TEORI-TEORI MORAL
TAK KENAL MAKA TETAP SAYANG Nama: Harmanto Alamat:Griya Kartika C-08, Ds. Cemandi, Kec. Sedati, Sidoarjo. Yang jelas masih jauh dari Lu SiAlan (Lumpur Sidoarjo Akibat Lapindo) Telp: (031) 8672665/081 330 221 686 harmanto@unesa.ac.id harmanto.unesa2005@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN SD, SMP, SMA di selesaikan di kota Brem (Madiun) S1 dan S2 diselesaikan di Univ. Negeri Malang Doktor Univ. Pendidikan Indonesia Bandung (UPI)
IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah SKS Sistem penilaian: USS UAS TUGAS PARTISIPASI Teori-Teori Moral 2 20% 30% 20% (Diambil dari Partisipasi & absensi di kelas).
PERHITUNGAN NILAI PARTISIPASI Kehadiran Jumlah Tugas Partisipasi Jumlah part tertinggi Partisipasi terendah 14 3 4 21 95 14 65
MATERI YANG AKAN DIBAHAS: Moralitas: Pendekatan objektiv Vs Relatitivistik Komponen-komponen utama moralitas Konsistensi Internal dalam tahapan pertimbangan moral Relasi antara pertimbangan moral dengan tindakan moral Hubungan suasana moral terhadap pertimbangan tanggung jawab Identitas Moral: Perannya dalam keberfungsian moral Tahapan kognitif dari interaksi dalam pembahasan moral Teori Perkembangan (TP) Moral Piaget dan Eric Erikson TP. Moral Garbarino dan Kohlberg
MATERI YANG AKAN DIBAHAS: Tindakan moral sebagai penafsiran diri Pengetahuan dan Tindakan sosial: koordinasi berbagai ranah Perilaku moral sebagai sebagai perilaku yang digariskan Moralitas, makna sosial, dan retorika: Konteks sosial dari penalaran moral Mahasiswa yang tidak hadir pada saat kelompoknya presentasi dengan alasan yang dapat diterima maka skor sama dengan yang tampil.
ANJURAN KEPUSTAKAAN: Apa saja boleh yang penting sesuai dengan topik-topik di atas. William M. Kurtines dan Jacob L. Gerwitz. 1992. Moralitas, Perilaku Moral, dan Perkembangan Moral. Jakarta: UI Press. Cahyono, H. 1995. Dimensi-Dimensi Pendidikan Moral. Semarang: IKIP Semarang Press. Cahyono, H. 1992. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral. Malang: IKIP Malang Press. Mulyana, R. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.
MODEL PERKULIAHAN Silahkan membentuk kelompok untuk membahas topik no 1-12 yang akan dibahas bersama. Pembahasan akan dimulai setelah dosen memaparkan topik yang ke-1.
TATA TULIS TUGAS HALAMAN SAMPUL: JUDUL LOGO UNESA Rangkuman disusun dalam rangka memenuhi sebagian tugas mata kuliah Teori Moral Oleh Kelompok: ....1/2/3 dst ... Nama Mahasiswa dan NIM (diurutkan) Angakatan 2016 Kelas A/B Prodi PPKn Jurusan PMP-KN Fakultas Ilmu Sosial& Hukum Universitas Negeri Surabaya
Judul posisi center A. Rangkuman (5-10 halaman) 1. 2. a. B. 1) B. Pembahasan C. Kesimpulan (maksimal setengah halaman) Daftar Pustaka Kertas A4, margin kanan 4 cm, kiri 3 cm, atas dan bawah 3 cm. Spasi 1,5. Rangkuman times new roman 12pt Diberi nomor halaman kecuali halaman sampul bawah kanan
KOMPONEN UTAMA MORALITAS Disusun dalam rangka memenuhi sebagian tugas mata kuliah Teori Moral Kelompok 1/PPKn-A Tono NIM diurutkan dari kecil ke besar Surtono Martono Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FAKULTA ILMU SOSIAL DAN HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Februari 2017
TATA CARA PRESENTASI Setiap kelompok harus membuat power point Waktu presentasi antara 15-20 menit Tanya jawab 20-35 menit Sisanya untuk membahasan dosen dan mahasiswa secara klasikal Pada waktu presentasi setiap anggota WAJIB menyampaikan/memaparkan hasil rangkuman Kalau kelompok 1 yang tampil maka kelompok 2 sebagai moderator dan kelompok 3 sebagai penulis. Setiap mahasiswa yang partisipasi wajib ditulis nim, nama, asal kelompok, dan apa bentuk partisipasi (bertanya atau menjawab)
KONSEP DASAR NILAI DAN MORAL
KONSEP NILAI Menurut Papper segala sesuatu tentang baik dan buruk. Menurut Perry segala sesuatu yang menarik bagi manusia. Menurut Kohler manusia itu sama, semua tidak dapat berhenti hanya dengan sebuah pandangan nyata dari pengalaman. Menurut Kluckhon Konsep yang diinginkan dan merupakan perilaku. Nilai tersusun secara hierarkhis dan mengatur kepuasan hati dalam mencapai tujuan
Kesimpulan: Sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek, yang menyangkut baik dan buruk sebagai suatu pandangan yang terseleksi secara ketat.
Robin M. Williams 4 kualitas nilai Nilai mempunyai konsepsi yang lebih dari pada sekedar sensasi dan emosi. Karena ditarik dari pengalaman seseorang. Kalau pun toh emosi tetapi merupakan potensi. Nilai bukan tujuan konkrit dari tindakan, tetapi merupakan tolok ukur dari tujuan-tujuan Nilai berhubungan dengan pilihan. Pilihan menjadi prasarat untuk mengambil keputusan.
PERBANDINGAN NILAI & KEYAKINAN Kepercayaan sungguh sungguh benar Tidak memerlukan bukti empiris Dipandang sbg. Faktor dan yg tahu tidak berani melanggar Gambaran apa yg disukai dgn yg tidak disukai NILAI Belum tentu Perlu bukti empiris Dipandang bukan sbg. Faktor Tidak sekedar disukai/disukai
SISTEM NILAI BUDAYA Gabungan nilai yang sama dari individu-individu yang ada di dalam masyarakat/ komunitas. Dalam keadaan tertentu dlm masy. & sulit untuk diganti. Contoh: Di suatu Perguruan Tinggi menyontek adalah perbuatan yang sangat dibenci ketahuan langsung tidak lulus.
ORIENTASI NILAI BUDAYA Kerangka Kluckhon mengenai 5 Dasar dalam hidup yang menentukan orientasi budaya manusia
Orientasi Nilai Budaya Masalah dasar dlm Hidup Orientasi Nilai Budaya Hakekat Hidup (MH) Hidup itu Buruk Hidup itu baik Hidup itu buruk tetapi manusia wajib berusaha supya hidup itu menjadi baik Hakekat Karya (MK) Karya untuk nafkah hidup Karya untuk kedudukan, kehormatan, dll Karya untuk menambah karya
Orientasi Nilai Budaya Masalah dasar dlm Hidup Orientasi Nilai Budaya Persepsi manusia ttg waktu (MW) Orientasi ke masa kini Orientasi ke masa lalu Orientasi ke masa depan Pandangan manusia terhadap alam (MA) Manusia tunduk terha dap alam yg dahsyat Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam Manusia berhasrat menguasai alam
Orientasi Nilai Budaya Masalah dasar dlm Hidup Orientasi Nilai Budaya Hakekat hubungan antara manusia dengan sesamanya (MM) Orientasi kolateral (horizontal), rasa keber-gantungan kepada sesamanya (Gotong royong) Orientasi vertikal, rasa kebergantu ngan pada tokoh-tokoh atasan dan berpangkat Individualisme bernilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri
MORAL Berasal dari kata latin MOS, MORIS, atau bahasa Yunani ETHOS/ETIKA = Kebiasaan Moral dapat berarti ajaran baik dan buruk tentang tingkah laku manusia. Kamus Umum Bhs. Indonesia ajaran baik dan buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan lain-lain. Menurut Immanuel Kant Moralitas adalah hal keyakinan dan sikap batin dan bukan sekedar penyesuaian dengan aturan luar. Sifat batin adalah kewajiban mutlak.
Pendapat Lain tentang MORAL: Hegel menganggap bahwa RUANG BATIN sebagaimana yang disampaikan Kant terlalu ABSTRAK. Oleh karena itu di dlm masyrakat perlu ada 3: Hukum Moralitas individu Tatanan sosial moral
Pendapat Lain tentang MORAL: Kattsoff, moral dapat dipandang dari unsur subjektivitas dan kombinasi unsur subjektivitas dengan objektivitas.
Pendapat Lain tentang MORAL: Ada kalanya antara MORAL dan ETIKA/ Filsafat Moral dibedakan. Moral lebih merujuk pada aturan dan norma yang lebih konkrit bagi penilaian baik/buruknya perilaku manusia. Contoh: Jangan mencuri Jangan bersaksi dusta Jangan Berbohong, de el el
Pendapat Lain ttg MORAL dan ETIKA: Etika: Kajian ilmiah terhadap ajaran moral, dengan kata lain ETIKA memberi landasan kritis terhadap ajaran MORAL. Contoh: Mengapa tidak boleh mencuri? Mengapa tidak boleh bersaksi dusta? Mengapa tidak boleh menyontek? De el el
RENUNGAN DAN KESIMPULAN MORAL UCAPAN TINDAKAN/PERILAKU
REFLEKSI Apakah peranan dari Nilai dan Moral dalam profesi guru PPKn?