PERENCANAAN AGREGAT Bab 6.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
Advertisements

Pengelolaan permintaan dan perencanaan produksi
BAB 4 PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT
Contoh perhitungan Agregat
PERTEMUAN 7 ANGGARAN PERSEDIAAN.
INDEKS MUSIMAN DAN GERAKAN SIKLIS
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
Perencanaan Agregat MODUL 8 Metoda Perencanaan Agregat
Harga Pokok Proses-Pengantar
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
PENGANTAR ILMU EKONOMI MIKRO
PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
MANAJEMEN PERSEDIAAN Heizer & Rander
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
MODEL TRANSPORTASI.
LINEAR PROGRAMMING METODE GRAFIK
ANGGARAN PENJUALAN.
f0 MODUL 10 – 1/ 17 MODUL 10 PERSEDIAAN (3/3)
PENENTUAN HARGA TRANSFER
ANGGARAN BIAYA VARIABEL
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
MODUL 06 – 1/ 17 MODUL 06 PERENCANAAN AGREGAT (2/2)
BAB 4 PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT
PERENCANAAN KAPASITAS DAN AGREGAT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
MANUFACTURING RESOURCE PLANNING
MATA KULIAH : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
AKUNTANSI MANAJEMEN SOAL KUIS.
AKUNTANSI MANAJEMEN SOAL KUIS.
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT
Pertemuan XII Penjadualan Operasi dan Pemeliharaan
MANAJEMEN PERSEDIAAN Bab 7.
Pengelolaan Permintaan dan Perencanaan Produksi
ASSALAMUALAIKUM.
METODE TRANSPORTASI Suplemen 3.
BAB 3 PERILAKU BIAYA Pertemuan 3 & 4 – Minggu 2
PERENCANAAN SDM.

Anggaran Produksi.
MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
MEKANISME PASAR.
PERMINTAAN ATAS FAKTOR PRODUKSI
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
Perencanaan dan Kapasitas Agregat
Perencanaan dan Kapasitas Agregat
ANGGARAN PENJUALAN Oleh : wahyudin.
Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Pasar dan Pemasaran)
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
PERTEMUAN IV HARGA POKOK PESANAN MASALAH WIP AWAL
Manajemen Persediaan (Inventory Management)
perencanaan laba: ANALISIS BIAYA – TITIK IMPAS (BEP)
NILAI MARGINAL EKONOMI MANAJERIAL
METODE PERAMALAN UNTUK MANAJEMEN
Anggaran Variabel 7th Lecture.
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
Analisis prilaku biaya
STRATEGI PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI (AGREGAT)
Kelompok 2 munajah dewi raja gukguk Lela martina Oktavia rahmayati
PERENCANAAN AGREGAT.
Oleh : Keti Purnamasari, S.E.,M.Si
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
VIII. Penentuan Biaya Pesanan
BAB - 5 PERENCANAAN AGREGAT
PERENCANAAN SDM.
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
Anggaran Produksi.
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
Operations Research Linear Programming (LP)
PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)
Transcript presentasi:

PERENCANAAN AGREGAT Bab 6

Perencanaan agregat Tujuan perencanaan agregat adalah mengembangkan suatu rencana produksi secara menyeluruh yang fisibel dan optimal Menentukan strategi untuk memenuhi prakiraan permintaan dengan cara menyesuaikan rata-rata produksi, tingkat penggunaan tenaga kerja, tingkat persediaan, lembur, kerjasama (subkontrak), atau variabel lain yang dapat dikendalikan. Tidak saja dilakukan untuk industri pengolahan, tetapi juga dapat dilakukan untuk industri jasa. EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Metode perencanaan agregat Pendekatan intuitif Manajemen biasanya menggunakan rencana yang sama dari tahun ke tahun, penyesuaian dilakukan dengan intuisi hanya sekedar untuk memenuhi permintaan baru Pendekatan matematika Dilakukan dengan menggunakan teori-teori seperti: pemrograman linier, kaidah keputusan linear, model koefisien manajemen, metoda transportasi, simulasi, dan sebagainya Metoda tabel dan grafik Mudah untuk dimengerti dan digunakan. Pendekatannya biasanya dilakukan dengan cara uji coba (trial and error). EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Strategi perencanaan agregat Melakukan variasi tingkat persediaan Melakukan variasi jam kerja Melakukan variasi jumlah tenaga kerja Subkontrak Menggunakan pekerja paruh waktu Mempengaruhi permintaan Pemesanan tertunda selama periode permintaan tinggi EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Strategi variasi tingkat persediaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Kekurangan produksi (dipenuhi dengan persediaan) Kelebihan produksi (disimpan sebagai persediaan) Periode Permintaan Tingkat produksi EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Strategi variasi jam kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Penambahan jam kerja Pengurangan jam kerja Periode Permintaan Tingkat produksi pada jam kerja normal EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Strategi variasi jumlah TK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Penambahan TK Pengurangan TK Periode Permintaan Tingkat produksi pada jumlah TK tertentu EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Subkontrak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Dipenuhi melalui subkontrak Periode Permintaan Kapasitas produksi perusahaan Harga pokok produksi menjadi lebih tinggi, karena adanya marjin laba yang diberikan kepada subkontraktor. Memberi kesempatan pesaing untuk maju. Adanya risiko karena tidak dapat secara langsung mengontrol mutu produk ataupun pemenuhan jadwal pengiriman. EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Menggunakan pekerja paruh waktu Pekerja paruh waktu dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja berketerampilan rendah, seperti di restoran dan supermarket. Biaya yang rendah karena tidak harus mengeluarkan biaya tunjangan seperti halnya bagi karyawan tetap. Lebih fleksibel dalam penggunaan tenaga kerja, karena hanya dipergunakan pada saat-saat tertentu, yang tidak saling mengikat. Kelemahan: perputaran tenaga kerja tinggi, biaya pelatihan tinggi, dapat berpengaruh pada konsistensi mutu, tenaga kerja tidak tersedia pada saat diperlukan. EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Mempengaruhi permintaan Shifting demand Tingkat produksi normal Permintaan Lifting demand EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo Periode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Pesanan tertunda Pesanan tertunda (back-order) adalah pemesanan barang atau jasa yang diterima perusahaan tetapi baru dipenuhi kemudian setelah perusahaan mempunyai persediaan. Dilakukan oleh perusahaan mail-order atau perusahaan yang memproduksi barang-barang yang kompleks atau bernilai tinggi; serta untuk perusahaan jasa tertentu, seperti reparasi yang sulit, jasa konsultasi, dan pelayanan kesehatan. Tidak dapat dilaksanakan untuk perusahaan yang menjual barang-barang konsumsi dan perusahaan yang memberikan jasa rutin, seperti restoran, bioskop, dan transportasi umum. Keuntungan strategi ini, dapat menghindari lembur dan tetap menjaga kapasitas produksi yang konstan. Hanya dilakukan jika permintaan lebih tinggi dari penawaran. EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Data kasus PT Arwana Sport Bulan Prakiraan permintaan Jumlah hari kerja Januari 1.500 20 Februari 19 Maret 1.400 22 April 1.700 21 Mei 1.900 Juni 2.000 Biaya-biaya yang terkait dengan produksi dan persediaan: Biaya tenaga kerja (per orang/hari) Rp 20.000 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo Biaya penyimpanan persediaan (per unit/bulan) Rp 1.000 Biaya marginal subkontrak (per unit) Rp 5.000 Biaya pe nambahan tenaga kerja (per orang) Rp 50.000 Biaya pengurangan tenaga kerja (per orang) Rp 100.000 Jam kerja per hari 8 jam Rata-rata produksi per unit 2 jam-org Persediaan awal

Tiga alternatif strategi 1) Melakukan variasi tingkat persediaan, dengan cara mempertahankan rata-rata tingkat produksi yang tetap dan menyimpan kelebihan produksi pada periode tertentu dimana terjadi permintaan tinggi untuk digunakan pada periode permintaan rendah. Dalam alternatif ini tidak ada lembur, tidak ada penambahan tenaga kerja atau subkontrak dengan pihak lain. 2) Melakukan variasi jumlah tenaga kerja, dengan cara menambah atau mengurangi jumlah tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pada bulan yang bersangkutan. Alternatif kedua ini membatasi diri untuk tidak melakukan penambahan atau pengurangan jam kerja maupun subkontrak. 3) Mempertahankan jumlah karyawan sesuai dengan tingkat permintaan terendah dan memenuhi kebutuhan permintaan selebihnya dengan cara subkontrak. Alternatif ini juga tidak melakukan lembur, maupun pekerja paruh waktu. EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Analisis alternatif 1 Strategi variasi tingkat persediaan Bulan Prakiraan permintaan Jumlah hari kerja produksi Perubahan persediaan Akumulasi 1 2 3 4 5 6 Januari 1.500 20 1.600 100 Februari 19 1.520 120 Maret 1.400 22 1.760 360 480 April 1.700 21 1.680 -20 460 Mei 1.900 -140 320 Juni 2.000 -320 10.000 125 1.480 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Analisis aternatif 2 Strategi variasi jumlah tenaga kerja Bulan Prakiraan permintaan Jumlah hari kerja TK yang diperlukan Penambahan TK (orang) Pengurangan 1 2 3 4 5 6 Januari 1.500 20 19 Februari Maret 1.400 22 16 April 1.700 21 Mei 1.900 Juni 2.000 24 10.000 125 122 9 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Analisis alternatif 3 Strategi subkontrak Bulan Prakiraan permintaan Jumlah hari kerja produksi Persediaan Subkontrak 1 2 3 4 5 6 Januari 1.500 20 1.280 220 Februari 19 1.216 284 Maret 1.400 22 1.408 8 April 1.700 21 1.344 348 Mei 1.900 492 Juni 2.000 656 10.000 125 8.000 Biaya tenaga kerja = 16 x 125 x Rp20.000 = Rp 40.000.000 Biaya persediaan = 8 x Rp1.000 = Rp 8.000 Biaya subkontrak = 2.000 x Rp5.000 = Rp 10.000.000 Biaya pengurangan dan penambahan tenaga kerja = 4 x Rp50.000 + 4 x Rp100.000 = Rp 600.000 Jumlah = Rp 50.608.000 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Soal latihan Apabila manajemen Arwana Sport memiliki alternatif 4, yaitu: perusahaan menggunakan tenaga kerja tetap sejumlah 17 orang selama 6 bulan kekurangan produksi disubkontrakkan kepada pihak ketiga, dimana kemampuan subkontraktor maksimum hanya 400 unit per bulan permintaan yang tidak terlayani dianggap sebagai opportunity lost sebesar Rp 6.000 per unit Tentukan apakah alternatif ini lebih menarik dibandingkan ketiga alternatif sebelumnya atau tidak. (Catatan: data pendukung lihat pada buku hal.200) Bulan Prakiraan permintaan Jumlah hari kerja produksi Persediaan Subkontrak Kehilangan penjualan 1 2 3 4 5 6 Januari 1.500 20 1.360 140 Februari 19 1.292 208 Maret 1.400 22 1.496 96 April 1.700 21 1.428 176 Mei 1.900 400 Juni 2.000 172 10.000 125 8.500 1.324 EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo NP Biaya tenaga kerja = 17 x 125 x Rp 20.000 = Rp 42.500.000 biaya persediaan = 96 x Rp 1.000 = Rp 96.000 biaya subkontrak = 1.324 x Rp 5.000 = Rp 6.620.000 biaya kehilangan penjualan = 176 x Rp 6.000 = Rp 1.056.000 Jumlah = Rp 50.272.000

Penyelesaian secara matematika Data Kasus PT Koala Utama Mei Juni Juli Prakiraan permintaan 300 320 350 Kapasitas produksi waktu reguler 200 lembur 50 subkontrak 80 70 90 Persediaan awal EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo Untuk memproduksi satu unit produk diperlukan biaya Rp 40.000 pada waktu reguler, Rp 60.000 pada waktu lembur, dan Rp 90.000 apabila disubkontrakkan. Biaya penyimpanan persediaan sebesar Rp 2.000 per unit/bulan. Diasumsikan persediaan awal pada bulan Mei sebesar 50 unit.

Penyelesaian dg metoda transportasi Produksi Permintaan Kapasitas tersedia Mei Juni Juli (dummy) Persediaan awal 2 4 50 Waktu reguler 40 42 44 200 Lembur 60 62 64 Subkontrak 90 92 94 10 70 80 Total permintaan 300 350 320 1040 Penyelesaian dg metoda transportasi EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo

Metode pemrograman linear Fungsi tujuan: Min. Z = 2X12 + 4X13 + 40X21 + 42X22 + 44X23 + 60X31 + 62X32 + 64X33 + 90X41 + 92X42 + 94X43 + 40X52 + 42X53 + 60X62 + 62X63 + 90X72 + 92X73 + 40X83 + 60X93 + 90X103 dengan pembatasan: X11 + X12 + X13 + X14  50 (persediaan awal, i = 1) X21 + X22 + X23 + X24  200 (waktu reguler Mei, i = 2) X31 + X32 + X33 + X34  50 (lembur Mei, i = 3) X41 + X42 + X34 + X44  80 (subkontrak Mei, i = 4) X52 + X53 + X54  200 (waktu reguler Juni, i = 5) X62 + X63 + X64  50 (lembur Juni, i = 6) X72 + X73 + X74  70 (subkontrak Juni, i = 7) X83 + X84  200 (waktu reguler Juli, i = 8) X93 + X94  50 (lembur Juli, i = 9) X103 + X104  90 (subkontrak Juli, i = 10) X11 = 50 (persediaan awal Mei, i = 1) X11 + X21 + X31 + X41 = 300 (permintaan Mei, j = 1) X12 + X22 + X32 + X42 + X52 + X62 + X72 = 350 (permintaan Juni, j = 2) X13 + X23 + X33 + X43 + X53 + X63 + X73 + X83 + X93 + X103 = 320 (Juli, j = 3) X14 + X24 + X34 + X44 + X54 + X64 + X74 + X84 + X94 + X104 = 70 (dummy, j = 4) Keterangan: Z = biaya total produksi Xij = produksi bulan j dengan menggunakan sumber produksi i EH - Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo