Pertemuan 2 TEORI KOMUNIKASI
Buku TEORI KOMUNIKASI Pengarang: Stephen W. LittleJohn. Karen A.Foss Penerbit : Salemba Humanika TEORI KOMUNKASI Pengarang: Morissan,M.A Dr.Andy Corry Wardhany Penerbit :Ghalia Indonesia
MEMAHAMI ILMU DAN TEORI KOMUNIKASI Pertemuan 2 MEMAHAMI ILMU DAN TEORI KOMUNIKASI
TEORI ?
Perbedaan teori yang disusun oleh orang awam dan ilmuwan Ilmuwan atau ahli komunikasi Orang awam akan menyusun teori berdasarkan perkiraan (guesswork) atas pengamatan, pengalaman dalam kehidupan yang dialaminya sehari-hari Teorinya disusun secara ilmiah berdasarkan pengamatan (observasi) yang disusun secara sistematis dan langkah langkah tertentu.
Komunikasi ?
Karena komunikasi sifatnya komplek Karena komunikasi sifatnya komplek. Maka mencari teori komunikasi terbaik bukanlah tindakan yang bermanfaat karena ilmu komunikasi pada dasarnya mencakup lebih dari satu aktivitas.
Dan tidak ada teori yang menjelaskan teori yang persis sama mengenai komunikasi. Teori teori ini berbeda karena memiliki perspektif/cara pandang yang berbeda dalam melihat komunikasi (baca: Tradisi komunikasi. Pertemuan ke-3)
Istilah “teori Komunikasi” Memiliki dua pemahaman. Teori komunikasi sebagai teori tunggal “Teori komunikasi” mengacu pada sejumlah ide atau gagasan yang terkait dengan proses komunikasi.
Elemen Komunikasi Komunikator Enkoding Pesan Saluran Dekoding (menafisrkan pesan) Komunikan Umpan Balik Gangguan
Jenis-jenis Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan Ilmiah: objektifitas-standarisasi-generalisasi-bebas nilai Ilmu pengetahuan Humanis/Sosial; bersifat lebih pada pengamatan yang bersifat interpretasi kreatif.Bertujuan memahami respon subjektif individu. Biasanya ilmuwannya menekankan pada kasus-kasus individu daripada teori-teori yang dihasilkan.
Ilmu pengetahuan ilmiah Ilmu pengetahuan Humanis Ilmu pengetahuan sosial Fokus pada dunia yang ditemukan Berfokus dalam menemukan seseorang Fokus pada pola pola perilaku manusia Mencari persetujuan persetujuan umum Mencari interpretasi-interpretasi pengganti Manusia sebagai obyek penelitian Bebas nilai Penuh dengan nilai subjektif dari peneliti. Ada objektifitas dalam pengamatan pola perilaku dan bersaman juga ada interpretasi di sini Bersifat objektif, standarisasi dan generalisasi.sehingga menghasilkan sesuatu yang identik dalam kondisi yg bagaimanapun subjektif Cocok untuk yang berhubungan dengan keadaan alam. Sesuai untuk bidang seni, pengalaman pribadi dan nilai-nilai.