BAB 1 MORTAR Sep-18.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tanah Agregat Beton Bata Geotextile
Advertisements

Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
MATERIAL Perbaikan BETON
Ekuivalen antara standard Inggris dan Amerika
MATA DIKLAT : MELAKS.PEKJ KONSTRUKSI BATU DAN BETON
Pengetahuan Bahan & Material (DPI – 262)
TEKNOLOGI BETON.
GEDUNG BERTINGKAT RENDAH
TEKNOLOGI PEMBUATAN BETON
#2.BETON RINGAN ((Lightweight Concrete)
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
Pengantar Beton bertulang :
Beton Baja Tulangan Non-Prategang
Pertemuan 10 Pekerjaan Dinding Bata
SUWARNI, Pengaruh Pemanfaatan Pecahan Keramik sebagai Agregat Kasar pada Pembuatan Bata Beton Berlubang Ditinjau dari Kuat Tekan, Serap Air.
PERTEMUAN 11 PENGERJAAN BETON
SULHAN AGUNG, Pengaruh Penambahan Serat Roving Pada Mortar Dengan Berbahan Pengikat Campuran Semen Dan Kapur Tinjauan Terhadap Kelecakan, Kuat.
Pertemuan 12 Gambar pembesian penulangan
Pertemuan 5 AGREGAT KASAR
3. AGREGAT Agregat dalam beton digunakan sebagai bahan pengisi, dan dipandang sebagai bahan untuk mempermurah harga beton. Agregat dalam beton menempati.
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
5. Rancangan Campuran Beton
Bahan pembentuk beton dan persyaratannya
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
Konstruksi Dinding. Materi tentang konstruksi dinding merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung. Pada materi ini akan dibahas tentang ikatan batu.
KONSTRUKSI BATU BATA.
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
Struktur Kayu 02 Klasifikasi dan Tegangan Ijin Kayu (memahami konsep desain balok Lentur) FTPD Teknik Sipil PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL.
Rancangan Beton Normal Metode ACI
TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN (#TEKNOLOGI BETON KHUSUS) ©
REKAYASA JALAN RAYA I Dosen: Sartika Nisumanti, ST.,MT PERKERASAN KAKU.
MELAKSANAKAN PEKERJAAN FINISHING BANGUNAN
KONSTRUKSI PERKERASAN BERASPAL
Konstruksi Rangka Atap
Elemen-elemen Konstruksi Bangunan: Fondasi Pertemuan 2
Nur Achmad Husin Mix Disain.
AGREGAT KASAR Pertemuan 03
BAHAN DASA BATAKO ATAU CONBLOCK
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
BAJA BY ILHAM GANTENG ^_^ & :P.
#3.BETON SCC (Self Compacting Concrete)
AGREGAT HALUS Pertemuan 02
BATU BATA MERAH Bata merah merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk dinding di Indonesia.
TEKNOLOGI BAHAN BAHAN PEMBENTUK BETON SEMEN DAN AIR.
TEKNOLOGI BAHAN BAHAN PEMBENTUK BETON AGREGAT.
SPECIAL BLENDED CEMENT
JENIS-JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN JALAN
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
Disusun oleh : Bondan Isdadi Pratama. (
Perbaikan Dinding pada Gedung Marba Semarang
KERAMIK SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
DASAR TEKNOLOGI BETON.
BETON SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
Beton sebagai Konstruksi
Bata Ringan vs Bata Merah
ARSITEKTUR DINDINGlTANGGA
MATERIAL DAN PROSES PRODUKSI PRODUK-PRODUK BETON
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012
Struktur Atas & Pasangan Batu Bata
Agregat By Leo Sentosa.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
SISTEM STRUKTUR Bangunan
Kerusakan/Penanganan Landasan Jembatan
Kelompok: 1. Hasanuddin Achmat ( ) 2. Mayogo Setyo ( )
STABILISASI TANAH Adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu, guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah, Atau dapat pula Stabilisasi Tanah adalah Usaha.
SEMEN Semen Portland adalah material berbentuk bubuk berwarna abu-abu dan banyak mengandung kalsium dan alumunium silika. Bahan dasar pembuat semen adalah.
Merancang dan Menguji Campuran Beton Trial (Mix Design) Sesuai dengan Karakteristik Mutu Beton Rieske Iswardhany
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
Transcript presentasi:

BAB 1 MORTAR Sep-18

PENDAHULUAN Adukan untuk pasangan bata dan plesteran tersusun dari bahan perekat, agregat halus dan air sehingga merupakan campuran yang memiliki kelecakan (konsistensi yang enak untuk dikerjakan/ workable). Sep-18

BAHAN ADUKAN Perekat Agregat halus Pengisi (filler) Air Bahan tambah jika perlu Sep-18

PERSYARATAN BAHAN Harus sesuai dengan : Jenis bahan / komponen bahan bangunan yang direkatkan Kekuatan yang harus dicapai Iklim dan cuaca dimana bangunan ditempatkan. Penampakan yang diinginkan Persyaratan mutu sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan Sep-18

JENIS ADUKAN Jenis adukan untuk pasangan dan plesteran dapat digolongkan menurut : Perekatnya Sifatnya, rapat air atau biasa Sep-18

SIFAT ADUKAN Adukan untuk pasangan dan plesteran harus memiliki sifat : Cukup plastis sehingga mudah dikerjakan Menghasilkan rekatan yang baik antara aduk dengan pasangannya Menghasilkan rekatan yang baik antara bata dengan bata Dapat mengisi celah-celah antara bata dengan rapat dan merata, mencegah masuknya air dan memberikan kekuatan yang merata. Sep-18

PERBANDINGAN CAMPURAN Sebaiknya dalam perbandingan berat, karena perbandingan volume dapat berubah, jika : Cara pengisian tidak seragam Kadar air bahan berubah Kehalusan bahan berubah Sep-18

KRITERIA ADUKAN Susunan campuran adukan harus memenuhi sebagian atau seluruh kriteria sebagai berikut : Kekuatan Workability Peruntukan Sep-18

SIFAT ADUKAN SEGAR Sifat penting untuk menghasilkan pasangan bata yang baik antara lain: lecak, enak dikerjakan, plastis, dapat menahan air, memiliki kekuatan rekatan yang cukup baik, stabil/tidak banyak berubah volumenya, tahan lama memberikan penampilan yang baik. Sep-18

PENGUJIAN ADUKAN SEGAR Kelecakan/konsistensi Kemampuan menahan pelepasan air (water retentivity) Daya serap air (suction rate) bata Daya rekat (bond strength) Sep-18

PENGUJIAN KONSISTENSI NORMAL DGN FLOW TABLE Sep-18

SIFAT ADUKAN KERAS 1.Kuat tekan ASTM C 270 membagi adukan dalam kekuatan (dalam perbandingan volume) sebagai berikut Tipe Adukan Komposisi Kuat Tekan Psi, kg/cm2 Tipe M 1 PC : min 21/4 pasir 1semen tembok: 1/4kp: min 21/4 pasir 2500 psi 172 kg/cm2 Tipe S 1/2 PC : 1semen tembok:maks 3 pasir 1PC : 1/4-1/2 kp : maks 3 pasir 1800 124 Sep-18

SIFAT ADUKAN KERAS (LANJUTAN) Tipe Adukan Komposisi Kuat Tekan Psi, kg/cm2 Tipe N 1semen tembok : pasirsama dengan volume semen &kapur 1 PC : 1/2-11/4 kapur : pasirsama dengan volume semen &kapur 750 52 Tipe O 1 semen tembok : pasir tidak dibatasi 1 PC : 11/4-21/2 kapur : pasir tidak dibatasi 350 24 Tipe K 1 PC : 21/2 kapur : pasir tidak dibatasi 75 5 Sep-18

SIFAT ADUKAN KERAS (LANJUTAN) Modulus Elastisitas Modulus Patah Kekekalan Bentuk Sep-18

PENGUJIAN KUAT TEKAN ADUKAN Sep-18

PENGUJIAN KUAT LENTUR ADUKAN Sep-18

PENGUJIAN KUAT LENTUR ADUKAN Sep-18

YANG HARUS DIPERHATIKAN Yang harus diperhatikan dalam pembuatan adukan, adalah : Pencampuran merata Kadar air jangan berlebihan Gradasi dengan besar butir maksimum yang sesuai Workability sesuai dengan teknik pemasangan Perawatan secara sempurna. Sep-18

JENIS BATA Terdiri dari : 1. Bata merah/ bata tanah liat dibakar : Bata pejal Masif atau kalau mempunyai lubang , tidak lebih dari 15% Bata berlubang Jumlah luas penampang lubang antara 15% - 35% Bata berongga/ bata kerawang/ hollow brick Jumlah luas penampang lubang antara 35% - 75% Sep-18

JENIS BATA (LANJUTAN) 2. Bata tidak dibakar : Bata jenis ini dibuat pejal dan berongga, terdiri dari : Bata tanah stabilisasi Bata tras kapur/ Batako Bata beton Sep-18

UKURAN BATA 1. Bata merah/ bata tanah liat dibakar : Bata pejal - Bata M6 : 230 x 110 x 55mm - Bata M5a: 190 x 90 x 65mm - Bata M5b: 190 x190 x 65mm Bata berlubang - panjang 200,220,240,300mm - lebar 105,115 ( untuk panjang 200-240mm) 175 untuk panjang 300mm - tebal 52, 71, 115 mm 2. Bata tidak dibakar : Ukuran tebal - 400 x 200 x 200 mm Ukuran tipis - 400 x 200 x 100 mm Sep-18

KUAT TEKAN BATA Bata merah/ bata tanah liat dibakar : Bata pejal Terbagi 6 tingkat mutu : 25, 50, 100, 150, 200, dan 250 kg/cm2 Bata berlubang Terbagi 5 tingkat mutu : 50, 100, 150, 200, dan 250kg/cm2 Sep-18

2. BATA TIDAK DIBAKAR Tingkat mutu bata Sifat fisis   Tingkat mutu bata Sifat fisis Bata beton pejal Bata beton berlubang I II III IV I II III IV Kuattekanbruto,min. Rata2kg/cm2 Kuat tekan bruto masing2 bendauji min.kg/cm2 Penyerapan air rata2,maks% 100 90 25 70 65 35 40 - 25 70 21 65 - 25 50 21 20 17 Syarat bata tras kapur I II III Pejal Berlubang Sep-18

SIFAT PASANGAN BATA Kuat tekan Kuat lentur Pengaruh basah kering Susut muai Kemampuan menyekat panas Sep-18

PEKERJAAN PLESTERAN Untuk menghasilkan plesteran yang awet dan bebas dari retak-retak sebaiknya diperhatikan hal berikut : Teknologi serta peralatan yang tepat. Sifat dari bahan plesteran Sifat dinding yang akan diplester Sep-18

PEKERJAAN PLESTERAN Pekerjaan plesteran harus direncanakan dengan memperhatikan antara lain : 1  Teknologi dan alat-alat yang digunakan dalam plesteran 2 Sifat bahan plesteran 3   Lapisan plesteran 4   Daya isap permukaan yang diplester Sep-18

KERUSAKAN PADA PLESTERAN Yang sering dijumpai adalah : Retak-retak serta ikatan yang lemah      Retak-retak akibat diskontinuitas      Melepuh atau menggembung      Permukaan yang tidak rata dan tidak teratur      Berlubang-lubang      Permukaan yang berlubang-lubang menjadi basah      Lunak dan banyak mengandung butiran kapur      Alur atau lekuk memanjang dalam plesteran      Kerusakan pada bagian luar akibat pengaruh cuaca Sep-18

BAHAN BANGUNAN DARI SEMEN/BETON Yang dimaksud adalah bahan bangunan yang dibuat menggunakan perekat hidrolis baik dicetak dipabrik (pracetak) maupun ditempat(insitu). Ditinjau dari berat volumenya, bahan bangunan semen/ beton dibagi menjadi 2 kelompok besar: Bahan bangunan beton berat: berat volume > 1.200 kg/m3 Bahan bangunan beton ringan: berat volume < 1.200 kg/m3 Bahan Baku : Sama seperti bahan baku adukan/beton Sep-18

PROSES PEMBUATAN Secara manual Bahan-bahan dicampur Diaduk dengan air sedikit, sekitar 30%-40% dari berat semen. Dicetak sambil dipadatkan dengan dipres, getar, atau keduanya Dirawat, minimal 3 minggu Penyelesaian akhir (finishing) Pengerjaan di pabrik (precast/ prefab) Secara prinsip sama, kecuali bahan dirancang untuk kekuatan tertentu, perawatan dengan uap dan tekanan dengan waktu 3 hari – 12 jam, tergantung besarnya uap dan tekanan. Sep-18

BENTUK PRODUK YANG DIHASILKAN Yang berbentuk bata/blok: Batako/bata tras kapur, bata tanah semen/soil cement block, batabeton, bata untuk lantai, jalan/paving block, dsb. Yang berbentuk kepingan atau ubin: Ubin semen biasa, ubin teraso yang dinamakan sesuai dengan corak permukaan ubin. Genteng beton, kepingan semen asbes yang dibuat semacam sirap. Sep-18

BENTUK PRODUK YANG DIHASILKAN (LANJUTAN) Bentuk pipa: Pipa beton tanpa tanpa tulangan atau dengan tulangan. Bentuk balok atau tiang: Tiang beton untuk kabel listrik, tiang pancang atau balok jembatan. Bentuk khusus, didasarkan pada pesanan: Bak beton, closet, septiktank, talang, balok tanda jalan, saluran terbuka, dll. Sep-18

PEMAKAIAN Adukan, plesteran dan bahan bangunan dari semen dipakai secara luas pada bangunan, sedangkan bahan bangunan dari semen digunakan sebagai komponen pada bangunan tersebut Sep-18

Sampai ketemu pada bab berikutnya Sep-18