Bimbingan dan Konseling Belajar Oleh : Rima Sekarani I. N. (09104241008) Setia Kurniawan (09104241015) Yuli Nurfahmi (09104241017) Rian Ardi Pratama (09104241031) Bimbingan dan Konseling Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta 2011
BURNOUT BELAJAR
PENGERTIAN Freuddenbenger (1980) Burnout is a state of fatigue or frustation brought about by a deviation to a cause, a way of life, or a relationship that failed to produce the expected reward. Etiology : Burnout is a problem born of good intensions, because it happens when people try to reach unrealistic goals and end up depleting their energy and losing touch with themselves and others.
Pines dan Aronson (Brunk, 2006) burnout adalah kondisi emosional dimana seseorang merasa lelah dan jenuh secara mental ataupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan yang meningkat Burnout selalu mempunyai tiga komponen, yaitu kelelahan fisik, kelelahan emosional, dan kelelahan mental
Burnout belajar adalah suatu kondisi yang dialami individu dalam belajarnya yang jenuh & ditandai dengan adanya kelelahan fisik, emosional, dan mental.
GEJALA DAN FAKTOR Maslach (Farhati, 1996), burnout memiliki tiga aspek, yaitu : Kelelahan emosional Depersonalisasi Perasaan rendah diri
Nurwangid, dkk (2010) menjelaskan aspek-aspek burnout meliputi sindrom yang berisikan gejala-gejala sebagai berikut : Kelelahan fisik Kelelahan emosional Kelelahan mental Rendahnya penghargaan diri
Haydar (2009) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi adanya burnout belajar, antara lain : Metode Belajar tidak bervariasi Belajar hanya ditempat tertentu Suasana Belajar yang Tidak Pernah Berubah Kurangnya Aktivitas Hiburan
Fenomena Kejenuhan Belajar di Indonesia Kurikulum sekolah yang sentralistik-uniformistik Pendidikan gaya bank
Mengatasi Burnout Belajar Ada beberapa cara untuk menanggulangi kejenuhan belajar antara lain : Istirahat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi Menjadwal dengan baik proses belajarnya. Menata kembali lingkungan belajar sampai memungkinkan siswa merasa berada di sebuah lingkungan baru yang lebih menyenangkan untuk belajar. Memberi stimulasi baru dan motivasi agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat dari pada sebelumnya. Membuat kegiatan yang menimbulkan keaktifan siswa
Learning is most effective when it’s fun. -Peter Kline-