Nama : Farhan Azis.P NPM : 151101010800 Kelas/Semester : A2/5 Kristenisasi Nama : Farhan Azis.P NPM : 151101010800 Kelas/Semester : A2/5
Kristenisasi di Indonesia Masalah kristenisasi adalah persoalan Latin Muslim dan bagi pemeluk di agama lain, termasuk di Indonesia. Menurut mereka, kaum misionaris sama sekali tidak ada kaitannya dengan ambisi dunaiwi kaum kolinialis. Penyebaran agama Kristen lebih disebabkan oleh orang-orang Kristen. Tapi bukti-bukti sejarah sangat sulit menerima argumentasi tokoh-tokoh kristen semacam itu. Bantuan dan campur tangan kaum kolonialis dalam kristenisasi sulit dipungkiri dalam sejarah. NEXT
Mengutip sejarawan KM Panikkar dalam bukunya, Asia and Western Dominance, Prof. Doktor Bilveer Singh mencatat, “Yang mendorong bangsa Portugal (untuk menjajah di Asia adalah) strategi besar dalam melawan kekuatan islam, melakukan kristenisasi, keinginan untuk memonopoli pedagang rempah-rempah. Dari sudut pandang ini, kata Panikkar, “Islam adalah musuh dan harus diperangi dimana-mana. Banyak tindakan Portugal di Asia tidak akan dapat dipahami kecuali fakta selalu diperhatikan. Jadi, disamping untuk Kristenisasi atas wilayah kafir, Islam harus dilawan di jantungnya dengan menyerangnya dari belakang. Hal ini juga diharapkan akan menguntungkan secara ekonomis.” NEXT
Keterkaitan erat antar gerakan Kristenisasi dengan pemerintahan kolonial banyak diungkap oleh para ilmuwan di Indonesia. Seperti Aqib Subinto (Politik Islam di Hindia Belanda), Delia Nor (Gerakan Islam Modern) dan juga Alwih Sihab (Memendung arus – respon gerakan Muhammadiyah terhadap penetrasi misi Kristen di Indonesia). Politik netral agama yang dikumandangkan oleh pemerintahan Belanda terbukti tidak benar, sebab dalam kenyataannya mereka sangat mendukung gerakan misi Kristen di Indonesia. Beberapa sejumlah dekrit kerajaan Belanda misionaris kristen di Indonesia, di antara lain : NEXT
Pada tahun 1810, Raja Wiliam I dari Belanda mengeluarkan dekrit yang menyatakan bahwa para misionaris akan diutus ke Indonesia oleh atas biaya pemerintah. Pada 1835 dan 1840, ada dekrit lain yang dikeluarkan yang menyatakan bahwa administrasi di Hindia-Belanda diperintahkan di bawah naungan Gubernur Jendral Pemerintahan Kolonial. NEXT
Pada 1854, sebuah dekrit lain dikeluarkan, yang mencerminkan bahwa kedua badan diatas saling berkaitan. Dekrit itu mempertahankan agama Kristen. Pada tahun 1888, Menteri urusan kolonial, Kuchenis menyatakan dukungannya terhadap semua organisasi misinionaris dan menyerukan agar mereka menghalang kerjasama pemerintahan kolonial Belanda untuk memperluas pengaruh kristen dan membatasi pengaruh islam, JT. Cremer, Menteri Urusan Kolonial lainnya. NEXT
Pada tahun 1901, Abraham Kuyper, memimpin Partai Kristen, ditunjuk sebagai perdana menteri, menyusul kekalahan partai liberal oleh koalisi partai-partai kanan dan agama. Alexander Idenburg yang menjabat Gubernur Jendral dari 1906-1916, terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap kegiatan misi di Indonesia. Salah satu laporannya terhadap pemerintah pusat yang mengatakan, “Saya cukup sibuk dengan Kristenisasi atas daerah-daerah pendalaman”, bagi pemerintahan kolonial, ancaman dari mereka yang sudah masuk kristen akan lebih kecil dibandingkan kaum muslim, karena kaum kristen lebih dapat diajak kerjasama. NEXT
Tujuan pemerintah kolonial dan misionaris dapat dikerjasamakan Tujuan pemerintah kolonial dan misionaris dapat dikerjasamakan. Kaum kristen biasanya merujuk kepada sejumlah ayat dengan Bible sebagai legitimasi kewajiban menjalankan misi Kristen kepada bangsa-bangsa Kristen. Jadi, misi Kristen untuk mewartakan Kristus kepada umat islam dan agama2 lain, adalah ajaran pokok dalam gereja. Karena itu, kaum Kristen merasa wajib menjalankan perintah itu, dengan cara apapun, sesuai situasi dan kondisi; ada yang secar terang-terangan membagikan Bible kepada umat Islam, melakukan manipulasi dengan penerbitan buku-buku Kristen berkedok islam, melalui cara pelayanan sosial, dengan cara menunjukan keteladanan, dan sebagainya. NEXT
Masalah Kristenisasi adalah problem rill yang ada di Indonesia Masalah Kristenisasi adalah problem rill yang ada di Indonesia. Tidak perlu di tutup-tupi dan di sembunyikan dibawah karpet. Semuanya jelas, sebagaimana kewajiban dakwah bagi kaum muslim. Masalah ini perlu di kaji secara akademis, secara ilmiah, agar diperoleh gambaran yang komprehensif dan proporsional. Apalagi, sejak dulu, kaum misionaris kristen sudah menyadari dan merasakan, bagaimana beratnya melaksanakan tugas misinya ke dunia Islam. Jadi, meskipun agama kristen sendiri menghadapi masalah yang sangat serius dalam hegemoni peradaban barat, tetapi mereka tetap menjadikan kaum non-kristen sebagai target dan sasaran gerakan misi kristen.