Team Building Oleh : Muhammad Syaifudin Bajeri Dhika Baskoro Nur Kholis Moh. Khoiruddin
Latar belakang Bagi seorang pemberdaya, memahami kerja sama itu penting. Karena praktek pemberdayaan berorientasi pada sebuah kerja sama, baik antara pelaku pemberdaya (fasilitator), antara fasilitator dengan masyarakatnya, antara masyarakat dengan masyarakat, maupun kerja sama yang memiliki hubungan satu dengan yang lainnya.
Pengertian Team building adalah aktivitas kelompok yang memiliki interaksi tinggi untuk meningkatkan produktivitas karyawan dalam menuntaskan tugas-tugas terutama yang memiliki interdependensi dengan orang lain melalui serangkaian aktivitas yang dirancang secara hati-hati untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya (Robbins, 2003; Spector, 2000; Johnson & Johnson, 2000). Team Building dapat diartikan pula suatu program pelatihan manajemen di alam terbuka yang mendasarkan pada prinsip “experiental learning” (belajar melalui pengalaman langsung) ..
tujuan Meningkatkan kemampuan peserta untuk bekerja dalam tim (team work). Meningkatkan motivasi dan keyakinan diri peserta akan kemampuan diri (personal development) serta mampu berpikir kreatif (trust). Meningkatkan kebersamaan dan rasa saling percaya (trust). Penyegaran dan memecahkan kekakuan birokrasi.
Hal yang perlu diperhatikan Ciptakan suasana saling percaya satu dengan yang lain. Persamaaan persepsi ( misi dan visi ) Ciptakan keterbukaan dalam membuat perencanaan kerja ( manajemen transparasi ). Saling menghargai dan menghormati diantara tim Mengedepankan kepentingan bersama Saling memotivasi Ciptakan penghargaan kepada anggota tim Selalu positif thinking Bertanggung jawab
Membangun Sinergi Memahami setiap individu di dalam tim sangatlah perlu sebagai upaya membangun sinergi dan kebersamaan. Setiap individu memiliki latar belakang yang istimewa, berupa SDM, pemahaman, keahlian, pengalaman, maupun prediksi tantangan yang dihadapi team work. Sinergi team work dapat dicapai ketika setiap individu tim mengubah diri dari sifatnya yang individualistis ke dalam sebuah tim yang sifatnya kolektif.
Tantangan Membangun tim yang kuat tidaklah mudah, tapi juga tidak sesulit itu. Tergantung bagaimana tim itu digerakkan—tentu melalui sebuah seni menggerakkan tim. Dari berbagai catatan dan pengalaman kita, terdapat sebuah tim yang tidak mencapai sasaran. Bahkan, tidak sedikit tim mengalami konflik internal dan berakhir perpecahan.
CIRI TIM YANG BERKINERJA TINGGI Seluruh anggota mempunyai tekad menyelesaikan tujuan atau misi yang dikembangkannya. Tim bekerja dalam lingkungan yang anggotanya saling terbuka dan percaya satu sama lainnya. Seluruh anggota merasa memiliki tim, dan secara sukarela mereka berpartisipasi di dalamnya. Anggota terdiri atas orang dengan pengalaman, gagasan, pandangan, yang berbeda, dan perbedaan ini dihargai. Semua anggota tim secara terus menerus belajar dan memperbaiki dirinya. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan tim dalam memecahkan persoalan. Semua anggota tim mengerti peranan dan tanggung-jawabnya, saling menghargai satu sama lainnya. Keputusan diambil berdasarkan konsensus Setiap anggota tim berkomunikasi secara terbuka, langsung, dan saling mendengarkan satu sama lainnya secara obyektif dan penuh kesabaran. Tim dapat menangani konflik tanpa harus memunculkan permusuhan. Pimpinan tim, apakah temporer atau tetap, mempraktekan gaya kepemimpinan partisipatif.
Terima Kasih