ANALISIS KASUS WORDCOM Tika Pratika 023 2012 0122
PROFIL WORDCOM Worldcom yang merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Amerika mengumumkan bahwa mereka telah menggelumbungkan arus kas sebanyak $ 3.8 M pada tanggal 25 Juni 2002. Yang menjadi pukulan besar bagi kredibilitas pasar modal dan tata kelola perusahaan.
Pelanggaran yang dilakukan oleh Manajemen Puncak WorldCom Manajemen Worldcom menggelembungkan angka pada periode berjalan dengan cara: Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak worldcom kepada pihak ketiga dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang seharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan ke rekening modal. Hal ini mengakibatkan laba periode berjalan menjadi lebih besar dari laba yang sebenarnya didapat oleh perusahaan. Dengan cara ini worldcom mampu meningkatkan keuntungannya hingga $ 3.85 M Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dana cadangan yang sudah terbentuk, nantinya akan dikurangi secara tidak benar oleh perusahaan untuk memanipulasi jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode berjalan. Dengan praktik ini, Worldcom berhasil memanipulasi keuntungannya sebesar $ 2 M.
Arthur Andersen menyetujui tindakan manipulasi karena : Tidak adanya integritas dalam praktik audit Arthur Andersen, sehingga kecurangan yang dilakukan tidak diungkapkan dalam opini auditor. Adanya hubungan antara AA dengan Sullivan dan Myers yang merupakan pekerja di KAP AA sebelum bergabung dengan WorldCom.
Cara Dewan Direksi Worldcom mencegah manipulasi yang dilakukan oleh manajemen Dewan Direksi harus membentuk komite audit yang sepenuhnya memenuhi asas integritas dan independensi. Hal ini agar pengukuran dan pengungkapan atas LK worldcom dilakukan dengan benar sehingga tidak ada informasi yang ditutupi. Dewan direksi harus yakin bahwa Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) perusahaan telah dengan baik mengendalikan sistem manajemen worldcom sehingga tidak terjadi kecurangan oleh pihak manajemen dalam perusahaan. Menciptakan budaya yang sehat, terbuka dan taat terhadap corporate governance dan corporate responbility agar perusahaan tidak melakukan kegiatan yang melanggar etika. Transparansi dari pihak manajemen baik kepada auditor eksternal maupun internal.
Alasan para akuntan WorldCom mau diajak bekerja sama dalam memanipulasi laporan keuangan adalah: Money : Adanya iming-iming uang dan bonus yang besar bagi para akuntan jika mereka mau bekerja sama dengan pihak manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan. Pressure: Adanya tekanan dari atasan untuk memanipulasi laporan kaunagan. Yangmana jika tidak dituruti akan mengakibatkan para akuntan dipecat. Culture: Budaya perusahaan, yang menghalalkan segala cara untuk dapat memperoleh penghasilan, agar perusahaan tetap terlihat baik dimata publik dan harga saham perusahaan tidak turun drastis. Internal Control: Lemahnya pengendalian internal perusahaan, sehingga tindakan manipulasi dan kecurangan dapat terjadi dalam perusahaan. Chance : Adanya kesempatan untuk memanipulasi LK worldcom, dimana dalam hal ini semua pihak dari manajemen puncak hingga staf akuntansi dapat diajak bekerja sama untuk memanipulasi LK perusahaan. Etika : Kurangnya etika profesi akuntansi, para akuntan yang bekerja di worldcom tidak berpegang teguh pada etika profesi akuntansi ataupun GAAP, sehingga mereka bersedia untuk melakukan tindakan yang melanggar kegiatan kode etik profesi akuntansi.
Dewan direksi menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada Ketua (J.Ebbers) dan CEO karena : Dengan tujuan untuk membeli saham worldcom ataupun untuk margin calls. Nmaun, kenyataannya uang pribadi tersebut digunakan CEO worldcom untuk kepentingan pribadinya sendiri.