DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S Ari Haryanto Ahmad Rifai DIABETES MELITUS
Klasifikasi Diabetes Melitus Pengertian Tanda dan gejala Hormon Klasifikasi Diabetes Melitus komplikasi penanganan
Gejala spesifik: a. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki b. Cepat lelah dan lemah setiap waktu c. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba d. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya e. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit Gejala umum: a. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria) b. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia) c. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia) d. Kehilangan berat badan
diabetes mellitus yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin itu sendiri merupakan hormon yang dihasilkan di pankreas, yang berbentuk kelenjar di bagian belakang lambung yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia.
Hormon yang mempengaruhi insulin Hormon yang mempengaruhi glukagon
Apa saja jenis Diabetes melitus?
Diabetes tipe 1 Diabetes mellitus tipe 1 adalah penyakit hiperglikemia akibat ketiadaan absolute insulin atau kurangnya insulin yang dihasilkan oleh tubuh Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, selanjutnya di dalam sel, glukosa tersebut dimetabolisme menjadi energi / tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa tidak dapat masuk ke sel,akibatnya glukosa akan tetap berada didalam pembuluh darah sehingga kadar glukosa di darah tetap tinggi, serta badan terasa lemah karena tidak ada sumber energi didalam sel. Disebabkan karena: Kerusakan sel beta pankreas yang disebabkan karena faktor keturunan atau reaksi otoimun yaitu tubuh memproduksi antibodi untuk menyerang sel nya sendiri (sel beta) yang seakan-akan dianggap benda asing (antigen).
Diabetes melitus tipe 2 Diabetes tipe 2 ( bervariasi mulai terutama dominan resitensi insulin disertai difesiensi insulin relatif sampai terutama defek sekresi insulin disertai resitensi insulin) Diabetes mellitus tipe 2 adalah penyakit hiperglikemia yang terjadi akibat defek sekresi insulin ketidakmampuan pangkreas untuk menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan glukosa plasma yang normal. Karena insulin tetap di hasilkan oleh sel-sel beta pancreas, diabetes tipe ini yang sebelumnya di sebut diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM) dan banyak di jumpai pada wanita dibandingkan pria. Penyebab penyakit ini berkaitan dengan kegemukan dan kecendrungan pengeruh genetik. Penderita diabetes melitus tipe II ini memiliki jumlah hormon Insulin yang normal, malah mungkin lebih banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang.
Bagaimana pencegahannya?
1. Pencegahan Primer Semua aktifitas yang ditunjukan untuk pencegahan timbulnya hiperglikemia pada individu yang berisiko untuk jadi diabetes atau pada populasi umum. 2. Pencegahan Sekunder Kegiatannya menemukan DM sedini mungkin, misalnya dengan tes penyaringan terutama pada populasi risiko tinggi. Dengan demikian pasien diabetes yang sebelumnya tidak terdiagnosis dapat terjaring. Hingga dengan demikian dapat dilakukan upaya upaya untuk mecegah komplikasi atau kalaupun sudah ada komplikasi masih reversible. 3. Pencegahan Tersier Semua upaya untuk mencegah komplikasi atau kecacatan akibat komplikasi itu. Usaha ini meliputi : - Mencegah timbulnya komplikasi - Mencegah progresi daripada komplikasi itu supaya tidak menjadi kegagalan organ. - Mencegah kecacatan tubuh.
1. Penyakit kardiovaskular 2. Kegagalan kronis ginjal komplikasi 3. Kerusakan retina yang dapat menyebabkan kebutaan 4. Kerusakan saraf 5. Gangren dengan risiko amputasi
Pemeriksaan kadar gula darah Pemeriksaan glukosa urin Test toleransi glukosa oral Hemoglobin glikasi
Bagaimana penanganan diabetes melitus?
Pada beberapa orang, kadar glukosa darah dapat dokontrol dengan baik dengan diet dan latihan, tetapi banyak orang memerlukan hormon insulin atau tablet oral. Injeksi insulin diperlukan jika pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin yang cukup. Tanaman atau produk yang berasal dari tumbuh-tumbuhan mungkin juga mempengaruhi glukosa darah. Contoh, bawang putih meningkatkan hormon insulin dalam darah, sehingga dapat meningkatkan glukosa darah yang rendah. Ada juga beberapa bukti bahwa biji horse chestnut dan black cohoct mungkin dapat meningkatkan efek pengobatan antidiabetic oral.
Terima kasih