Hematuria et causa Cystitis Gio Vano Beril Karel Naihonam
Skenario 7 Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang dibawa Ibunya keklinik dengan keluhan kencing berwarna merah. Keluhan tersebut disertai nyeri perut dan rasa panas saat berkemih. Ibunya mengatakan bahwa anak tersebut sering menahan buang air kecil saat di sekolah karena takut meminta izin. Pada pemeriksaan fisik didapati normal kecuali nyeri tekan pada daerah suprapubik.
Anamnesis Autoanamnesis Alloanamnesis ( KU, RPS, RPD, RPK, sosial) Pola berkemih (dorongan, frekuensi, jumlah) Nyeri ? Urgensi ? Bau, warna ? Nyeri suprapubik ? ISK atas Nyeri panggul atau pinggang ? ISK bawah Demam ?
Pemeriksaan Fisik TTV Palpasi Perkusi Pemeriksaan V.U
Pemeriksaan Penunjang Urinalisis rutin Makroskopis: bau, keruh, pH basa, warna, dan berat jenis Mikroskopis: bakteri, leukosit, epitel, eritrosit dalam urine Kultur urine Untuk mengidentifikasi organisme Biakan bakteri dan hitung koloni Tes sensitivitas untuk mengetahui resistensi mikroba terhadap obat antibiotik, sehingga dapat diberikan terapi yang sesuai
Tes Dipstick Multistrip Lanjutan ..... Tes Dipstick Multistrip Untuk menunjukkan Leukosit Esterase Renal Imaging Procedurs (dilakukan bila ada indikasi, yaitu adanya infeksi rekurens <6 bulan) USG, BNO, IVP, Sistoskopi Gold Standar: Kultur urine “Significant Bacteriuria” secara kuantitatif 100.000 colony-forming
Working diagnosis Hematuria et causa sistitis Hematuria : gross, mikroskopik. Cystitis: Proses inflamasi pada v.u, akibat infeksi ataupun trauma.
Menifestasi Klinis Polakisuria Hematuria Nyeri pada area suprapubis Urine bau dan keruh
Etiologi Infeksi dapat diakibatkan oleh bakteri maupun fungi Bakteri yang sering menyebabkan cystitis: E. coli (75-85%), Klebsiella, Proteus, Pseudomonas Fungi yang menyebabkan cystitis: Candida spp.
Epidemiologi Di seluruh dunia ada sekitar 150 juta kasus ISK simptomatik. Secara umum, 90% cystitis, 10% pyelonephritis. Wanita : Pria = 30 :1. 1 dari 5 wanita pernah mengalami ISK, pada pria lebih sering pada masa neonatus.
Patofisiologi Masuknya kuman secara ascending ke dalam saluran kemih, (1) kolonisasi kuman di sekitar uretra, (2) masuknya kuman melalui uretra ke buli-buli, (3) penempatan kuman pada dinding buli-buli, (4) masuknya kuman melalui buli-buli ke ginjal.
Cystitis glomerulonefritis uretritis Defenisi Peradangan pada kandung kemih Peradangan pada ginjal Peradangan pada saluran uretra Etiologi E. Coli, Klebsiella, Proteus, Pseudomonas streptococcus grup A N. Gonorrhoe, tracomatis Gejala klinik Polakisuria Hematuria Nyeri pada area suprapubis Urine bau dan keruh. hematuria, kadang-kadang sembab ringan di sekitar mata atau seluruh tubuh, proteinuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginja Rasa gatal dan terbakar pada uretra, uretra merah dan ada edema
Penatalaksanaan Non farmakologis Banyak minum air putih bila fungsi ginjal baik Higiene genitalia eksterna
Farmakologis Uncomplicated sistitis cukup diberikan terapi dengan antimikroba dosis tunggal atau jangka pendek (1-3) hari. Tetapi jika hal ini tidak memungkinkan, dipilih antimikroba yang masih cukup sensitive terhadap kuman E.coli, antara lain : nitrofurantoin, trimethoprim, silfametoksazol, atau ampisilin.
Komplikasi ISK sederhana(uncomplicated). ISK akut tipe sederhana (sistitis) yaitu non-obstruksi dan bukan perempuan hamil merupakan penyakit ringan dan tidak menyebabkan akibat lanjut jangka lama
Pencegahan Bagi wanita, setelah buang air kencing membasuh dari depan ke belakang untuk mencegah masuknya bakteri dari anus ke dalam uretra. Segera buang air kecil apabila bila kandung kemih sudah terasa penuh. Pilih toilet umum dengan toilet jongkok. Sebab toilet jongkok tidak menyentuh langsung permukaan toilet dan lebih higienis. Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar tidak lembab
Prognosis Baik, biasanya dapat sembuh dengan sempurna, kecuali bila terdapat faktor-faktor predisposisi yang lolos dari pengamatan dan tidak tertangani.
Kesimpulan Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri, akibat proliferasi suatu mikroorganisme. Sebagaian besar infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri, tetapi jamur dan virus juga dapat menjadi penyebabnya. Infeksi bakteri tersering disebabkan oleh Escherichia coli, suatu kontaminan tinja yang sering ditemukan didaerah anus, cenderung mengenai perempuan dibandingkan pria..
Hal ini disebabkan urethra wanita lebih pendek dibanding pria sehingga lebih mudah terinfeksi dan juga dapat menyerang mayoritas orang yang sering menahan kencing. Untuk itu diperlukan penatalaksanaan yang tepat baik secara farmakologis ataupun non farmakologis
Terima Kasih GBU