KONSEP SEKSUALITAS By. Retno HS, SST.Keb., MPH
INTERMEZO Seks Perilaku Perilaku seksual Bentuk perilaku seksualitas 1.Respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsang dari luar) 2.Segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis 3.Berdandan, mengedip, berkencan, bercumbu, dan bersenggama
Eksplorasi, masturbasi, homoseksual, dan heteroseksual 4 Eksplorasi, masturbasi, homoseksual, dan heteroseksual 4.Perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering disebut jenis kelamin 5.Menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, psikologis, dan kultural
PENDIDIKAN SEKS Pentingkah? Untuk apa? Sejak kapan diberikan?
SEX EDUCATION Sex Education: adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar. Informasi itu meliputi menstruasi, mimpi basah dsb
ISUUE TENTANG SEX EDUCATION Selama ini, jika kita berbicara mengenai seks, maka yang terbersit dalam benak sebagian besar orang adalah hubungan seks. Padahal, seks itu artinya jenis kelamin yang membedakan pria dan wanita secara biologis. Orang pasti akan menganggap tabu jika membicarakan tentang seks, dianggapnya sex eduaction akan mendorong remaja untuk berhubungan seks
PENTINGNYA SEX EDUCATION Terkadang kita baru menyadari pentingnya sex education setelah banyak terjadi kasus akibat kurangnya sex education. Misalnya: pergaulan bebas, pernikahan dini, narkoba dsb. Teknologi Informasi menjadi suatu hal sangat penting untuk terjadinya permasalahan- permasalahan tersebut di atas
PENTINGNYA SEX EDUCATION Untuk mengetahui informasi seksual bagi remaja Memiliki kesadaran akan pentingnya memahami masalah seksualitas Memiliki kesadaran akan fungsi-fungsi seksualnya Memahami masalah-masalah seksualitas remaja Memahami faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah seksualitas
4. DIMENSI SEKSUALITAS Dimensi Sosiokultural Dimensi Agama etik Dimensi psikologis Dimensi biologis
DIMENSI SOSIOKULTURAL Seksualitas dipengaruhi oleh norma dan peraturan kultural yang menentukan apakah perilaku yang diterima di dalam kultur. Keragaman kultural secara global menciptakan variabilitas yang sangat luas dalam norma seksual dan menghadapi spectrum tentang keyakinan dan nilai yang luas. Peraturan ini menjadi bagian integral dari cara berpikir individu dan menggarisbawahi perilaku seksual
DIMENSI AGAMA DAN ETIK Seksualitas juga berkaitan dengan standar pelaksanaan agama dan etik. Ide tentang pelaksanaan seksual etik dan emosi yang berhubungan dengan seksualitas membentuk dasar untuk pembuatan keputusan seksual. Keputusan seksual yang melewati batas kode etik individu dapat mengakibatkan konflik internal
DIMENSI PSIKOLOGIS Seksualitas bagaimana pun mengandung perilaku yang dipelajari. Apa yang sesuai dan dihargai dipelajari sejak dini dalam kehidupan dengan mengamati perilaku orangtua. Orangtua biasanya mempunyai pengaruh signifikan pertama pada anak-anaknya. Mereka sering mengajarkan tentang seksualitas melalui komunikasi yang halus dan nonverbal. Seseorang memandang diri mereka sebagai makhluk seksual berhubungan dengan apa yang telah orangtua mereka tunjukan kepada mereka tentang tubuh dan tindakan mereka. Orangtua memperlakukan anak laki-laki dan perempuan secara berbeda berdasarkan jender
DIMENSI BIOLOGIS Seksualitas berkaitan dengan pebedaan biologis antara laki-laki dan perempuan yang ditentukan pada masa konsepsi. Hormon mempengaruhi individu kembali saat pubertas, dimana anak perempuan mengalami menstruasi dan perkembangan karakteristik seks sekunder, dan anak laki-laki mengalami pembentukan spermatozoa (sperma) yang relatif konstan dan perkembangan karakteristik seks sekunder
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL Faktor Perkembangan : berasal dari keluarga dimana anak mulai tumbuh kembang Faktor Luar: kondisi sekolah, pendidikan formal Faktor Masyarakat: adat kebiasaan, pergaulan dan perkembangan disegala bidang khususnya teknologi yang dicapai manusia (Hurlock)
Lanjutan: Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual adalah: Dorongan seksual Keadaan kesehatan tubuh Psikis Pengetahuan sosial Pengalaman seksual sebelumnya
Pengetahuan sosial yang benar dapat memimpin seseorang ke arah perilaku seksual yang rasional dan bertanggung jawab serta dapat mmembantu membuat keputusan penting terkait seksualitas. Informasi yang salah menyebabkan pengertian dan persepsi masyarakat tentang seks salah pula