
MODUL MAKROEKONOMI MANKIW
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
Permintaan dan Penawaran Agregat
Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI Oleh: Alam S..
KETENAGAKERJAAN DAN MASALAH TENAGA KERJA DI INDONESIA
PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
Pengangguran.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
PENGANGGURAN DAN INFLASI
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
® Pengangguran.
27 Pasar Tenaga Kerja, Pengangguran, dan Inflasi
Labor Economics Series
Unemployment Unemployment.
Inflasi Pertemuan ke-4 Teori Ekonomi Makro I.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
PEGANGGURAN OLEH LILI WINARTI, SP. MP.
Pengangguran (Unemployment)
BAB I KETENAGAKERJAAN.
KESEIMBANGAN IS-LM.
KETENAGAKERJAAN.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
BAB 28 Pengangguran dan Tingkat Alamiahnya
KETENAGAKERJAAN.
Pengangguran dan Inflasi
Pengantar Fluktuasi Ekonomi
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM) WEEK Wilma Cordelia Izaak, S.E,. M.M.
menilai kondisi ekonomi PERTEMUAN – 3 Mata Kuliah: Pengantar Bisnis
Transcript presentasi:

Pengangguran

Sifat-sifat Pengangguran Alamiah Tingkat pengangguran alamiah: Tingkat pengangguran rata-rata yang terjadi sepanjang fluktuasi ekonomi. Pada saat resesi, tingkat pengangguran aktual meningkat diatas tingkat rata-rata. Pada saat perekonomian mengalami booming, tingkat pengangguran aktual turun dibawah tingkat pengangguran rata-rata. The natural rate of unemployment is the “normal” unemployment rate the economy experiences when it is neither in a recession nor a boom.

Pengangguran Amerika Serikat, 1958-2002

Model tingkat Penggaguran Alamiah Notation: L = Jumlah angkatan kerja E = Jumlah orang yang bekerja U = Jumlah orang yang tidak bekerja U/L = Tingkat pengangguran

Asumsi: 1. L adalah tetap (eksogen). 2. s = tingkat pemutusan kerja (bagian tenaga kerja yang berhenti bekerja), f = tingkat perolehan pekerjaan (bagian orang yang tidak bekerja yang mendapatkan pekerjaan).

Transisi Antara Menjadi Pekerja atau Penganggur f E Orang yang bekerja Orang yang tidak bekerja figure 6-2, p. 157 s x U

s E = f U Kondisi steady state Jika tingkat pengangguran tetap (pasar tenaga kerja dalam kondisi steady state (mapan)), maka jumlah orang yang mendapat pekerjaan sama dengan jumlah orang yang kehilangan pekerjaan. Jadi kondisi steady-state dapat dituliskan: s E = f U Jumlah orang yang tidak bekerja yang mendapatkan pekerjaan Jumlah tenaga kerja yang kehilanagan pekerjaan

Tingkat Pengangguran Ekuilibrium f U = s E = s (L –U ) = s L – s U jadi U/L: (f + s)U = s L maka,

Contoh: Setiap bulan, 1% dari orang yang bekerja kehilangan pekerjaan (s = 0.01) Setiap bulan, 19% dari orang yang tidak bekerja mendapatkan pekerjaan (f = 0.19) Maka tingkat penggguran alamiah adalah sbb:

Implikasi Kebijakan/policy implication Kebijakan untuk menurunkan tingkat pengguran alamiah akan sukses jika menurunkan s dan atau meningkatkan nilai f.

Why is there unemployment? Jika untuk mendapatkan pekerjaan gampang (f = 1), maka tingkat pengguran alamiah mendekati nilai nol. Ada dua alasan kenapa f < 1: 1. mencari pekerjaan 2. kekakuan upah

Frictional Unemployment (Pengangguran Friksionil) frictional unemployment: disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan Hal tersebut bisa dikarenakan, Tenaga kerja mempunyai kemampuan dan preferensi yang berbeda Pekerjaan membutuhkan keahlian khusus Mobilitas tenaga kerja tidak bisa dilakukan secara cepat Informasi yang tidak sempurna tentang lowongan pekerjaan ang ada.

Sectoral shifts (Pergeseran Sektoral) Perubahan pada komposisi permintaan antar industri dan wilayah. Contoh: Perubahan teknologi meningkatkan permintaan tenaga kerja untuk memperbaiki komputer dan mengurangi permintaan tenaga kerja yang memperbaiki mesin tik Dibutuhkan waktu bagi tenaga kerja untuk mengubah sektor pekerjaannya, hal tersebut yang menyebabkan penggangguran friksional.

Kebijakan Pemerintah dan Mencari Pekerjaan. Program pemerintah yang mempengaruhi tingkat penganguran Lembaga Ketenagakerjaan Pemerintah: Menyebarluaskan informasi tentang lowongan pekerjaan untuk mencocokkan pekerjaan dengan para pekerja secara efisien. Program Pelatihan Kerja: memperlancar transisi pekerja dari industri yang sedang mengalami penurunan ke industri yang mengalami pertumbuhan.

Pengangguran dan Kekakuan Upah Riil (real wage rigidity). Supply Labor Upah riil Jika upah riil tertahan diatas titik ekuilibrium, maka penawaran lebih besar permintaan sehingga yang terjadi adalah pengangguran Pengangguran Demand Upah riil yang kaku Jumlah ang dipekerjakan Figure 6-3 on p.162. Abbreviation: “eq’m” = equilibrium Jumlah tenaha kerja yang mau bekerja

Structural Unemployment (Pengangguran Structural) Jika penawaran lebih besar dari permintaan tenaga kerja yang terjadi adalah pengangguran stuktural. Perusahaan harus menjatah pekerjaan yang langka diantara pekerja Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan oleh kekakuan upah dan penjatahan pekerjaan

Wage Rigidity 1. Upah minimum 2. Serikat Pekerja 3. Effisiesi Upah

Upah minimum Bagi sebagian pekerja, upah minimum tidak tidak berpengaruh karena mereka menerima upah diatas upah minimum. Bagi sebagian pekerja-terutama yang tidak terdidik dan tidak berpengalaman- upah minimum akan meningkatkan upah mereka diatas ekuilibriumnya. Karena itu upah minimum mengurangi jumlah tenaga kerja yang di minta oleh perusahaan. Upah minimum mempunyai dampak yang amat sangat besar terhadap pengangguran usia muda.

Serikat Pekerja Serikat pekerja mempunyai kekkuatan monopoli untuk meningkatkan upah bagi anggotanya. Ketika upah bagi anggota serikat pekerja meningkat diatas titik ekuilibrium maka akan mengakibatkan pengangguran. See p.165 for more discussion about insiders and outsiders.

Teori Efisiensi Upah Teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi upah akan meningkatkan produktivitas: Mendorong kualitas yang semakin baik bagi pelamar kerja Meningkatkan usaha pekerja Mengurangi perpindahan tenaga kerja yang Meningkatkan kesehatan pekerja, yang akhirnya menaikkan produktivitas Meningkatnya produktivitas menjadi alasan bahwa upah yang dibayarkan di atas upah ekuilibrium. Jika upah diatas titik ekuilibrium maka yang terjadi adalah penggangguran slide 19