TRI YULIANA AYU PERTIWI IMPLIKATUR OLEH: TRI YULIANA AYU PERTIWI 1405122691
IMPLIKATUR Istilah implikatur dipakai oleh Grice (1975) untuk menerangkan apa yang mungkin diartikan, disarankan, atau dimaksudkan oleh penutur, yang berbeda dengan apa yang sebenarnya , dikatakan oleh penutur.
Contoh: “Panas di sini bukan?” Implikatur dipakai untuk memperhitungkan apa yang disarankan atau apa yang dimaksud oleh penutur sebagai hal yang berbeda dari apa yang dinyatakan secara harfiah (Brown dan Yule, 1983;31) Contoh: “Panas di sini bukan?” Jika kita lihat konteks wacana tersebut, maka secara implisit penutur menghendaki agar mesin pendingin dihidupkan atau jendela dibuka.
Menurut Grice (1975), dalam pemakaian bahasa terdapat implikatur yang disebut implikatur konvensional. Implikatur konvensional ditentukan oleh kata-kata yang dipakai. Contoh: “Dia orang bugis, oleh karena itu dia pemberani” Pada contoh wacana tersebut penutur tidak secara langsung menyatakan bahwa suatu ciri (pemberani) disebabkan oleh ciri lain (jadi orang Bugis), tetapi bentuk ungkapan yang dipakai secara konvensional berimplikasi bahwa hubungan seperti itu ada.
Yang lebih menarik bagi penganalisis wacana adalah pengertian implikatur percakapan yang diturunkan dari asas umum percakapan ditambah sejumlah petuah yang biasanya dipatuhi oleh penutur. Asas umum itu disebabkan Asas Kerja Sama (cooperative Principle), yang oleh Grice dikemukakan sebagai berikut: berikanlah sumbangan Anda pada percakapan sebagaimana diperlukan, pada tahap terjadinya, oleh tujuan yang diterima atau arah petukaran pembicaraan yang Anda terlibat di dalamnya.
Bidal kuantitas Bidal kualitas Bidal hubungan Bidal cara Dalam penerapannya, prinsip kerja sama tersebut ditopang oleh seperangkat asumsi yang disebut bidal-bidal percakapan , yaitu: Bidal kuantitas Bidal kualitas Bidal hubungan Bidal cara
Pendapat Leech Pendapat Grice Ditolak Oleh Menurut Leech, prinsip kerja sama Grice yang dijabarkan dalam beberapa bidal di atas tidak selalu dapat diikuti. Dalam pragmatik, komunikasi bahasa merupakan gabungan anatara tujuan ilokusi dan tujuan sosial. Dalam komunikasi bahasa, di samping menyampaikan amanat dan bertindak tutur, kebutuhan dan tugas penutur adalah menjadi agar percakapan berlangsung lancar, tidak macet, tidak sia-sia dan hubungan sosial antara penutur dan pendengar tidak terganggu
Contoh: Eka : ada yang mengambil uang saya? Julia : bukan saya! Pelanggaran maksim hubungan dalam jawaban Julia disebabkan oleh implikatur di dalam ujaran Eka, sebuah implikatur tak langsung yang dimotivasi oleh sopan santun. Jadi, sasaran jawaban julia adalah implikatur bukan ujaran Eka yang sesungguhnya diucapkan.
Dapat memberikan penjelasan makna atau fakta-fakta kebahasaan yang tidak terjangkau oleh teori-teori linguistik Dapat memberikan penjelasan yang tegas tentang perbedaan lahiriah dari apa yang dimaksud si pemakai bahasa Manfaat Implikatur Dapat memberikan pemerian semantik yang sederhana tentang hubungan klausa yang dihubungkan dengan kata penghubung yang sama Dapat memerikan berbagai fakta yang secara lahiriah kelihatan tidak berkaitan, malah berlawanan (seperti metafora)
Sesuatu implikatur percakapan dapat dibatalkan dalam hal tertentu Ciri-ciri Implikatur Sesuatu implikatur percakapan dapat dibatalkan dalam hal tertentu Biasanya tidak ada cara lain untuk mengatakan apa yang dikatakan dan masih mempertahankan implikatur yang bersangkutan. Implikatur percakapan mempersyarartkan pengetahuan terlebih dahulu akan arti konvensional dari kalimat yang dipakai Kebenaran dari isi sesuatu implikatur percakapan bukanlah tergantung pada kebenaran apa yang dikatakan
Ego:. Jon, ke kampus kita hari ini Ego: Jon, ke kampus kita hari ini? Joni : Iya goo, kita masuk dengan pak mangatur.