KULTUR KALUS Dina Purwanti 120081 Pamuji Raharjo 120081 Azizah Ratna Utami 120081 Riana Lisnawati 12008151
Kultur Kalus Tanaman dapat diperbanyak secara vegetatif menggunakan teknik kultur in-vitro dengan teknik kultur kalus atau kultur sel. Kultur kalus merupakan pemeliharaan bagian kecil tanaman dalam lingkungan buatan yang steril dan kondisi yang terkontrol.
Kalus Kalus adalah suatu kumpulan sel amorphous (tidak berbentuk atau belum terdiferensiasi) yang terjadi dari sel-sel jaringan yang membelah diri secara terus menerus secara in vitro atau di dalam tabung. Sel-sel penyusun kalus berupa sel parenkim yang mempunyai ikatan yang renggang dengan sel-sel lain. Kalus dapat dihasilkan dari potongan organ yang telah steril, di dalam media yang mengandung auksin dan kadang-kadang juga sitokinin.
Picture 1. Callus Nicotiana tabacum
Picture 2. Kalus daun kemangi
Tujuan kultur kalus adalah: Perbanyak klon tanaman melalui pembentukan organ dan embrio. Regenerasi varian – varian genetika. Mendapatkan tanaman bebas virus. Sebagai sumber untuk produksi protoplas. Sebagai bahan awal untuk kreopreservasi. Produksi metabolit sekunder. Biotransformasi
Jenis Massa Kalus Massa kalus ada 2 macam yaitu massa yang remah (friable) dan kompak. Bila massa kalus remah maka pemindahan kalus cukup dilakukan dengan menyendok kalus dengan spatula atau skapel langsung disubkultur ke media baru. Namun bila kalus kompak mesti dipindah ke petridish steril untuk dipotong-potong dengan skapel baru disubkultur ke media baru.
Jenis tanaman yang menghasilkan kalus : Dikotil berdaun lebar Monokotil Gymnospermae Pakis Moss
Bagian tanaman yang mudah berdiferensiasi dan menghasilkan kalus Embrio muda Hipokotil Kotiledon Batang muda
Induksi Kalus Kalus dapat diinduksi dengan pemberian ZPT auksin dan sitokinin, namun kebutuhannya berbeda-beda tergantung macam jaringan tanaman Kalus dapat diinisiasi dari hampir semua bagian tanaman, tetapi dari organ yang berbeda kecepatan pembelahan selnya berbeda pula
Tahap Kultur Kalus Picture 3. Induksi dan proliferasi kalus (1-2); Diferensiasi/(regenerasi tunas (3-4) dan Pembentukan plantlet induksi perakaran(5-6)
Contoh Kultur Wortel Eksplan: potongan wortel dekat lingkaran kambium Media MS, diberi hormon 2,4 D 1mg/L, sukrosa 30 gram/L, dan agar 8 gram/L. Diinkubasikan pada suhu 25derajat C, diberi cahaya Setelah 1 bulan dapat disubkulturkan
Optimasi Pertumbuhan Kalus Media yang digunakan dapat menggunakan media padat maupun cair Pada media cair, keuntungannya dapat digunakan untuk produksi massal, dan terbentuk embrio somatik yang terpisah sehingga lebih mudah di subkulturkan untuk inisiasi pertumbuhan plantlet Lingkungan diatur dengan ketersediaan oksigen tinggi, ketersediaan hara dan cahaya yang cukup
Aspek Anatomi Kalus Pada jaringan yang membentuk kalus, pembelahan sel tidak terjadi pada semua sel eksplan, hanya di lapisan periphery yang membelah terus menerus, shg terbentuk lapisan: Lapisan luar dengan sel-sel yang pecah Lapisan kedua terdiri dari dua lapisan sel dorman Lapisan dengan sel yang aktif membelah, terdiri dari 1-6 lapis sel Lapisan tengah (core) yang selnya tidak membelah
Kemampuan pembentukan kalus dari jaringan dipengaruhi: Umur fisiologi dari jaringan waktu diisolasi Media dan kondisi kultur yang cocok Bagian tanaman yang dipakai Jenis tanaman