WELCOME TO OUR PRESENTATION MANAJEMEN PEMASARAN KOPERASI Oleh: NUR MAHFUDH F.A WAHYUDI PUJIANTO HIMMATUSSUHRA ARIF LUKMAN HAKIM ABDURRAHMAN ZUNAIDI ZUHRIYANTO CELMIA Fakultas Ekonomi “MANAJEMEN” UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2015 MANAJEMEN KOPERASI KELOMPOK 2
BAB 1 BACKGROUND Pemasaran diartikan sebagai suatu proses usaha untuk memudahkan barang dan jasa dari lokasi produsan sampai ke konsumen akhir. Maksud dari proses usaha tersebut adalah pabrikan atau produsen dapat mencapai tujuannya, yaitu memuaskan pembeli atau konsumen. Bahkan ada yang lebih menekankan pada kepuaskan konsumen, samapai-sampai membuat falsafah “konsumen adalah raja”. Jadi konsumen harus dilayani dan diupayakan kepuasannya oleh para penjual atau produsen secara optimal agar mereka tidak lari ke produk pesaing atau ke penjual lain. Dalam pembahasan ini akan disajikan pengertian umum secara sederhana mengenai pemasaran. Pemasaran (marketing) dalam perkoperasian akan ditinjau dari fungsi utama koperasi, yaitu penyaluran yang meliputi pembelian, penjualan, dan promosi.
FORMULATION OF THE PROBLEM Pengertian umum pemasaran? Tiga pendekatan pemasaran? Koperasi sebagai lembaga pemasaran? Kelemahan pemasaran koperasi? Efisiensi pemasaran? Operasional pemasaran bagi koperasi?
Pengertian Umum Pemasaran BAB 2 Pemasaran merupakan aktivitas yang penting bila dibandingkan dengan aktivitas lainnya pada suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena berhasil atau tidak berhasilnya perusahaan dalam berusaha, tergantung pada berhasil tidaknya perusahaan dalam menjual hasil produksinya. Menurut W.J. Stanton (1975, 51), pemasaran merupakan keseluruhan aktivitas perdagangan yang meliputi penjualan, pembelian, pergudangan atau penyimpanan, dan promosi. Perdagangan mencakup kegiatan memelihara atau menjaga agar barang yang akan dijual tidak mengalami kerusakan dan turun kualitasnya sehingga benar-benar dapat memuaskan pembeli. Secara umum, pengertian pemasaran (marketing) adalah tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang dan jasa dari penjual kepada pembeli, yang menimbulkan distribusi fisik atas barang tersebut. Fungsi pemasaran: Fungsi pertukaran, yaitu menjual dan membeli baik bahan baku maupun barang jadi. Fungsi pengadaan fisik barang dagangan yang meliputi pengangkutan dan penyimpanan, termasuk transfer sementara. Fungsi pemberian jasa yaitu menanggung risiko, standardisasi, dan informasi pasar.
Pentingnya Informasi Pasar Selanjutnya Phillip Kotler menyatakan bahwa manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menyenangkan dengan pasar, agar tujuan organisasi tercapai. Kegiatan pemasaran dimulai dari perencanaan tentang produk, kemudian memproduksi serta menyalurkan produk atau jasa tersebut ke tangan konsumen untuk dikonsumsi. Kottler, Phillip (1980). Marketing Managemen. Analysis, Planning, and Control, Prentice Hall. International editions. New Yersey. Fourth editions. Produk apa yang akan dijual pada dalam suatu waktu tertentu serta berapa jumlahnya untuk masing-masing jenis barang. Produk apa yang dibeli oleh pelanggan tertentu. Perincian mengenai jenis dan kualitas masing-masing barang, harga barang yang diinginkan pembeli, dan syarat pembeliannya apakah dengan cara kontan atau kredit. Selain itu, harus juga diketahui lokasi tempat tinggal para konsumen dan saluran penjualan yang diinginkan, apakah secara langsung dari penjual ke pembeli atau lewat pedagang perantara yang ada atau melalui makelar. Preferensi produk dari para konsumen atau calon konsumen. Motivasi mereka membeli barang, apakah ada kegunaan yang utama atau tidak dari barang yang mereka beli.
Tiga Pendekatan Pemasaran Pendekatan Komoditi (Commodity Approach), yaitu mempelajari teknik pemasaran yang lebih baik dengan cara menyelidiki seluk-beluk barang yang dapat dirasa oleh pembeli seperti kualitas barang, harga, merk, dan periklanan. Pendekatan Kelembagaan (Institutional Approach), yaitu pendekatan yang membahas peran lembaga atau badan yang memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Badan yang menyalurkan secara langsung ini dikenal dengan istilah saluran distribusi (channel of distribution), yaitu pedagang perantara seperti agen, pedagang besar, dan pengecer. Badan yang menyalurkan secara tidak langsung adalah badan yang mendukung kegiatan pemasaran seperti biro iklan, reklame, media cetak, dan sebagainya. Pendekatan Fungsional (Functional Approach), yaitu pendekatan dari aktivitas pokok atau fungsi pokok pemasaran yang telah dilaksanakan oleh system pemasaran. Di sini berarti semua proses kegiatan pokok dari awal sampai akhir.
Koperasi Sebagai Lembaga Pemasaran Lembaga yang mengadakan kegiatan pemasaran, menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen, serta mempunyai hubungan organisasi satu dengan yang lain disebut sebagai lembaga pemasaran. Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari para produsen, terutama produsen kecil disebut sebagai koperasi produsen. Dengan demikian, koperasi bermanfaat bagi anggotanya, yaitu dapat membelikan atau melayani kebutuhan bahan baku para anggota dengan kualitas yang terjamin, jumlah yang cukup, harga yang murah, dan waktu yang sesuai. Sangat tepat apa yang ditulis oleh Prof. Sukanto dalam bukunya Manajemen Koperasi, bahwa “peningkatan kesejahteraan tidaklah cukup hanya dengan meningkatkan produksi saja, tetapi yang lebih penting lagi adalah memberi jaminan bahwa hasil produksi akan selalu dapat disedot oleh pasar dengan harga yang baik”. Pelayanan kepada pelanggan: Pelayanan sepenuhnya hanya kepada anggotanya saja. Pelayanan terutama diberikan kepada anggota, di samping kepada nonanggota. Memberikan pelayanan yang sama, baik kepada anggota maupun kepada nonanggota. Kombinasi dari tiga alternative tersebut diatas.
Kelemahan Pemasaran Koperasi Biaya pengolahan input relative tinggi sedangkan harga penjualan output kurang memadai. Hal ini menyebabkan koperasi kurang mampu bersaing. Kualitas barang yang dihasilkan (produksi) masih kurang baik sehingga para pelanggan banyak yang kurang puas. Barang hasil produksi kurang dikenal karena belum banyak dipromosikan. Lokasi tempat penjualan sering kurang strategis, jauh dari tempat pembeli, dan angkutan dari tempat tersebut sulit untuk dicapai sehingga menimbulkan rasa enggan bagi para pembeli. Lemahnya permodalan dalam membiayai pemasaran yang lebih luas dan intensif. Tingkat marjin keuntungan yang diterima koperasi sangat kecil karena usaha pemasaran yang relative panjang, terutama dalam saluran distribusi antara produsen dengan koperasi dan antara koperasi dengan pembeli termasuk pembeli nonkoperasi.
Lanjutan Terbatasnya informasi dan data mengenai sumber input yang dapat dimanfaatkan oleh koperasi, termasuk tata cara pengadaannya. Rendahnya tingkat pengetahuan dan ketrampilan para anggota terhadap pemasaran serta pemahaman pasar, karena sebagian besar anggota koperasi adalah para petani kecil, pedagang kecil, peternak, dan nelayan kecil. Pihak koperasi sendiri belum memiliki tenaga pemasaran yang profesioanl dalam menjalankan fungsinya sebagai koordinator pemasaran. Kurangnya informasi pasar bagi koperasi yang meliputi informasi preferensi produk para pelanggan, informasi harga, informasi mengenai jenis dan kualitas barang, selera dan kemampuan calon konsumen, motivasi pembeli, serta teknik-teknik penjualan yang baik. Para anggota sebagai individu, petani atau produsen, industry kecil, dan peternak kecil lebih menyukai pergi sendiri ke pasar, bertransaksi langsung dengan pembelinya, dan belum banyak memanfaatkan keuntungan dengan menjual bersama, atau melalui koperasi. Pihak koperasi sendiri juga belum begitu banyak berinisiatif menampung hasil produksi para anggota untuk dijual bersama-sama dengan harga yang lebih pantas. Daerah pemasarannya masih bersifat local belum mampu menembus pasaran yang lebih luas lagi, misalnya pasar ke negara lain.
Efisiensi Pemasaran Menurut Saleh Safrandji, untuk mencapai efisiensi ini harus diperhatikan dua hal pokok, yaitu: Memantapkan loyalitas anggota dalam hal jual beli barang yang dibutuhkan oleh anggota melalui koperasi. Memantapkan partisipasi anggota dalam akumulasi modal, penghasilan, dan inisiatif perbaikan produk, pelayanan, harga, dan biaya. Manfaat pembina Koperasi: Mengkaji dan mengembangkan, terutama untuk komoditi pertanian, pasar antar desa-kota (critical link performance) untuk menunjukkan sumber daya kelembagaan agar skala usaha lebih meningkat. Koperasi dapat meningkatkan kemampuan bisnisnya (bussines power)secara lebih efisien dan efektif, misalnya dengan konsep system operasional yaitu keterkaitan timbal balik antara manajer dan anggota koperasi. Koperasi bertindak sebagai penyusun inisiatif atau integrator agar dapat merangsang tumbuhnya pasar secara lebih luas.
Operasional Pemasaran Bagi Koperasi Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh koperasi mencakup fungsi pembelian, penjualan, dan promosi. Fungsi Penjualan Fungsi ini bayak dilakukan oleh koperasi produsen di mana anggotanya adalah para produsen yang memproduksi barang yang sejenis dan mereka dapat menjualnya secara sendiri-sendiri (secara individual) ke pasar. Manfaat lainnya adalah dapat menghemat biaya-biaya seperti biaya transportasi, promosi dan biaya tenaga penjualan. Dalam menghadapi musim atau kondisi pasar yang kurang baikdan persaingan yang ketat, produsen di tuntut untuk memodifikasi hasil produksi, meningkatkan kualitas, mengawetkan, melakukan kegiatan pascapanen lainnya. Koperasi diharuskan mempunyai tenaga pemasaran sendiri yang professional sehingga mampu mencari terobosan dalam melakukan penjualan, menghubungi pemerintah, dan menghubungi perusahaan yang lebih besar sebagai bapak angkat atau sebagai mitra kerja sama.
2. Fungsi Pembelian Fungsi ini banyak dilakukan oleh jenis koperasi produsen dalam rangka membeli bahan baku di mana para pengrajin atau pengusaha kecil sering melakukannya secara sendiri-sendiri dan dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Akibatnya, tidak jarang terjadi mereka menganggur karena bahan baku kosong atau tidak tersedia di pasaran pada hari tersebut. Selain itu, para penjual bahan baku sering juga memainkan harga seperti menetapkan harga dengan seenaknya karena mereka tahu bahwa pembeli bahan ini sangat membutuhkan. Dalam hal ini, koperasi sangat besar manfaatnya bagi anggota jika dapat mengkoordinir pembelian barang yang sangat di butuhkan, misalnya bahan baku diproduksi atau disediakan bersama. Sebagai contoh konkrit yang banyak dialami oleh anggota KUD, seperti para petani kecil, petani cengkeh, nelayan kecil, dan industry kecil di mana produksi mereka sudah naik namun sulit memperoleh harga jual yang memadai.
Keuntungan yang di peroleh koperasi dan anggota dapat di simpulkan sebagai berikut: Kebutuhan akan bahan baku dapat disediakan sepanjang waktu karena pengadaanya ditangani koperasi yang sekaligus mendistribusikannya. Kualitas bahan baku dapat dipercaya memenuhi syarat yang diperlukan anggota. Harga barang dapat lebih murah jika mereka mampu memperpendek saluran distribusinya, artinya dapat mencari sumber bahan baku (langsung ke produsen), jadi tidak banyak pedagang perantara yang dilewatkan. Jika anggota tidak mempunyai modal, mereka dapat mengambil dulu barangnya, sedangkan pembayarannya belakangan (berarti koperasi melayani kredit). Kalau usaha tersebut memperoleh keuntungan hal itu menjadi milik koperasi. Besar kecinya keuntungan ini mempengaruhi jumlah SHU yang akan di bagikan kepada para anggotanya. Siapakah yang termasuk anggota? Yang menjadi anggota mencakup mereka yang membeli dengan kata lain memberikan laba untuk dirinya sendiri dan sesame anggota.
Koperasi yang kegiatan utamanya menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi para anggota disebut koperasi konsumsi. Jika koperasi ini melakukan pembelian secara bersama-sama dan dalam jumlah langsung ke sumbernya, mereka akan mendapatkan rabat atau potongan harga sehingga akan lebih murah. Bagi anggota koperasi yang membutuhkan barang tetapi tidak memiliki uang (karena modalnya kecil), mereka dapat membelinya secara kredit ke koperasi dengan bunga rendah dan syarat yang mudah.
3. Fungsi Promosi Menyelenggarakan pasar murah bersama. Promosi yang sehat dan murah : Menyelenggarakan pasar murah bersama. Menyelenggarakan pameran bersama atas hasil produksi barang-barang sejenis. Menyelenggarakan peringatan hari besar bersama-sama dengan instansi yang terkait, sambil mengadakan kampanye penggunaan alat-alat yang di hasilkan oleh koperasi setempat. Membuat leaflet, brosur, buku petunjuk, dan katalog spanduk secara bersama-sama. Memasang iklan di harian, majalah, atau di radio-radio dengan secara gabungan, sehingga biayanya dapat di hemat. Meminta bantuan kepada pemerintah daerah atau departemen perdagangan dan perindustrian, untuk membantu memasarkan barang-barang ke luar daerah atau bahkan ke luar negri serta ke pasar internasional. Setiap menjelang tahun baru dapat membuat kalender secara bersama-sama. Kalender tersebut hendaknya memuat gambar-gambar hasil produksi dan alamat masing-masing koperasi secara jelas, beserta informasi lainnya yang memberikan kemudahan bagi calon pelanggan yang membutuhkan. Menawarkan barang secara langsung ke perusahaan besar yang membutuhkannya sebagai bahan mentah (sebagai subkontraktor).
4. Peranan Koperasi Dalam Pemasaran Di samping tiga fungsi yang telah diuraikan sebelumnya, masih ada peranan koperasi yang dapat di tonjolkan, yaitu: Mempersingkat saluran pemasaran, baik pasar pembelian maupun pasar penjualan, sehingga marjin yang dikeluarkan oleh barang tersebut bagi penyalurnya dapat dihemat.Dengan kata lain, harga barang dapat lebih murah atau dapat meningkatkan laba koperasi. Hal ini juga dapat dilakukan dengan mengganti fungsi penyaluran yang biasanya dilakukan oleh nonkoperasi. Agar para pengrajin, petani, dan produsen anggota koperasi tidak hanya menggantungkan pada suatu usaha/ satu komoditi, maka koperasi harus mengembangkan diversifikasi produk yang dihasilkan. Cara-caranya antara lain dengan pemberian penyuluhan kepada anggota, mengerjakan pascapanen, mengadakan koordinasi dengan instansi terkait.
Harga jual yang lebih baik Informasi pasar, baik pasar input maupun pasar output/ produk jadi, kepada anggota harus sederhana dan cepat. Informasi ini dapat berwujud: Harga jual yang lebih baik Kualitas dan jenis barang yang disenangi konsumen/ calon konsumen. Lokasi daerah calon pelanggan. Informasi cara menghemat biaya pemasaran. Informasi sumber bahan baku, harga, dan kualitas yang baik dan murah. Lain-lain yang berkaitan dengan pemasaran barang: daya beli, waktu pembelian, masa-masa kebutuhan, dan sebagainya. Lihat hasil penelitian: Sukamdiyo (1991: Bantuan Modal, Teknologi, dan Pemasaran) para Anggota Kopinkra di Kabupaten Klaten. Thesis. Fakultas Pasca Sarjana. UNPAD. Bandung. Hal. 11.
CONCLUSION SUGGESTION Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk memahami tentang pemasaran dalam koperasi yang baik. Namun kami sadar bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan bantuan pembaca untuk memberikan sarat, kritik, dan masukan agar tugas ini bisa menjadi lebih baik lagi. Terima kasih atas perhatiannya, kami tunggu saran dari pembaca. Pemasaran merupakan aktivitas yang penting bila dibandingkan dengan aktivitas lainnya pada suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena berhasil atau tidak berhasilnya perusahaan dalam berusaha, tergantung pada berhasil tidaknya perusahaan dalam menjual hasil produksinya. Semakin besar jumlah produksi yang terjual semakin besar harapan memperoleh keuntungan yang menjadi tujuan utama perusahaan. Jadi pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam suatu masyarakat, khususnya bagi perusahaan yang bersangkutan.
BIBLIOGRAPHY Winardi (1980). Asas-asas Marketing, Penerbit Alumni. Bandung. Kottler, Phillip (1980). Marketing Managemen. Analysis, Planning, and Control, Prentice Hall. International editions. New Yersey. Fourth editions. Lihat hasil penelitian: Sukamdiyo (1991: Bantuan Modal, Teknologi, dan Pemasaran) para Anggota Kopinkra di Kabupaten Klaten. Thesis. Fakultas Pasca Sarjana. UNPAD. Bandung. Hal. 11.
SEKIAN THANK YOU