Reza Pratama Rivaldi Amrillah Jhordan Rizal

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Matematika Teknik 2 Dosen : Yogi Ramadhani, S.T., ___
Advertisements

Selamat Datang Dalam Tutorial Ini
ref: Advanced Engineering Mathematics, Erwin Kreyszig
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Sistem Linear Oleh Ir. Hartono Siswono, MT.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Analisis Rangkaian Listrik di Kawasan s” 2.
ANALISIS TANGGAP TRANSIEN
PERSAMAAN BEDA Sistem Rekursif dan Nonrekursif
MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK
Dimas Firmanda Al Riza, ST, M.Sc
Pemodelan dan Simulasi Sistem Kontinu linear
Dimas Firmanda Al Riza, ST, M.Sc
BAB 3 ANALISA SISTEM FISIS
Kuliah Gelombang O S I L A S I
TRANSMISI DAN PENYARINGAN SINYAL
Respons Transien Rangkaian Orde 1
Persamaan Diferensial
GERAK SELARAS Klik disini ke Presentasi Sajian Pelengkap.
Error Steady State Analisa Respon Sistem.
Pengantar Teknik Pengaturan* AK Lecture 3: Transformasi Laplace
Persamaan Differensial Biasa #1
GERAK HARMONIK SEDERHANA
Pengantar Teknik Pengaturan* AK Lecture 4: Fungsi Transfer
Transformasi Laplace dan Diagram Blok Transformasi Laplace:Mentransformasi fungsi dari sistem fisis ke fungsi variabel kompleks S. Bentuk Integral :
METODE DERET PANGKAT.
3. Analisa Respon Transien dan Error Steady State
Pertemuan 7- 8 Response Sistem Pengaturan
Rangkaian Orde 1 dengan Sumber Bebas Umum
Tips Penentuan Definisi  Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
Pertemuan Analisis dan Desain sistem pengaturan
Pertemuan 7 FREQUENCY RESPONSE
Kestabilan Analisa Respon Sistem.
Teknik Pengukuran dan alat ukur
Fungsi Alih (Transfer Function) Suatu Proses
TEORI SINYAL DAN SISTEM
Seri Mencari Output: Response impulse dan konvolusi
Kesalahan Pemotongan.
Pendahuluan Hal yang harus diperhatikan pada saat perancangan sistem kontrol adalah : Respon transien Respon steady-state Stabilitas Dari elemen-elemen.
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
Transformasi Laplace Matematika Teknik II.
Kesalahan Tunak (Steady state error)
Kelompok 6 Lenny FS Wahyu AS
Response Sistem Pengaturan Pertemuan 4
Pemodelan Sistem (Lanjutan)
Representasi sistem, model, dan transformasi Laplace Pertemuan 2
Uji Konstanta (a) Regresi Linear Sederhana
(Fundamental of Control System)
. Penerapan Transformasi Laplace pada penyelesaian
Pendahuluan Hal yang harus diperhatikan pada saat perancangan sistem kontrol adalah : Respon transien Respon steady-state Stabilitas Dari elemen-elemen.
Perilaku Dasar Sistem.
Pemodelan Sistem Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 2.
CONTROL SYSTEM BASIC (Dasar Sistem Kontrol)
Karakteristik sinyal statik dan dinamik
GERAK SELARAS.
FREKUENSI KOMPLEKS DAN FUNGSI TRANSFER
dimana bentuk responnya ditentukan oleh rasio damping :
BAB VII PERSAMAAN DIFFRENSIAL SIMULTAN
aljabar dalam fungsi f(s)
Transformasi Laplace.
Kelompok 6 Hariza NiMade Nurlia Enda
aljabar dalam fungsi f(s)
Respons Frequensi Bab14.
Tanggapan Frekuensi 2017.
Instrumentasi dan Pengukuran
Persamaan Diferensial Bernoulli. Persamaan diferensial (1.14) merupakan persamaan diferensial linear orde-1 (dalam variabel v), dan dapat diselesaikan.
MODULASI SUDUT (ANGLE MODULATION)
GERAK SELARAS.
Cara menganalisa peralihan rangkaian listrik dengan metode Transformasi Laplace Ubahlah elemen – elemen rangkaian listrik ( R, L, dan C ) menjadi rangkaian.
Analog Sample Quality: Accuracy, Sensitivity, Precision, and Noise.
PRINSIP VARIASI “Jika sembarang fungsi gelombang digunakan untuk menghitung energi, maka nilai yang dihitung tidak pernah kurang dari energi sebenarnya”
Transcript presentasi:

Reza Pratama Rivaldi Amrillah Jhordan Rizal KELOMPOK 5 - ZERO-ORDER INSTRUMENT - FIRST-ORDER INSTRUMENT - STEP RESPONSE OF FIRST-ORDER INSTRUMENT - RAMP RESPONSE OF FIRST-ORDER INSTRUMENT - FREQUENCY RESPONSE OF FIRST-ORDER INSTRUMENT Reza Pratama Rivaldi Amrillah Jhordan Rizal

Instrumen orde nol Persamaan yang paling sederhana dari kasus kusus persemaan 3.101 terjadi kettika semua a dan b lain dari a0 dan b0 diansumsikan ernilai 0. persamaan diferensial disederhanakan menjadi persamaan aljabar sederhana A0q0=b0qi.

Sistem atau instrumen yang mendekati persamaan diatas dikatagorikan sebagai orde instrumen nol. Sebenarnya a0 dan b0 konstan dan kita definisikan kepekaan statis sebagai berikut 𝑞 0 = 𝑏 0 𝑎 0 𝑞 𝑖 =𝐾 𝑞 𝑖 K= 𝑏 0 𝑎 0 =kepekaan statis

Alat ukur instrumen nol orde nol jika masukan berubah terhadap waktu maka keluaran mengikuti scara sempurna tanpa penyimpangan atau kesenjangan waktu. Instrumen ordde nol memperlihatkan penampilan dinamis yang ideal.

Pada kenyataannya tidak ada instrumen atau elemen pengukuran yang memiliki sifat seperti instrumen jenis orde nol ini, karena perubahan nilai secara tiba tiba tidak mungkin terjadi tanpa selang waktu. Namun secara pendekatan, dimana selang waktu perubahan yang terjadi sangat kecil dan diasumsikan mendekati nol, terdapat beberapa elemen pengukuran yang memiliki perilaku seperti instrumen orde nol.

Potensiometer, yang mengukur pergerakan, merupakan contoh dari jenis instrumen orde nol, dimana tegangan output beruah secara tiba tiba ketika slinder digeser sepanjang rel potensometer.

Instrumen orde satu Jika semua koefisien 𝑎 2 ….. , 𝑎 𝑛 selain 𝑎 0 dan 𝑎 1 diasumsikan nol maka: 𝑎 1 𝑑𝑞0 𝑑𝑡 + 𝑎 0 𝑞 0 = 𝑏 0 𝑞 0 Sembarang instrumen yang erhubungan dengan persamaan diatas dikenal sebagai instrumen orde 1. jika kita lakukan transformasi laplace pada persamaan diatas maka diperoleh fungsi transfer yang menghubungkan dinamika output terhadap dinamika input sebagai berikut: 𝐺 (𝑠) = Δ𝑂 Δ𝐼 = 𝐾 1+τ𝑠 Dengan K= 𝑏0 𝑎0 adalah sensitifitas statik elemen pengukuran τ = 𝑎 1 𝑎 0 adalah konstantta elemen waktu pengukuran

Jika persamaan diatas diselesaikan secara analitis, respon bersamaan output O erhadap perubahan step input pada waktu t berubah terhadap waktu dengan pola seperti yang ditunjukkaan pada gambar dibawah. Konstanta waktu dari respon step tesebut merupakan waktu yang diperlukan oleh insrumen agar besaran output mencapai 63% dari perubahan nilai kondisi manapnya.

Termometer air raksa merupakan contoh dari instrumen orde satu Termometer air raksa merupakan contoh dari instrumen orde satu. Saat termometer pada temperatur ruang dicelupkan diair mendidih nilai pembacaan tidak naik langsung secara tiba tiba ke 100 derajat C, melainkan mendekati nilai pembacaan 100 derajat C dengan pola yang sama dengan gambar diatas.

Banyak instrumen lain yang merupakan instrumen orde satu : hal ini menjadi perhatian pada sistem kontrol dimana adanya keterlambatan waktu antara perumbahan nilai besaran yang diukur dengan indikasi alat ukur, pelu ditekani. Untungnya, konstanta waktu dari banyak instrumen orde satu relatif kecil terhadap dinamika proses yang diukur, dan tidak ada masalah serius yang terjadi.

Langkah untuk instrumen orde satu Step response untuk orde pertama (τD+1) 𝑞 0 =𝐾 𝑞 𝑖𝑠 𝑞 𝑜𝑐𝑓= 𝐶 𝑒 −𝑡/τ Jadi penyelesaian tahapannya 𝑞 𝑜𝑝𝑖=𝐾 𝑞 𝑖𝑠

Masukan ramp untuk instrumen orde satu Untuk memasukkan ramp dalam suatu sistem asumsikan bahwa inisial sistemnya berada dalam suau persamaan dengan 𝑞 𝑖 = 𝑞 0 =0 pada saat t=0. inputan 𝑞 1 mulai berubah pada kondisi kontan qis dari situ kitta mendapatkan 𝑞 𝑖 = 𝑞 𝑜 =0 𝑞 𝑖𝑠 𝑡 t≤𝑜 t≥o Jadi (τ𝐷+1) 𝑞 0 =𝐾 𝑞 𝑖𝑠 𝑡

Masukan frekuensi untuk instrumen orde satu Rasio amplitudo adalah: 𝐴 0 𝐴 𝑖 = 𝑞 0 𝑞 𝑖 (𝑖𝜔) = 𝐾 𝜔 2 𝜏 2 +1 Dan fasa sudutnya adalah: φ= 𝑞 0 𝑞 𝑖 (𝑖𝜔)= 𝑡𝑎𝑛 −1 (-𝜔τ)

Maka sebuah instrumen orde pertama mendkati sempurna jika persamaan diatas mendekati persamaan diatas juga. Kita bisa mengukur jika nilai ωτ kecil maka untuk setiap τ akan terjadi beberapa frekuensi dari nilai ω dibawah pengukuran yang akurat atau secara alternatif, jika 𝑞 𝑖 dari ω berfrekuensi tinggi yang harus diukur instrumen yang digunakan harus memiliki τ yang kecil. Pengukuran dinamis yang tepat mebutu