Naftalia Gresica Saragih XII IPA 2 BIOLOGI Naftalia Gresica Saragih XII IPA 2
KULTUR JARINGAN Definisi : suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Teknik kultur jaringan memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan secara vegetatif. Syarat : 1. Media a. Media Padat : Padatan gel, seperti agar, dimana nutrisi dicampurkan pada agar b. Media Cair : Tenang atau dalam kondisi selalu bergerak, tergantung kebutuhan komposisi media yang digunakan dalam kultur jaringan dapat berbeda komposisinya. c. Murashige &Skoog (MS) : cukup memenuhi unsur hara makro, mikro dan vitamin untuk pertumbuhan tanaman. tidak terdapat zat pengatur tumbuh (ZPT) oleh karena itu ZPT ditambahkan pada media (eksogen) ZPT atau hormon tumbuhan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Interaksi dan keseimbangan antara ZPT yang diberikan dalam media (eksogen) dan yang diproduksi oleh sel secara endogen menentukan arah perkembangan suatu kultur. Penambahan hormon tumbuhan atauzat pengatur tumbuhan pada jaringan parenkim dapat mengembalikan jaringan ini menjadi meristematik kembali dan berkembang menjadi jaringan adventif tempat pucuk, tunas, akar maupun daun pada lokasi yang tidak semestinya.Proses ini dikenal dengan peristiwa dediferensiasi. Yang ditandai dengan peningkatan aktivitas pembelahan, pembesaran sel, dan perkembangan jaringan.
2. Metode a. Perbanyakan tunasdari mata tunas apikal b 2. Metode a. Perbanyakan tunasdari mata tunas apikal b. Melalui pembentukan tunas adventif c. Embrio genesisi siosismatik 3. Tipe jaringan (sebagai eksplan) 1. Jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) sehingga memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi. Contoh : Tunas apikal, tunas aksiler, bagian tepi daun ujung akar, maupun kambium batang. 2. Jaringan parenkim, yaitu jaringan penyusun tanaman muda yang sudah mengalami diferensiasi dan menjalankan fungsinya. Contoh : Daun yang sudah berfotosintesis dan jaringan batang atau akar yang sebagai tempat cadangan makanan.
Keuntungan : Pengadaan bibit tidak tergantung musim Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (darii satu mata tunas yang sudah respon dalam 1tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit) Bibit yang dihasilkan seragam Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu) Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan Lainnya Kekurangan : Kekurangan Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan terhadap hama penyakit dan udara luar Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan dinilai mahal dan sulit. Membutuhkan modal ivestasi awal yang tinggi untuk bangunan (laboratorium khusus), peralatan dan perlengkapan. Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk mengerjakan perbanyakan kultur jaringan agar dapat memperoleh hasil yg memuaskan Produk kultur jaringan pd akarnya kurang kokoh