MATA MERAH VISUS NORMAL
Merah pada Mata Inflamasi akut Dilatasi pemb. darah konjungtiva Ruptur pemb. darah Deposit darah
Pterigium Pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva
Etiologi Iritasi kronis Sinar matahari Udara panas
Gejala klinis Mata merah Mata Iritatif Astigmat
Pterigium Pseudopterigium
Terapi Steroid Dekongestan Eksisi Kaca mata pelindung
Pinguekula Degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva
Etiologi Sinar matahari Debu Udara panas
Terapi Tidak diberikan terapi Antiinflamasi
Hematoma subkonjungtiva Episkleritis Skleritis
Hematoma subkonjungtiva Definisi Ekstravasasi+deposisi sel darah di subkonjungtiva
HEMATOMA SUBKONJUNGTIVA
Etiologi Umur Hipertensi Arteriosklerosis Konjungtivitis hemoragik Anemia Pemakaian antikoagulan Batuk rejan
Terapi Perdarahan hilang dalam 1-3 minggu
Episkleritis Peradangan Fibrovaskuler
Gejala klinis Mata kering Mengganjal Konjungtiva udem
Terapi Vasokonstriktor Kortikosteroid eye drops Simtomatik
Skleritis Penyakit fibroblas Pasca herpes Sifilis Gout
Nodular sklerotik Nekrotikans sklerotik
Gejala klinis Mata merah Berair Fotofobia Visus menurun
Terapi Antiinflamasi steroid atau nonsteroid Imunosupresif
Konjungtivitis Bakteri Konjungtivitis Virus Alergi
Diagnosa Banding Etiologi Manifestasi Virus Bakteri Fungus dan parasit Alergi Purulen Non purulen Sekret Sedikit Banyak Air mata Sedang Gatal Hebat Injeksi Umum Lokal Nodul pre-aurikular Sering Jarang Pewarnaan Monosit Biasanya Eosinofil Swab Limfosit PMN Negatif Sakit tenggorokan dan panas yang menyertai Kadang Sumber: Ilmu Penyakit Mata FKUI, 2008
Konjungtivitis Definisi Radang konjungtiva Etiologi Bakteri Alergi Virus
Gejala Klinis Injeksi konjungtiva Lakrimasi Sekret di pagi hari Pseudoptosis Hipertrofi papil Pseudomembran
Konj.Bakteri Bakteri Non Gonore Gonore K.Angular Dan Konj non angular 1. gonore infantum 2. gonore adultorum K.Angular Dan Konj non angular
Konjungtivitis bakterial
Non gonore Konj.Angular Basil Moraxella axenfeld Kantus interpalpebra Ekskoriasi kulit
Terapi Antibiotik
Konj.Non angular Meningokokus S.aureus S.pneumoniae H.influenzae E coli
Gonore Gonore infantum > 10 hari Sekret purulen Subkonjungtiva bleading Konjungtiva udem Penularan dari jalan lahir
Gonore adultorum Dewasa Penularan dari kelamin sendiri
KONJUNGTIVITIS VIRUS Demam faringokonjungtivitis Konjungtivitis varissela zoster Keratokonjungtivitis epidemi Konjungtivitis inklusi Konjungtivitis Herpetik Trakoma
Konjungtivitis Viral
Demam faringokonjungtivitis Adenovirus tipe 3 atau 7 Droplet Kolam renang Self limiting disease
Gejala klinis Febris Faringitis Konjungtivitis
Terapi Lubrikasi Astringen Kompres Antibiotik steroid topical
Keratokonjungtiva epidemi Adenovirus 8 dan 19 Mudah menular Masa inkubasi 8 - 9 hari Masa infeksius 14 hari
Gejala klinis Mata berair Kelilipan Perdarahan subkonjungtiva Folikel subkonjungtiva Pseudomembran Kelenjar preauricular membesar
Terapi Antivirus Lubrikasi Astringen Kompres Antibiotik Steroid topical
Konjungtivitis herpetik Vesikel Kelopak Konjungtiva Periorbita
Gejala klinis Infeksi unilateral Iritasi Sekret mukoid Nyeri dan fotofobia ringan Pembesaran kelenjar preaurikular Nyeri tekan
Konjungtivitis varisela zoster Posterior ganglionitis akut Ganglion gaseri nervus trigeminus
Gejala klinis Hiperemi Vesikel Pseudomembran atau papil Pembesaran kelenjar preaurikuler
Terapi Kompres dingin Acyclovir 400 mg/hari selama 5 hari Analgetik
Konjungtivitis inklusi Penyakit okulogenital Infeksi klamidia
Penyakit kelamin (uretra prostat, servik dan epitel rektum) Endemik (Swimming pool konjungtivitis)
Pada bayi 3 - 5 hari setelah kelahiran Konjungtivitis purulen
Dewasa Hiperemis konjungtiva Kemotik pseudomembran Folikel Hipertropi papil Pembesaran kelenjar preaurikular
Trakoma Konjungtivitis folikular kronis Chlamydia trachomatis
Masa inkubasi 5- 14 hari Kontak langsung dengan sekret, handuk, saputangan
Konjungtivitis Alergi Cobble Stone Palpebra Vernal Limbal Tratan Dot Flikten Hipersensitivitas
Konjungtivitis alergi Reaksi alergi non infeksi Reaksi cepat dan Reaksi lambat
Etiologi Obat Bakteri Toksik
Konjungtivitis vernal Bentuk palpebra konjungtiva tarsal superior cobble stone dengan sekret mukoid Konjungtiva tarsal hiperemis dan edema
Bentuk Limbal Hipertropi papil pada limbus superior Trantas dot Jar. Hiperplastik gelatin
Konjungtivitis flikten Konjungtiva nodular Alergi terhadap bakteri Antigen tertentu Pada gizi kurang
Referensi George M. Bohigian.M.D...”handbook of external disease of the eye”. New jersey. Slack incorporated. Edisi ketiga. 1987.p.19. Ilyas S., 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata edisi ke-3. Jakarta : Balai PenerbitFKUI. PERDAMI. 2006. Ilmu Penyakit Mata untuk Dokter Umum & Mahasiswa Kedokteran Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum, Edisi 14, Cetakan I, Widya Medika, Jakarta,2000.