Analisis Regresi dan Korelasi Linear Kuliah 11
ILUSTRASI
Pengertian Regresi Analisis regresi merupakan studi ketergantungan satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Dengan maksud untuk meramalkan nilai variabel tidak bebas.
Analisis Regresi Linear
Analisis Regresi Linear
Analisis Regresi Linear
Analisis Regresi Linear
Analisis Regresi Linear
Analisis Regresi Linear
Analisis Regresi Linear
Tugas: Suatu penelitian diadakan oleh seorang pedagang eceran untuk menentukan hubungan antara biaya promosi mingguan dengan penjualan. Datanya dalam ribuan rupiah tercatat sebagai berikut: Carilah persamaan garis regresi untuk memprediksi penjualan per minggu dari biaya promosi Taksir penjualan mingguan bila biaya promosi 35 ribu rupiah Penjualan (Y) 64 61 84 70 88 92 72 77 Promosi (X) 20 16 34 23 27 32 18 22
Kolerasi Linier Memandang permasalahan mengukur hubungan antara kedua peubah X dan Y. Dalam suatu kasus, bila X adalah umur suatu mobil bekas dan Y nilai jual mobil tersebut, maka kita membayangkan nilai-nilai X yang kecil berpadanan dengan nilai-nilai Y yang besar. Analisis kolerasi mencoba mengukur kekuatan hubungan antara dua peubah demikian melalui sebuah bilangan yang disebut koefisien kolerasi.
Koefisien korelasi (r) : kuat lemahnya hubungan antara dua variabel. Besar koefisien korelasi : 0 – (+1) : korelasi positif (direct correlation) 0 – (–1) : korelasi negatif (inverse correlation) r = 0 antara 2 variabel tidak ada korelasi r = +1 antara 2 variabel berkorelasi positif sempurna r = -1 antara 2 variabel berkorelasi negatif sempurna
Y (+) Y (-) X X
Biasanya nilai r tidak persis 0, +1 atau –1. r = 0,7 – 1 (plus/minus) derajad hubungan : tinggi r = > 0,4 – < 0,7 (plus/minus) derajad hubungan : sedang r = > 0,2 – < 0,4 (plus/minus) derajad hubungan : rendah r = < 0,2 (plus/minus) dapat diabaikan
Tabel 1. Hasil panen Ikan bandeng dengan pemupukan menggunakan urea Pupuk (kg/ha): X Berat bandeng (kg/ha): Y 50 100 150 4.230 5.442 6.661 7.150 Jumlah 300 23.483 Rata-rata 75 5.870,75
Tabel 1. Hasil panen Ikan bandeng dengan pemupukan menggunakan urea Pupuk (kg/ha): X Berat bandeng (kg/ha): Y XY X2 Y2 50 100 150 4.230 5.442 6.661 7.150 272.100 666.100 1.072.500 2.500 10.000 22.500 17.892.900 29.615.364 44.368.921 51.122.500 Jumlah 300 23.483 2.010.700 35.000 142.999.685 Rata-rata 75 5.870,75
Tabel 1. Hasil panen Ikan bandeng dengan pemupukan menggunakan urea Pupuk (kg/ha): X Berat bandeng (kg/ha): Y XY X2 Y2 50 100 150 4.230 5.442 6.661 7.150 272.100 666.100 1.072.500 2.500 10.000 22.500 17.892.900 29.615.364 44.368.921 51.122.500 Jumlah 300 23.483 2.010.700 35.000 142.999.685 Rata-rata 75 5.870,75
Tabel 1. Hasil panen Ikan bandeng dengan pemupukan menggunakan urea Pupuk (kg/ha): X Berat bandeng (kg/ha): Y XY X2 Y2 50 100 150 4.230 5.442 6.661 7.150 272.100 666.100 1.072.500 2.500 10.000 22.500 17.892.900 29.615.364 44.368.921 51.122.500 Jumlah 300 23.483 2.010.700 35.000 142.999.685 Rata-rata 75 5.870,75
Penyelesaian :
Ada hubungan yang kuat antara tingkat pemupukan dengan hasil panen ikan bandeng Semakin tinggi tingkat pemupukan, semakin banyak pula hasil panennya