PERKEMBANGAN TEORI ATOM Apa yang terjadi jika materi dibagi secara terus menerus ? Ada 2 pendapat : 1. Aristoteles berpendapat jika materi dibagi secara terus menerus akan menghasilkan pembagian yang kontinyu. 2. Demokritus berpendapat, jika materi dibagi maka akan menghasilkan pembagian yang diskontinyu. Artinya pada suatu saat akan dihasilkan materi yang tidak dapat dibagi lagi. Bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi disebut atom. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA By farid Qim Iya yogyakarta
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA Atom : bagian terkecil dari materi yang masih memiliki sifat materi tersebut Partikel terkecil dari unsur : atom atau molekul Partikel unsur yang berupa molekul : O2, N2, H2, F2, Cl2, Br2, I2 Partikel terkecil dari senyawa : molekul atau ion. Partikel terkecil dari unsur besi adalah atom besi Partikel terkecil dari unsur emas adalah atom emas By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA Bagian terkecil dari air (H2O) dinamakan molekul Bagian terkecil dari gula (C12H22O11) dinamakan molekul Molekul = bagian terkecil dari senyawa yang masih memiliki sifat senyawa tersebut Senyawa = zat tunggal yang tersusun dari atom berbeda jenis. Unsur = zat tunggal yang tersusun dari atom yang sama By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Perkembangan model atom tersebut diterangkan sebagai berikut: Teori Atom Dalton John Dalton pada tahun 1808 mengungkapkan sebagai berikut: Semua materi mempunyai bagian terkecil yang disebut atom. Atom tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Atom-atom suatu unsur sama dalam segala hal, tetapi berbeda dengan atom-atom unsur lain. Reaksi terjadi karena adanya pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan antar atom By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA Kelemahan teori atom dalton: Tidak dapat menjelaskan gejala listrik dari materi Ditemukan partikel yang lebih kecil dari atom, yaitu partikel katoda (elektron) dengan massa 9,11 x 10-28 gram jauh lebih ringan dibanding massa atom yang paling sederhana yaitu atom Hidrogen. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
Partikel penyusun atom Massa eksak (gram) sma atau amu Muatan eksak (coulomb) sme Elektron Proton Neutron 9,1100 x 10-28 1,6726 x 10-24 1,6750 x 10-24 1 -1,6 x 10-19 +1,6 x 10-19 -1 +1 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA NAMA PARTIKEL Simbol Muatan Massa (amu) Proton Elektron netron p e n +1 -1 1 By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA Teori Atom Thomson Sir J. J. Thomson tahun 1897 Atom merupakan bola yang bermuatan positif pada tempat tertentu ada elektron yang bermuatan negatif. Atom terdiri dari partikel bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron, bagaikan kismis dalam roti kismis. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA 1. Dengan menggunakan alat penyemprot, minyak disemprotkan sehingga membentuk tetesan-tetesan kecil. Sebagian tetes minyak akan melewati lubang pada pelat atas dan jatuh karena tarikan gravitasi. 2. Dengan menggunakan teropong, diameter tetes minyak dapat ditentukan, sehingga massa tetes minyak dapat diketahui. 3. Radiasi sinar X akan mengionkan gas di dalam silinder. Ionisasi akan menghasilkan elektron. Elektron tersebut akan melekat pada tetes minyak, sehingga tetes-tetes minyak menjadi bermuatan listrik negatif. Ada yang menyerap satu, dua atau lebih elektron. Jika pelat logam tidak diberi beda potensial, tetes-tetes minyak tetap jatuh karena pengaruh gravitasi. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA 4. Jika pelat logam diberi beda potensial dengan pelat bawah sebagai kutub negatif maka tetes minyak yang bermuatan negatif akan mengalami gaya tolak listrik. Sesuai dengan hukum Coulomb, tetes minyak yang mengikat lebih banyak elektron akan tertolak lebih kuat. Pergerakan tetes minyak dapat diamati menggunakan teropong. Dengan mengatur beda potensial, tetes minyak dibuat mengambang. Dalam kedaan seperti itu berarti gaya tarik gravitasi sama dengan gaya tolak listrik. 5. Dengan mengetahui massa tetes minyak dan beda potensial yang digunakan, maka muatan tetes minyak dapat ditentukan. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA Milikan menemukan bahwa muatan tetes-tetes minyak selalu merupakan kelipatan bulat dari suatu muatan tertentu, yaitu 1,602 coulomb. Milikan menyimpulkan bahwa muatan tersebut adalah muatan dari satu elektron. Perbedaan muatan antar tetesan terjadi karena satu tetesan dapat mengikat 1, 2, 3, atau lebih elektron. Muatan e = 1,602 x10-19 coulomb Dengan mengetahui besarnya muatan elektron, harga massa elektron dapat dihitung. Bagaimana caranya? Pertama, masukkan harga muatan elektron ke dalam persamaan angka banding e/m yang ditemukan Thomson. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA e/m = 1,76 x 108 C/g Menurut hasil percobaan Milikan muatan e = 1,6x10-19 C, maka massa elektron (m) adalah: Massa 1 elektron = 0,00054859 sma Massa 1 proton = 1,672 x 10-24 gram = 1 sma Massa 1 neutron = 1,675 x 10-24 gram = 1 sma By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA Teori Atom Rutherford Ernest Rutherford tahun1911 mengungkapkan model inti untuk suatu atom Pada model ini digambarkan atom sebagai ruangan kosong dengan inti yang padat mengandung muatan positif terletak di pusat. Teori atom Rutherford menerangkan sebagai berikut : Massa atom terpusat pada inti atom. Elektron beredar mengelilingi inti pada jarak yang relatif jauh dari inti. Ukuran atom sekitar 10-8 cm dan inti atom 10-13 cm By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA Teori Atom Bohr Bohr mengungkapkan sebagai berikut : Elektron dengan jumlah energi tertentu akan tetap ada pada tingkat energi tertentu. Elektron dapat pindah dari tingkat energi yang satu ke yang lain dengan melepaskan atau menyerap energi. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA Berdasarkan teori atom Rutherford dan teori kuantum Planck, Bohr mengajukan postulat tentang model atom, yaitu: 1). Elektron-elektron dalam suatu atom mengelilingi inti pada lintasan tertentu yang disebut lintasan stasioner. Pada lintasan ini, elektron tidak menyerap atau melepaskan energi. 2). Elektron akan melepaskan energi (berupa foton) jika elektron tersebut berpindah ke lintasan yang lebih rendah tingkat energinya, dan elektron akan menyerap energi jika berpindah ke lintasan dengan tingkat energi lebih tinggi (lintasan lebih luar). By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA Perpindahan electron dari kulit dalam ke kulit luar disebut eksitasi (excitation) elektron menyerap energi Perpindahan elektron dari keadaan eksitasi ke keadaan semula disebut transisi elektron memancarkan energi. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA + n1 n2 n3 E1 E2 E3 M L K E1 < E2 < E3 Lintasan pertama (lintasan yang paling dekat dg inti , n=1) dinamai kulit K Lintasan ke 2 (n=2) dinamai kulit L Lintasan ke 3 (n=3)dinamai kulit M dst By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA Teori Bohr: Orbit elektron Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada tingkat energi atau kulit elektron tertentu. Teori Atom Modern Orbital = daerah disekitar inti dengan kemungkinan ditemukan elektron terbesar By Farid Qim Iya YOGYAKARTA
By Farid Qim Iya YOGYAKARTA Teori atom modern Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada tingkat energi atau kulit elektron tertentu. Suatu kulit terdiri atas satu atau lebih sub kulit dan setiap sub kulit terdiri atas satu atau lebih orbital. Orbital menggambarkan awan elektron yang mempunyai bentuk-bentuk tertentu atau daerah ruang yang ditempati elektron dalam jumlah tertentu. By Farid Qim Iya YOGYAKARTA