SESI 10 Soal Pengkodean Morbiditas

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
APLIKASI RADIASI SINAR-X DALAM KEDOKTERAN NUKLIR
Advertisements

KEPERAWATAN ANAK BERDASARKAN SIKLUS BENCANA
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN ANAK DI RUMAH SAKIT Sekilas tentang Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit dan Metode Pelatihan.
1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
Sistem Pelayaan Kesehatan
SESI 5 CHAPTER SPECIFIC NOTES ICD-10 VOLUME 2 CHAPTER XV
PENGENALAN REKAM MEDIK
Pertemuan ke-2 Bentuk formulir: Prinsip umum desain formulir
Sesi 10. Gambaran Umum Modul 3 Investigasi dan Respon Penyakit Penting
SESI 13 DISEASE INDEX & MORBIDITY
Diagnosis, Informasi Klinis, Dr Mayang Anggraini Naga
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN dr Mayang Anggraini Naga
SESI 7 LATIHAN: GENERAL CODING MENCARI dan MENENTUKAN KODE
CLINICAL PATHWAY (JALUR KLINIS)
AUDIT PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS SECARA KUALITATIF
MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT
SESI 6A KKPMT 8 PENGKODEAN DIAGNOSIS MORBIDITAS & MORTALITAS
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
Pendahuluan Pembahasan meliputi peraturan ICD-10 terkait konvensi tanda baca yang menyertai suatu nomor kode dan pengaruhnya terhadap kode yang bersangkutan.
Pendahuluan Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung,
Disusun oleh dr. Mayang Anggraini Naga FIKES-RM-IK EU Rev. 2015
DISEASE INDEX & MORBIDITY (INDEKS PENYAKIT & MORBIDITAS)
Pendahuluan “Lead-term”, kata panduan yang harus digunakan, sebagai kata petunjuk lokasi istilah diagnoses di buku indeks alfabetik ICD-10 Volume 3 Mahasiswa.
TELAAH KRITIS DIAGNOSIS
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
Pendahuluan Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung,
SESI 7 DISEASE INDEX & MORBIDITY
Pendahuluan Bab yang berkaitan dengan penyakit pada system pernafasan di mulai dari kode J00 – J99. Terdapat catatan di bawah bab yang menyatakan bilamana.
Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian ::Ketepatan Pengodean
Proses Pengkodean, Konvensi Tanda Baca dan“Dual Classification”
INEL MASRAYANTI IB PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN Prinsip-prinsip pokok asuhan antenatal konsisten dengan dan didukung oleh prinsip-prinsip.
APLIKASI CLIENT-SERVER MOBILE INFORMATION SYSTEM RUMAH Ilmi Aji
Tugas BHP SKENARIO 2 A2.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN dr Mayang Anggraini Naga
PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN Dr Mayang Anggraini Naga
PERTEMUAN MINGGU 14 STRUKTUR ISI BUKU ICD-10 VOLUME 1, 2, DAN 3
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BIOMEDIS
Materi 4 Bioninformatika Smt 7 - MIK
FUNGSI DAN MANFAAT REKAM KESEHATAN
SESI 7 LATIHAN: GENERAL CODING MENCARI dan MENENTUKAN KODE
ETIKA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERMASALAHANNYA
PENCATATAN DAN PELAYANAN
INDEKS TINDAKAN, KEMATIAN DAN DOKTER PERTEMUAN 4 LILY WIDJAYA, SKM,MM
Yophi Nugraha, S.Kep.,Ners.,M.Kes
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Dr.Mayang Anggraini - Lily Widjaya , SKM.,MM
LATIHAN SOAL-SOAL BAB IX DAN III Disusun oleh dr Mayang Anggraini Naga
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT (SNARS) EDISI 1
Analisis Jabatan Pengkodean dan Pelaporan
DIAGNOSTIC AND PROCEDURAL CODING MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)
MORBIDITAS CODING TOTOK SUNDORO, SKM, MMR..
INDEKS DAN KARTU BEROBAT PERTEMUAN 5 LILY WIDJAYA, SKM,MM
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 4 MK Mandatkes.
MMIK INFORMASI KESEHATAN
MMIK STANDAR PENILAIAN
Hasil Capaian Indikator Hospital Wide
KUALITAS DATA DALAM LAPORAN STATISTIK
Deasy Rosmala Dewi, M.Kes Prodi RMIK, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
INDEKS TINDAKAN, KEMATIAN DAN DOKTER PERTEMUAN 4 LILY WIDJAYA, SKM,MM
Meminta Pendapat Lain/ Pendapat kedua. Pendapat medis yang diberikan oleh dokter lain terhadap suatu diagnosis atau terapi maupun rekomendasi medis lain.
Migrain Without Aura; A New Definition
Rekam Medis dalam Asuhan Klien. Pengembangan Pelayanan RM dibagi menjadi 5 (lima) tingkatan (level) sebagai berikut : 1.Penyelenggaraan rekam medis secara.
PENGUMPULAN DATA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
MANAJEMEN DATA KLINIS Materi 4 MK Mandatkes.
Hasil Kritis dalam Akreditasi SNARS
Kenali gejala stroke segera ke rumah sakit. Akses perawatan unit stroke perbaikan 14 % Akses terapi trombolisis perbaikan 30 % Akses terapi “clot.
Transcript presentasi:

SESI 10 Soal Pengkodean Morbiditas

DESKRIPSI Pembahasan materi meliput pendiskusian dan pelatihan intensif cara reseleksi (memilih kembali) diagnosis utama kasus morbiditas.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mampu menentukan kode kondisi utama pasien untuk kepentingan informasi morbiditas setempat dan pelaporan morbiditas nasional.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Mampu memanfaatkan MB Rule 1, 2, 3, ,4 & 5 untuk mereseleksi diganosis utama apabila runtunan penulisan diagnoses pasien tidak mengikuti aturan ICD-Morbiditas.

4.4.3 Peraturan untuk Re-seleksi Kondisi Utama yang Salah Rekam Volume 2 halaman 106 -112 Hanya dokter yang berwenang menentukan kondisi utama pasien. Pada keadaan tertentu atau ada informasi lain yang dapat menunjukkan bahwa dokter telah tidak mengikuti prosedur cara penulisan yang benar (ICD), bila coder tidak mungkin menghubungi dokter terkait, dapat menerapkan salah satu dari Rules yang tersedia untuk mereseleksi kondisi utama. Peraturan reseleksi diatur di dalam ICD-Volume 2 dalam 5 rules: MB1, MB2, MB3, MB4, MB5 disertai catatan khusus untuk Bab-bab tertentu (4.4.4 Halaman 112-123)

RULE MB1 Kondisi minor direkam sebagai “Kondisi utama” (main condition), kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai “kondisi lain” (other condition) Kondisi utama adalah kondisi yang relevan bagi perawatan yang terjadi, dan jenis spesialis yang mengasuh.  pilih kondisi yang relevan sebagai “Kondisi utama” Contoh: K. ut. Dyspepsi Kondisi lain: Acute appendicitis Acute abdominal pain Prosedur: Appendectomy Spesialis: Bedah digestif Maka reseleksi: Acute appendicitis sebagai kondisi utama.

RULE MB2 Beberapa Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama. Beberapa kondisi tidak bisa digabung untuk dapat dicode bersama dan direkam semua sebagai kondisi utama,  dan salah satu kondisi lain pada rekaman menunjuk sebagai kondisi utama, maka pilih ini sebagai kondisi utama, bila tidak ada maka pilih yang pertama disebut. Contoh:1. K. Ut. Osteoporosis Candida bronchopneumonia Rheumatism K. lain: - Bidang spesialisasi: Peny.Paru Reseleksi K. Ut. Candida bronchopneumonia

2. K.Ut. KPD, letak lintang dan anemia K.lain: - Partus spontan Rule MB2 (Lanjutan) 2. K.Ut. KPD, letak lintang dan anemia K.lain: - Partus spontan Reseleksi K. ut. Premature rupture of membrane

RULE MB3 Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama menggam- barkan suatu gejala yang timbul akibat suatu diagnose atau kondisi yang ditangani. Jika kondisi terkait diberi code yang ditemukan di Bab XVIII (R.-), dan di rekam medis ada terekam kondisi lain yang lebih menggambarkan diagnosis pasien dan kepada kondisi ini terapi diberikan  maka reseleksi kondisi akhir tersebut sebagai kondisi utama. Contoh: K. ut. Hematemesis K. lain: Varices esophagus Cirrhosis hepatis Bidang spesialis: Penyakit Dalam konsul ke Bedah Reseleksi kondisi utama: Varices esophagus pada cirrhosis hepatis (K74.-! I98.2*)

RULE MB4 Spesialisitas Bila diagnosis yang terekam sebagai kondisi utama adalah istilah yang umum, dan ada istilah lain yang memberi informasi lebih tepat tentang lokasi tubuh atau sifat dasar suatu kondisi, maka reseleksi kondisi terakhir sebagai kondisi utama. Contoh: K.Ut. CVA K. lain-lain: Stroke Hemiplegia Cerebral haemorrhage Reseleksi: Kondisi utama: Stroke cerebral hemorhage

K.Ut. DM tanpa terapi insulin K. lain-lain: Cataract mata bilateral RULE MB4 (Lanjutan) K.Ut. DM tanpa terapi insulin K. lain-lain: Cataract mata bilateral Spesialisasi: Ophthalmologist Reseleksi: Kondisi Utama: NIDDM cataract.

RULE MB5 Alternatif diagnoses utama Suatu tanda/gejala direkam sebagai kondisi utama, dengan indikasi kondisi terkait adalah suatu kondisi atau kondisi lain, reseleksi gejala tersebut sebagai “kondisi utama”. Bila ada 2 atau > dari 2 kondisi direkam sebagai pilihan diagnostik sebagai kondisi utama, pilih yang pertama disebut. Contoh: 1. K. ut. Sakit kepala mungkin karena sinusitis atau stres. Reseleksi: Sakit kepala

2. K.ut. Kolekistitis akut atau gastritis Reseleksi: kolekistitis akut RULE MB5 (Lanjutan) 2. K.ut. Kolekistitis akut atau gastritis Reseleksi: kolekistitis akut 3. K. ut. GE akibat infeksi atau keracunan makanan Reseleksi: Infectious GE.