UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fenomena Komunikasi Massa
Advertisements

KELOMPOK SOSIAL Adalah : kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DI INDONESIA
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
RAS DAN ETNIS Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi.
ANTISIPASI MUNCULNYA PAHAM SEKULARISME DALAM PRAKTEK KETATANEGARAAN DI INDONESIA WIDAYANTI DAMELIA
Apakah fenomena sosial?
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
1 Manusia dan Kebudayaan Pengertian Perwujudan Kebudayaan
LANDASAN SOSIOLOGIS PENGERTIAN LANDASAN SOSIOLOGIS :
BAHAN AJAR PERTEMUAN KE-7
PENGORGANISASIAN MATERI IPS
ETIKA DAN ESTETIKA BERBUDAYA
Hubungan Sains dan Agama
Evaluasi Materi Sejarah & Perkembangan Seni Rupa Pertemuan 13
ETNISITAS RESTU RAHMAWATI, MA.
Teori ETNISITAS.
Lembaga Sosial (pranata sosial)
PENDEKATAN & PENGEMBANGAN MATERI IPS
Budaya Politik di Indonesia
MANUSIA & KEBUDAYAAN Psb Aris martiana, m.sI.
Fenomena Komunikasi Massa
Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya
08 SOSIOLOGI KOMUNIKASI Komunikasi dan Perubahan Sosial
Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi
SOSIOLOGI DESAIN TIU: Setelah mengikuti Mata Kuliah Sosiologi Desain, mahasiswa mengerti tentang proses pemikiran dan perwujudan hasil karya yang terkait.
Muhammad noor Hidayat Perubahan sosial.
Worldview: Cultural Explanations
Intervensi Organisasi : BUDAYA ORGANISASI
KULTUR (BUDAYA) Definisi:
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Sosiologi Agama Emile Durkheim
Intervensi Organisasi : BUDAYA ORGANISASI
Fenomena Komunikasi Massa
Ideologi yang Berkembang di Dunia
Manusia dan Kebudayaan
Budaya Politik (political culture)
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB VI
Perkembangan Sosioemosional masa kanak-kanak akhir (Usia Sekolah)
Lembaga Sosial (pranata sosial)
KELUARGA DAN FUNGSI KELUARGA
BAHAN AJAR PERTEMUAN KE-5
Teori Komunikasi Massa
Teori ETNISITAS.
Yusuf Enril Fathurrohman FP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Pemahaman Agama: Filosofis & Sosiologis
BAB 5 KEBUDAYAAN.
BAHAN AJAR PERTEMUAN KE-7
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan Sosial Muhammad Noor Hidayat
Tipe-tipe kurikulum Integrated curriculum
MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN BUDAYA
MD101Q & MD101R Pengampu: Tony Tampake
MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT
PENGORGANISASIAN MATERI IPS
ETIKA FILSAFAT DZIKRINA HIRONI, S.Psi HP /
Pemahaman Agama: Filosofis & Sosiologis Dra. Rita Christina Maukar, M.Div.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
KURIKULUM PERENIALISME
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
TIPE – TIPE KELEMBAGAAN
Pengertian agama kata agama berasal dari bahasa sansekerta dari kata a berarti tidak dan gama berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu.
Konsep dan pendekatan sosiologi
KAIDAH SOSIAL.
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Pengertian Stratifikasi Sosial
“PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL”
KELUARGA - KELUARGA BERIMAN
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA
Transcript presentasi:

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG MISROH SULASWARI NIM 0301510047 PENDIDIKAN IPS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 Mempersembahkan Loading...

Pola perubahan dan stabilitas tradisi Bab 7 Pola perubahan dan stabilitas tradisi Para Pengusung Tradisi Batas-Batas Suatu Tradisi: Tradisi Keluarga Proses Assosiatif dalam Tradisi Konflik dalam Tradisi Proses Dissosiatif dalam Tradisi Kematian Suatu Tradisi

PARA PENGUSUNG TRADISI Topografi atau bentuk-bentuk kepercayaan dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan. Perubahan menyangkut 2 hal : KEPATUHAN dan SUBSTANSI Kepatuhan : penerimaan masyarakat terhadap suatu tradisi. Kepatuhan terhadap tradisi dapat meningkat maupun menurun.

Lanjutan Para Pengusung ...... Nasib dari suatu tradisi ditentukan oleh skala kepatuhan. Substansi tradisi (kepercayaan dan praktik) bisa saja sama tapi kepatuhan terhadapnya dapat meluas ataupun menurun. Pada umumnya kepatuhan terhadap tradisi seringkali pada skala berkurang. Intinya tradisi ada karena pengusungnya yaitu kepatuhan masyarakat terhadap tradisi tersebut.

BATAS-BATAS SUATU TRADISI: TRADISI KELUARGA Suatu tradisi dapat didefinisikan dan diakui karena adanya kepatuhan yang dipegang dan didukung beberapa generasi. Batas-batas suatu tradisi berada pada batas-batas kepatuhan kolektivitas dalam komunitas kepercayaan, sebagai batas-batas KONSTRUKSI SIMBOLIK. kolektivitas mendefinisikan tradisi diri mereka dalam fitur "objektif" seperti pekerjaan, pendapatan, lokasi, atau afiliasi biologis melalui media keyakinan, dan kepercayaan.

Lanjutan Batas-batas ..... Sebenarnya sulit menentukan batas-batas tradisi karena suatu keyakinan berbeda dalam substansi tapi sering tidak dapat dibedakan, contoh: agama yang berbeda tapi intinya adalah sama yaitu menyembah pada Tuhan. Maka batas-batas tradisi hanya sebuah rantai temporal konstruksi simbolik, yaitu sebagai urutan temporal dari ide-ide ilmiah atau filosofis dari kolektivitas yang meluas dari individu yang memiliki keyakinan tersebut.

Konsensus, Ortodoks dan Heterodoks Kemudian dalam batas batas-batas tradisi tersebut muncul istilah konsensus yaitu keseragaman penerimaan keyakinan terhadap suatu tradisi. Tradisi dan konsensus muncul karena adanya tradisi dominan. Tradisi dominan: tradisi yang didukung dan diterima oleh sebagian besar masyarakat. Tradisi oleh ortodoks ditoleransikan kepada heterodoks melalui keluarga, sekolah, gereja dan surat kabar yaitu suatu standar moral dari masa lalu untuk diteruskan kepada generasi berikutnya.

Tradisi sebagai Unsur kelompok; Rasionalisasi Tradisi Kepercayaan sebagai tradisi dianggap sebagai milik bersama dan dirasionalisasikan kedalam kelompok-kelompok tertentu. Dalam tradisi tentu saja ada yang menjadi pendukung dan musuh. Pendukung tradisi: kepatuhan para pemilik tradisi yang senantiasa meningkatkan kepatuhan mereka dan mempertahankan tradisi agar tidak kurang dari sebelumnya. Sementara musuh dari tradisi adalah para ilmuwan yang memiliki tradisi intelektual. Tradisi intelektual menciptakan tradisi yang terpisah-pisah. Misal: dalam Islam muncul Sunni, Syiah dll... Tradisi sudah manusia miliki sebelum manusia itu sendiri lahir.

PROSES ASSOSIATIF DALAM TRADISI Jejak Tradisi Dominan pada Tradisi Lainnya Addition (Penambahan) Amalgamasi Absorption (Penyerapan) Fusi (Penggabungan)

Jejak Tradisi Dominan dalam Tradisi Lain Dalam proses perubahan tradisi terdapat proses yang mengarah pada konsensus dan kepatuhan masyarakat. Tradisi dominan sering memaksakan tradisi (keluarga saingan) lain untuk mengasimilasi tradisi mereka ke dalam tradisi dominan. Maka tradisi dominan menyebar ke dalam tradisi-tradisi lain pada masyarakat.

Addition (Penambahan) Ketika tradisi datang melalui kontak dengan yang lain, hasil yang mengkin terjadi adalah sebuah sintesis menjadi tradisi yang benar-benar baru atau menyerap tradisi tanpa mengubah tradisi asli. Penambahan: penerima menambah sesuatu yang baru untuk dimasukkan dalam tradisi mereka. Penambahan terjadi melalui kontak seperti penjajahan, misionaris sehingga masyarakat mendapatkan pengetahuan baru misal bahasa, kesenian bahkan keyakinan agama.

Amalgamasi Kontak yang kontinyu dengan tradisi lain terkadang jauh melampaui penambahan tradisi. Amalgamasi terjadi sebagai penerimaan bagian tradisi satu sama lain. Amalgamasi dalam keyakinan misal: ketika Islam menggantikan Kekaisaran Romawi Amalgamasi dalam kehidupan di India. Amalgamasi intelektual di Amerika Serikat dalam proses “Amerikanisasi” Amalgamasi dalam pernikahan akan menciptakan keturunan dari nenek moyang yang sama.

Absorption (Penyerapan) Ada kemungkinan lain yang terjadi ketika kontak dengan tradisi lain yaitu penyerapan dan fusi. Penyerapan tradisi dilakukan ketika terjadi penolakan maka masyarakat lokal hanya menyerap sebagian tradisi yang datang tersebut. Contoh: tradisi Graceo-Latin di Gaul dan Spanyol abad ke-3 M, tradisi Kristen di Jerman, Perancis dan Inggris.

Disagregasi dan Divestasi Sebuah tradisi yang komprehensif dapat melepaskan unsur tertentu yang kemudian menjadi tradisi yang relatif independen. Contoh : ilmu sosiologi awalnya masuk dalam filsafat namun sekarang menjadi disiplin ilmu sendiri. Tradisi divestasi bisa mempertahankan banyak obyek kepercayaan yang sama dan kegiatan sebagai tradisi agama orangtua.

Fusi (Penggabungan) Fusi: penggabungan yang lebih lengkap dan menyeluruh. Sebuah sintesa sinkretis baru di mana beberapa tradisi telah memberi kontribusi pada pola penyatuan dalam pembentukan dan pertumbuhan tradisi. Dalam sistesis tradisi tersebut: tema baru mencakup unsur-unsur dari tradisi-tradisi lain.

KONFLIK DALAM TRADISI Pertemuan tradisi juga dapat menyebabkan konflik dalam tradisi. Konflik terjadi karena kepentingan penganut tradisi untuk mencegah terjadi hubungan lebih lanjut yang menyebabkan munculnya tradisi baru. Konflik tradisi sebagai penolakan dari tradisi sehingga akan terjadi persaingan antara tradisi yang akan muncul sebuah tradisi yang menang.

PROSES DISSOSIATIF DALAM TRADISI Percabangan Tradisi selalu berkembang melalui percabangan. Proses ini terjadi karena penyebutan bagi para anggota yang meninggalkan jalur utama tradisi sebagai penyimpang (deviant), maka mereka melakukan proses percabangan agar tidak disebut deviant. contoh: pembagian kerja adalah bentuk varian percabangan, fenomena sektarian.

KEMATIAN SUATU TRADISI Atenuasi Pelemahan tradisi yaitu penurunan kepatuhan terhadap suatu tradisi. Atenuasi : sengaja maupun tidak sengaja dilakukan oleh para pengikut tradisi. Contoh : tradisi sastra Latin di Yunani yang mulai melemah, hilangnya kurikulum agama di sekolah-sekolah menengah di Amerika

Pembubaran dan Kebangkitan Tradisi Perubahan dalam tradisi yang terus-menerus membuat tradisi khusus dan tradisi umum menjadi kehilangan kepatuhan. Tradisi juga mengalami pergantian oleh tradisi lain dengan praktik dan artefak yang baru. Sehingga tradisi leluhur akan memudar dan membuat beberapa orang untuk mengidupkan kembali tradisi tersebut. Maka suatu tradisi senantiasa berubah namun tidak akan pernah mati hanya memudar.

KESIMPULAN Tradisi senantiasa mengalami perubahan. Perubahan tradisi terdapat pada Kepatuhan dan Stabilitas tradisi terlihat pada Substansinya. Selama tradisi mempunyai kepatuhan maka tradisi itu akan selalu ada. Batas-batas suatu tradisi hanya sebagai KONSTRUKSI SIMBOLIS yang membedakan praktek dan keyakinan diantara kolektivitas dalam masyarakat.

Dalam pola perubahan tradisi terdapat dua proses dalam pembentukan dan pembaruan suatu tradisi yaitu proses ASSOSIATIF dan DISSOSIATIF. Proses ASSOSIATIF mengarah pada kepatuhan dan konsensus masyarakat terhadap tradisi. Proses DISSOSIATIF menuju pada penolakan dan konflik hingga terjadi atenuasi dan pembubaran. Tradisi tidak akan mati karena setelah memudarnya tradisi maka akan selalu muncul orang-orang yang berusaha membangkitkan tradisi leluhur tersebut.