TOGAF Architecture Development Method (ADM) Teguh Susyanto TOGAF Architecture Development Method (ADM)

Tentang TOGAF ADM The Open Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan kerangka kerja dan metode untuk pengembangan arsitektur perusahaan Awal mula diadopsi dari Technical Architecture for Information Management (TAFIM) di Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1990-an Tahun 1995, diperkenalkan spesifikasi TOGAF pertama TOGAF Architecture Development Method (ADM) merupakan metode detil mengenai bagaimana membangun, mengelola dan mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi. ADM merupakan metode generik yg berisi sekumpulan aktifitas yg merepresentasi progresi dari setiap fase ADM dan model arsitektur yg digunakan dan dibuat selama tahap pengembangan Arsitektur Enterprise Inti ADM adalah pengelolaan kebutuhan, dimana kebutuhan bisnis, sistem informasi dan arsitektur teknologi selalu diselaraskan dengan sasaran dan kebutuhan bisnis.

Struktur Dasar ADM Setiap akhir siklus, output harus divalidasi dengan ekspektasi yg telah didefinisikan sebelumnya Output yang dihasilkan pada satu iterasi, dimungkinkan untuk diubah pada iterasi berikutnya.

Tahapan TOGAF ADM Visi Arsitektur Arsitektur Bisnis Arsitektur SI Arsitektur Teknologi Membuat Baseline Membuat model arsitektur Pilih Layanan Konfirmasi Tujuan Bisnis Tetapkan Kriteria Definisikan arsitektur Lakukan analisis kesenjangan Peluang & Solusi Rencana Migrasi Implementasi Tatakelola Manajemen Perubahan

A. Visi Arsitektur Menciptakan kesamaan pandangan thd pentingannya Arsitektur Enterprise utk mencapai tujuan organisasi Menentukan lingkup dari arsitektur yg akan dikembangkan, dg mengajukan pertanyaan-2 sbb: berapa banyak informasi yg akan diambil Bagaimana mengelola informasi tsb Bagaimana organisasi memulai proses pemodelan enterprise Apakah cukup jika hanya sebagian dr enterprise yg ditinjau Apakah model arsitektur yg ada dapat digunakan kembali

B. Arsitektur Bisnis Mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis Menentukan Business Art yang diinginkan Melakukan analisis kesenjangan antara keduanya dan penentuan tools serta teknik yg digunakan Tools dan teknik yg dapat digunakan spt: Business Process Model and Notation(BPMN), UML dll

C. Arsitektur Sistem Informasi Membangun arsitektur Sistem Informasi yang diinginkan Arsitektur Sistem Informasi terdiri dua: data dan aplikasi

D. Arsitektur Teknologi Membangun arsitektur teknologi yg diinginkan Dimulai dari penentuan dasar, alternatif teknologi sampai pelaksanaan analisis kesenjangan Teknologi direpresentasikan dengan kerangka kerjanya tersendiri, dg penjelasan detil penggunaan teknologi dlm organisasi

E. Peluang & Solusi Mengevaluasi dan memilih alternatif implementasi Identifikasi parameter strategis penilaian keterkaitan, biaya dan manfaat Mendefinisikan strategi dan rencana implementasi

F. Perencanaan Migrasi Menyusun urutan proyek-proyek berdasarkan prioritas Melakukan penilaian kebergantungan, biaya, dan manfaat dr proyek migrasi Urutan proyek akan menjadi dasar implementasi proyek

G. Tata kelola Implementasi Menyusun rekomendasi untuk setiap implementasi proyek Menyusun kontrak arsitektur dan melaksanakan keseluruhan proses implementasi Menetapkan organisasi pelaksana utk proses implementasi sistem Memastikan kesesuaian pelaksanaan proyek dg arsitektur yg dikehendaki

H. Arsitektur Manajemen Perubahan Menetapkan proses arsitektur manajemen perubahan untuk arsitektur enterprise baru yg telah selalu diimplementasikan Secara berkelanjutan memonitor perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi Menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan arsitektur enterprise berikutnya