PROLEMATIKA (KENDALA/HAMBATAN) “KLAB”
SECARA UMUM Agama dan budaya itu seringkali tidak berjalan seiringan sehingga seringkali menimbulkan problem dan konflik baru Perbedaan terhadap pemahaman agama dan budaya akan muncul persoalan baru di masayarakat Konselor dan klien perlu memahami perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam masing-masing agama dan budaya.
3. Stereotip (agama/budaya) 4. Kelas Sosial (agama/budaya) SECARA KHUSUS 1. Bahasa (Budaya) 2. Nilai (agama/budaya) 3. Stereotip (agama/budaya) 4. Kelas Sosial (agama/budaya) 5. Ras atau suku (budaya) 6. Jenis kelamin (agama/budaya) 7. Usia (budaya) 8. Gaya Hidup (agama/budaya) 9. Difabel (agama/budaya)
BAHASA
Hubungan antar Organisme Setiap organisme tidak hidup sendiri, melainkan berinteraksi satu dengan yang lain Komunitas interaksi sesama organisme Ekosistem interaksi dengan berbagai organisme yang lain Hubungan terjadi untuk saling menguntungkan satu dengan yang lain
Manusia makhluk sosial Manusia adalah organisme Manusia butuh berinteraksi dengan alam dan organisme lain sebagai satu kesatuan ekosistem Manusia butuh berinteraksi dengan manusia lain sebagai satu komunitas manusia (masyarakat) Interaksi dilakukan untuk saling menguntungkan satu dengan yang lain
Komunikasi : Dasar interaksi Setiap manusia mempunyai akal fikiran yang mampu menghasilkan ide yang berbeda-beda Setiap manusia mempunyai naluri untuk senantiasa menyebarkan ide-ide fikirannya untuk memperoleh dukungan kebenaran dari orang lain Di sinilah awal proses komunikasi dan interaksi Interaksi pada tahap awal adalah proses komunikasi: bahasa verbal / non verbal
Komunikasi pada dasarnya adalah transaksi / tukar-menukar ide yang dihasilkan oleh hasil pikir masing-masing yang berinteraksi Akhir dari komunikasi adalah lahirnya ide baru yang menjadi kesepakatan atau ide bersama Proses komunikasi tidak pernah berhenti, sehingga terus lahir ide-ide baru yang disepakati bersama beberapa orang/ bahkan banyak orang
Akulturasi budaya Munculnya kesepakatan ide antar beberapa atau banyak orang merupakan awal dari sebuah komunitas manusia (masyarakat) Karena ide/hasil pikiran manusia adalah kebudayaan (pada tingkatan sederhana), maka interaksi/komunikasi pada dasarnya adalah pertukaran (akulturasi) budaya pada tingkatan individu Di sini beberapa orang akhirnya memunculkan kesepakatan bersama dalam satu ikatan masyarakat
Akulturasi budaya lokal Komunikasi bisa juga terjadi dalam tahapan yang lebih luas, antar masyarakat Berbagai kesepakatan (budaya) masing-masing masyarakat suatu ketika akan terlibat komunikasi dan interaksi, sehingga satu budaya akan saling mempengaruhi budaya masyarakat lainnya Di sini terjadi pertukaran antar budaya lokal berbagai masyarakat yang melahirkan ikatan masyarakat yang lebih luas (misal: desa, kabupaten, propinsi, negara, dst.)
Akulturasi dan perubahan budaya Sebagaimana komunikasi, Akulturasi budaya antara masyarakat juga akan terus berlangsung selamanya Hal ini menyebabkan tidak ada budaya yang mandheg, melainkan terus berubah seiring dengan proses “pergaulan” dari tiap-tiap masyarakat ybs. Semakin lama, kebudayaan setiap masyarakat akan semakin kompleks
Agama dan komunikasi Sebagai ide kebenaran, agama ketika telah dipercaya oleh seseorang akan senantiasa disebarkan pada orang lain, dengan harapan orang lain punya keyakinan sama dengan dirinya Karena setiap manusia telah bertuhan, maka yang terjadi adalah komunikasi timbal balik seputar agama yang diyakini masing-masing Lahir ajaran tentang ‘penyebaran agama’ dalam setiap agama
Dari proses komunikasi agama melahirkan komunitas (masyarakat) agama Antar komunitas agama juga sering berinteraksi sehingga memunculkan kesamaan paham atau keyakinan agama, sehingga lahir sebuah masyarakat agama yang lebih luas Karena setiap orang telah mempunyai keyakinan, maka ketika ketemu dengan keyakinan baru, bisa jadi menyebabkan seseorang beragama ‘campuran’
Akulturasi agama dan budaya Seiring dengan agama, setiap masyarakat telah memiliki budaya atau adat yang telah menjadi kesepakatan bersama mereka Ketika agama masuk suatu masyarakat, budaya atau adat istiadat yang telah melekat seringkali sulit ditinggalkan Di sini menjadi awal terjadinya sinkretisme antara suatu agama dalam masyarakat dengan budaya setempat
Akulturasi Islam dengan agama/budaya lain Sulit diketemukan umat Islam yang mampu melaksanakan Islam bersih dari ideologi lain, budaya lain Berbeda cara beragama adalah hal manusiawi Hal ini merupakan konsekuensi manusia sebagai insan berfikir dan hidup secara sosial Justru sejalan dengan itulah umat Islam diajarkan untuk senantiasa saling berdakwah, dialog, untuk terus mencari kebenaran sejati
Akulturasi dalam islam Islam lahir untuk disebarkan Dakwah Islam adalah salah satu bentuk aplikasi setiap manusia perlu komunikasi dan berinteraksi (amar-ma’ruf) Dialog, komunikasi timbal-balik (mujadalah), merupakan satu metode dakwah yang diajarkan (Q.S. An-Nahl 125)