Asuransi Personal Modul 11 Pembelaan Terhadap Tuntutan Jakarta, 30 Juli 2007 PT. Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 Tagor Aditya Michael Uktolseja, ST., AAIK
11 Pembelaan Terhadap Tuntutan . Tujuan belajar . Tujuan yang harus dicapai setelah mempelajari bab ini: menyebutkan berbagai pembelaan terhadap tuntutan; menjelaskan bagaimana pengadilan mengaplikasikan pembelaan ini; menjelaskan signifikansi Law Reform (Contributory Negligence) Act 1945 sehubungan dengan contributory negligence; menyebutkan fitur signifikan dari Undang-undang tersebut. 11
11 Act of God . Act of God . Act of God (vis major) Pembelaan ini berlaku untuk kasus yang melibatkan negligence dan aturan Rylands v. Fletcher. Act of God adalah sesuatu yang disebabkan penyebab alami yang secara langsung dan eksklusif tanpa adanya campur tangan manusia. Suatu kejadian disebut Act of God apabila: disebabkan oleh penyebab alami secara eksklusif; sifatnya yang luar biasa; dan kejadian tersebut tidak dapat diantisipasi atau siap dihadapi. Situasi yang paling mungkin dimana Act of God dapat diterima sebagai pembelaan adalah: 11 Petir. Kematian mendadak karena gagal jantung. Akan tetapi jika orang tersebut telah atau merasa bahwa ia menderita penyakit jantung, pembelaan ini tidak dapat digunakan.
11 Inevitable accident, Necessity . Inevitable accident, Necessity . Dalam pembelaan ini tergugat mencoba menunjukkan bahwa kecelakaan terjadi tanpa adanya kelalaian mereka dan hanya sedikit yang dapat mereka lakukan untuk mencegah kecelakaan karena mereka telah melakukan ketelitian, kehati-hatian dan keahlian yang biasa. Necessity Pembelaan ini berlaku apabila kerugian dilakukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar dan dapat digunakan sebagai pembelaan oleh penggugat dan tergugat. Akan tetapi necessity tidak boleh timbul dari kelalaian tergugat. Aturan yang dapat berlaku dalam menggunakan pembelaan ini: Pencegahan kerugian yang lebih besar. Penyelamatan nyawa atau harta benda. Untuk melindungi harta benda dari binatang. 11
11 Emergency, Self defence . Emergency, Self defence . Emergency Dalam pembelaan ini tergugat beralasan bahwa mereka bertindak dalam kondisi darurat, dan tindakan mereka wajar dalam keadaan tersebut. Self defence Pembelaan ini timbul apabila seseorang harus bertindak untuk melindungi diri mereka atau orang lain ketika berada dalam posisi berbahaya sehingga menggunakan kekuatan diperlukan dan wajar. Contoh: A melemparkan petasan ke tengah keramaian orang. B, untuk melindungi dirinya dan barang milik C melemparkannya kembali. Petasan itu mendarat dekat D yang untuk melindungi barangnya melemparkannya kembali. Petasan itu meledak dan melukasi E. A dinyatakan bertanggung jawab terhadap E. Pengadilan menyatakan B dan D tidak bertanggung jawab. 11
11 Volenti non fit injuria . Volenti non fit injuria . Dalam pembelaan ini penggugat secara sukarela setuju untuk mengambil risiko yang ada. Persetujuan ini dapat dinyatakan secara tersurat atau secara tersirat. Keabsahan persetujuan tersebut dipengaruhi oleh perundang-undangan, misalkan: Unfair Contract Terms Act 1977. Public Passenger Vehicles Act 1981. Road Traffic Act 1988. Kasus olahraga dan volenti Penonton pertandingan olahraga dianggap setuju untuk menjalankan risiko, misalkan, terkena bola yang terpukul atau tertendang ke arah penonton selama pertandingan berlangsung. 11 Tingkah laku yang tidak profesional Jika pemain melanggar aturan permainan dan mencederai penonton atau pemain lain, pembelaan ini tidak berlaku.
11 Volenti non fit injuria . Volenti non fit injuria . Majikan dan pelayan Majikan tidak dapat berlindung dengan pembelaan ini ketika pegawainya melakukan okupasi yang berbahaya dengan mengetahui risiko yang ada, kecuali jika pegawainya tersebut melanggar kewajiban berdasarkan undang-undang yang berlaku pada mereka. Kasus penyelamatan Pembelaan ini tidak berlaku bagi orang yang melakukan penyelamatan terhadap orang lain dalam keadaan darurat yang diakibatkan oleh kelalaian penggugat. Pengemudi yang mabuk Jika seseorang menerima tumpangan dari pengemudi yang terlihat jelas mabuk, maka pembelaan ini berlaku. Akan tetapi, berdasarkan Road Traffic Act 1988 pembelaan ini tidak diperbolehkan walaupun ada persetujuan antara pengemudi dan penumpang. Aturan ex turpi causa 11 Aturan ini berarti suatu tnntutan tidak dapat didasarkan pada maksud yang buruk karena pengadilan tidak akan membantu penggugat yang bersalah atas tindakan ilegal.
11 Contributory negligence . Contributory negligence . Contributory negligence berarti kesalahan oleh seseorang untuk melakukan kehati-hatian yang wajar bagi keselamatan dirinya dan harta bendanya, sehingga ia menjadi ‘penyebab kesalahannya sendiri’. Kecerobohan penggugat tidak perlu merupakan penyebab kecelakaan agar pembelaan ini dapat berhasil, akan tetapi penting untuk menunjukkan bahwa kecerobohan berkontribusi terhadap kerugian yang diderita. Dengan pembelaan ini kesalahan akan dibagi yang mengurangi jumlah kompensasi yang didapat. Pengadilan akan memperhitungkannya ketika menentukan kompensasi yang diberikan kepada penggugat. Dalam aturan reverse of position, posisi dibalik karena penggugat lalai dalam menjaga keselamatan dirinya sendiri sehingga membahayakan orang lain. Misalkan : pejalan kaki yang menyeberang jalan tanpa memperdulikan kendaraan yang lewat. 11
11 Contributory negligence . Contributory negligence . Contributory negligence …. (lanjutan) Dalam kasus anak-anak, usia merupakan keadaan yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan apakah terdapat contributory negligence atau tidak. Perbedaan antara volenti non fit injuria dan contributory negligence adalah sebagai berikut: Dalam situasi vlenti non fit injuria, penggugat mengetahui fakta dan menyetujui untuk menjalankan risiko dimana mereka terekspos. Dalam situasi contributory negligence, orang yang dianggap contrbutory negligence gagal untuk mengambil tindakan kehati-hatian yang wajar atas keselamatan mereka sendiri. 11